Penetapan Madinah sebagai kota tersehat dunia tidak dilakukan dengan asal beri begitu saja. Ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi sebuah kota sehingga berjuluk kota sehat.
Tentu tim verivikator, surveyor, atau asesor yang ditugaskan WHO sebagai badan kesehatan dunia berkunjung lebih dulu. Memastikan lebih dulu apakah kriteria atau indikator sebagai kota sehat sudah terpenuhi belum.
Kota yang diubah namanya oleh Nabi Muhammad SAW dari Yastrib menjadi Madinah itu menjadi salah satu kota tersehat di dunia. Tim WHO yang meninjau memastikan kota tersebut layak berjuluk kota sehat.
Hasil akreditasi yang membanggakan bagi kotanya umat Islam itu juga berarti menyatakan bahwa Madinah memenuhi semua standar internasional yang disyaratkan bagi kota sehat. Di mana syarat tersebut tidak bisa dibilang gampang.
Suatu kota dikatakan sehat apabila ia mampu secara terus-menerus menciptakan dan meningkatkan harmonitas lingkungan fisik maupun sosial sehingga satu sama lain dimungkinkan saling mendukung dalam menjalani fungsi kehidupan yang berkembang dengan maksimal.
Pencapaian gemilang itu terjadi berkat adanya hubungan saling mendukung antara lembaga pendidikan, kesehatan, pemerintah, masyarakat luas, dan pihak-pihak lain di kota tersebut.
Pemerintah kota Madinah sendiri membuat program "Kota Manusiawi". Berkat kemitraan yang dilakukan dengan Universitas Taibah di Madinah, misi tersebut berhasil. Serta tentunya keterlibatan lembaga-lembaga pemerintah, komunitas, relawan, dan lain-laik tak pantas diremehkan.
Madinah menjadi kota pertama berpenduduk besar (2 juta lebih populasi) yang diakui sebagai kota sehat oleh WHO. Di mana, mengatur orang yang berjumlah seperti itu tergolong sulit untuk mengelola, menata, dan mengatur penduduknya.
Tulisan milik *Banjir Embun* lainnya:
Terima kasih telah membaca tulisan kami berjudul "Badan Kesehatan Dunia (WHO) Tetapkan Madinah sebagai Kota Tersehat di Dunia"
Posting Komentar
Berkomentar dengan bijak adalah ciri manusia bermartabat. Terima kasih atas kunjungannya di *Banjir Embun*