Sebenarnya teknologi tali gas sepeda motor sistem elektronik atau yang lebih dikenal throttle by wire (TWB) merupakan teknologi kuno. Di mana, untuk membuka dan menutup gas tidak dilakukan secara manual. Melainkan mendapat bantuan alat elektronik. Jadi tak perlu menggunakan kawat seling baja.
Banjirembun.com
Kabel fisik atau kawat baja pilin diganti dengan kabel. Ia berfungsi membawa sinyal elektronik. Teknologi tersebut sebenarnya sudah digunakan di sejumlah negara maju sejak tahun 1980-an. Namun, di Indonesia teknologi TWB baru dikenali sekitar tahun 2016. Itupun tidak semua merek motor.
Bisa dibilang Honda pabrik kenamaan yang menggunakan thorttle by wire. Yakni, pada produk sepeda motornya bermerek CBR 250RR. Jadi tidak semua sepeda rakitan honda mendapat fasilitas canggih tersebut. Sampai kini pun masih banyak merek lain tetap kokoh tak mau pakai TBW.
Sebenarnya pengaplikasian teknologi seperti di atas juga bisa diberikan pada mobil. Istilah yang digunakan biasanya disebut drive by wire. Pada prinsipnya keduanya menggunakan metode dan sistem sama yaitu berbasis elektronik. Keduanya mengandalkan kabel sebagai penghantar sinyal tarikan gas.
|
Contoh tali gas sepeda motor berteknologi throttle by wire (sumber gambar) |
Penggunaan TBW diklaim mampu membikin irit konsumsi bahan bakar. Alasannya karena bukaan katup kupu-kupu lebih stabil dijalankan. Serta putaran gas akan diseimbangkan sehingga tidak ada pembakaran sia-sia di ruang bakar. Hal itu lantaran didukung oleh APC (Accelerator Position Sensor) dan ECU yang turut andil mengatur dalam menstabilkan.
Berbeda dengan sepeda motor umumnya, pada sistem thortltle by wire setiap tarikan dan pelonggaran di stang gas bakal diubah dan dimaknai sebagai sinyal digital. Kemudian diolah oleh APC dan ECU untuk diatur sedemikian rupa sehingga akan mengikuti perintah sesuai betotan gas.
Proses yang rumit dan harus mampir-mampir dulu sistem komputer itulah yang menjadi kelemahan TBW. Putaran gas tidak bisa langsung diplintir sampai terbuka penuh. Walaupun ditarik penuh responnya tidak nendang dan tak secepat sistem tali kawat manual. Tentu itu butuh penyesuaian dulu.
Guna mengatasi masalah di atas honda CBR 250 RR memberi fasilitas riding mode. Pengendara bisa memilih tombol mode berkendara pelan, cepat, atau super cepat. Sayangnya, sebagaimana umumnya perangkat elektronik lainnya TBW disinyalir sensitif dengan air. Akibatnya saat hujan dan mencuci harus hati-hati.
Tulisan milik *Banjir Embun* lainnya:
Terima kasih telah membaca tulisan kami berjudul "Teknologi "Tali" Gas Sepeda Motor Berbasis Elektronik, Tanpa Kawat Seling"
Posting Komentar
Berkomentar dengan bijak adalah ciri manusia bermartabat. Terima kasih atas kunjungannya di *Banjir Embun*