Terbaru · Terpilih · Definisi · Inspirasi · Aktualisasi · Hiburan · Download · Menulis · Tips · Info · Akademis · Kesehatan · Medsos · Keuangan · Konseling · Kuliner · Properti · Puisi · Muhasabah · Satwa · Unik · Privacy Policy · Kontributor · Daftar Isi · Tentang Kami·

Bukan Mitos, Ini 3 Alasan Orang Tua Melarang Anak Mengorek Pusar dengan Sembarangan

Kalian mungkin pernah dilarang orang tua saat sedang mengorek kotoran di pusar. Larangan mengorek pusat perut tersebut bukan tanpa alasan. Mitos yang beredar membersihkannya justru dapat terserang sakit.


Sayangnya, meski mitos itu tak sepenuhnya salah ketika pusar tak pernah dibersihkan juga malah bahaya. Sebenarnya boleh saja mengorek pusat perut tapi jangan dilakukan sembarangan. Ada cara tertentu supaya tak merugikan.

Jangan sampai niat membersihkan bagian tubuh itu untuk jaga kesehatan tapi malah terkena penyakit. Sebagaimana anggota tubuh lain, pusar memang layak untuk dibersihkan. Bahkan wajib untuk dilakukan. Sebab pusar "pintu" masuk ke perut.


Kalian pasti bertanya mengapa mengorek pusar bikin sakit? Silakan cari tahu jawabannya di 3 alasan penting mengapa mengorek pusar sembarangan itu dilarang.


1. Rentan Terserang Sakit

Mengorek pusat perut boleh saja. Asal dilakukan dengan benar. Sebab di dalam pusar kotor mengandung kotoran, bekas keringat, debu, sisa sabun, dan daki. Di mana kondisi seperti itu sangat ideal dihuni oleh kuman, bakteri, dan virus.


Bila proses pembersihan tidak dilakukan dengan benar maka dapat menimbulkan sakit. Misalnya membersihkan dengan tangan kosong menggunakan jari telunjuk. Lantas setelahnya tak mencuci tangan disertai sabun.

Ilustrasi pusar anak kecil (sumber gambar)


Bagi yang memiliki pusar dengan lubang dalam, gunakan cotton bud (pembersih kuping). Basahi ia dengan sabun, alkohol, atau air biasa. Jangan lupa cuci tangan agar bakteri di pusar tidak pindah ke mulut dan hidung sehingga timbul sakit.


2. Terjadi Infeksi

Cara membersihkan pusar di perut yang salah dapat menimbulkan infeksi. Contohnya mengandalkan kuku di jari untuk menggaruk kotoran di dalam pusat. Kuku itulah yang dapat menimbulkan luka kecil sehingga terjadi infeksi.


Mengorek (menggaruk) kotoran pusar menggunakan kuku maupun alat keras apapun tak disarankan. Alasannya karena kulit di pusar sangatlah tipis dibanding pada bagian tubuh lain. Pembersihan kasar dapat menimbulkan lecet yang berujung infeksi.


3. Mencegah Gatal

Pusar yang tak lama dibersihkan sangat jarang bikin gatal. Malahan setelah dibersihkan menggunakan kuku membuat rasa gatal makin meronta-ronta. Makin lama makin besar hasrat untuk menggaruk pusar. Mungkin itu salah satu gejala infeksi terjadi. 


Supaya tak bikin gatal atau bahkan ketagihan menggaruk sebaiknya bersihkan pusar saat proses mandi. Menggunakan sabun lalu cuci tangan dengan bersih setelah itu. Dijamin setalah itu rasa gatal akibat bersih-bersih pusar jadi hilang.





Baca tulisan menarik lainnya:

Terima kasih telah membaca tulisan kami berjudul "Bukan Mitos, Ini 3 Alasan Orang Tua Melarang Anak Mengorek Pusar dengan Sembarangan"

Posting Komentar

Berkomentar dengan bijak adalah ciri manusia bermartabat. Terima kasih atas kunjungannya di *Banjir Embun*