Balas dendam merupakan perbuatan tercela. Mesti dihindari. Apapun alasannya, membalas perbuatan jahat orang lain dilarang keras. Itu bukan berarti saat dizalimi lagi di kemudian hari harus menerima dan diam begitu saja. Banjirembun.com
Misalkan saja gigi kalian ditonjok orang lantas copot satu. Lalu apakah serta merta kalian akan menonjok balik begitu saja? Supaya gigi si penonjok ikut lepas. Seringkali kalau dibalas si pelaku bakal menyerang lagi. Akibatnya bertarung tiada henti.
Kalau memang pernah disakiti, sungguh hanya ada dua jalan untuk menyelesaikan. Pertama, mengadu pada Allah SWT. Memohon pada-Nya berharap diberi jalan terbaik. Kedua, melapor pihak berwajib agar dibawa ke pengadilan.
Lantas kenapa judul tulisan ini mengandung istilah "balas dendam"? Umumnya, orang yang membalas dendam itu tindakan "membalasnya" memiliki kadar yang sama terhadap apa yang telah dia alami. Malah bisa jadi melebihinya.
Adapun balas dendam yang dimaksud di sini tidak seperti di atas. Cukup memberi pelajaran si pelaku dengan cara lain. Membuat si pelaku kapok sehingga jadi lebih baik. Bukan tujuannya menyakiti sebagaimana umumnya balas dendam.
Bisa dikatakan balas dendam elegan ialah tidak melakukan balas dendam. Setidaknya ada 5 cara balas dendam elegan sebagai berikut.
1. Diamkan
Kalian pernah merasakan tersakiti oleh perbuatan teman yang berkhianat, tak setia kawan, dan mau enak sendiri. Tindakan balas dendamnya bukan dengan melakukan hal sama seperti itu. Melain cukup diamkan saja dirinya.
Kemarahan yang paling hebat ialah mendiamkan. Bukan membentak, menghajar, ataupun memelototi. Orang yang membentak mungkin suatu saat masih bisa diajak bicara lagi. Sedang orang yang mendiamkan tetap diam seribu bahasa.
2. Bersikap Cuek
Setiap manusia punya hak untuk menolak permintaan tolong orang lain. Mengelak dan total tak peduli tatkala ia sedang dibutuhkan dan dicari-cari. Apalagi masih ada orang lain yang sangat memungkinkan menjadi penolong selain dirinya.
Menghindari orang yang pernah menyakiti juga sangat baik bagi kesehatan jiwa. Trauma dan rasa benci dalam dada tidak tumbuh lagi saat melihat tampangnya. Dengan begitu dapat kembali menjadi produktif dan bersemangat kembali.
3. Membahagiakan Diri
Membuat diri jadi pribadi bahagia menjadi bagian penting dalam misi memberi pelajaran orang lain. Tak perlu menunjukkan kebahagian pada orang yang jadi target balas dendam. Lalukan proses membahagiakan diri secara alami.
Tidak usah pula berpura-pura bahagia. Selain berpotensi dapat diketahui, juga dapat membuat hati makin sedih. Tertawa di umum, menangis di kamar. Buat apa bersandiwara. Carilah kebahagiaan itu, bukan hanya menunggu datangnya.
4. Mensukseskan Diri
Kesuksesan itu butuh fokus, kerja keras, dan keseriusan. Upaya ingin terus membalas dendam hanya jadi batu sandungan di tengah jalan. Lebih baik kembangkan karir dan usaha pribadi. Dari pada berbuat sia-sia yang merugikan.
Memang butuh proses menuju keberhasilan. Akan tetapi orang-orang yang pernah menyakiti, pasti bakal terbengong melihat kegigihan kalian untuk sukses. Barangkali hal tersebut sudah cukup membuat mereka tersayat-sayat hatinya.
5. Bersikap Santai
Bersikap biasa seperti tak ada apa-apa setelah disakiti merupakan cara balas dendam elegan. Tunjukkan bahwa apa yang telah mereka perbuat tidak melemahkan dan berdampak buruk pada kalian. Lalu terus menjalani hidup seperti biasa.
Menanggapi atau merespon tindakan jahat atau justru membalas dendam dapat menyakiti diri sendiri. Kehancuran diri menjadi lebih besar. Lebih baik bersikap santai. Senyampang perbuatannya bisa ditolelir.
Tulisan milik *Banjir Embun* lainnya:
Terima kasih telah membaca tulisan kami berjudul "5 Cara Balas Dendam Secara Elegan, Terlihat Bijak Tapi Menyakitkan"
Posting Komentar
Berkomentar dengan bijak adalah ciri manusia bermartabat. Terima kasih atas kunjungannya di *Banjir Embun*