Harapan atau cita-cita memang harus diperjuangkan. Tak hanya dengan kerja keras dan sejumlah bentuk modal. Perlu adanya pola pikir cerdas supaya hidup jadi lebih ringan dan bermakna. Sebab tatkala pola pikir tidak dirubah yang terjadi justru gejolak batin tiada henti yang dihadapi setiap hari.
Banjirembun.com
Seseorang dapat mengalami tekanan mental berkepanjangan gara-gara tak mengukur antara kemampuan dengan target yang diraih. Kendati bisa mencapai impian, tapi dilakukan dengan banyak pengorbanan. Tak hanya waktu, uang, tenaga, dan pikiran. Lebih dari itu, harmonitas keluarga tergadaikan.
Banyak orang yang hanya mengejar materi dan hingar bingar pesona dunia. Mengejar kuantitas tapi mengabaikan kualitas. Menilai sesuatu secara kasat mata tanpa peduli apa saja nilai-nilai yang ada di baliknya. Tak berpikir panjang langsung memutuskan begitu saja tanpa melihat "isi" darinya.
Langsung saja, berikut 6 pola pikir yang harus dimiliki agar kehidupan jadi lebih santai tapi tetap penuh makna.
1. Tak hanya mengejar kesuksesan, tapi juga nilai kehidupan
Tolok ukur kesuksesan pada banyak orang hampir sama. Yakni, memiliki kemampuan finansial yang mumpuni untuk membahagiakan diri sendiri, keluarga, dan orang sekitar. Sayangnya tak sedikit orang ingin meraih sukses tapi terjebak pada hanya mengejar dan memperbanyak materi atau harta.
Saking asyiknya bekerja keras guna meraih sukses malah kehilangan nilai-nilai kehidupan. Menjadi pribadi yang individualis. Tak ingin bermanfaat bagi masyarakat. Jangankan berbagi motivasi, pengalaman, dan ilmu tentang cara meraih sukses. Berbagi sedikit harta saja tak sudi.
Menjadi orang sukses itu penting. Akan tetapi jauh lebih berarti menjadi orang bernilai sekaligus sukses. Punya nilai positif di mata Tuhan, keluarga, dan masyarakat. Orang sukses yang bernilai hidupnya akan menjadi sempurna. Bahagia lahir dan batin. Hubungan keluarga tetap romantis.
2. Tak hanya mencari teman yang banyak, tapi juga yang berkualitas
Dirimu adalah apa yang ada pada temanmu. Ketika temanmu baik maka dirimu akan ikut baik. Ungkapan tersebut merupakan peringatan betapa pentingnya untuk memilih teman. Satu orang teman saja dapat mempengaruhi pola pikir dan kejiwaan (psikologi) kalian.
Banjir Embun
Baca: Macam-macam Tipe Teman yang Harus Ditinggalkan
Banyak teman saja tak cukup. Masih butuh untuk melakukan penyeleksian orang-orang mana yang pantas dijadikan teman. Lebih baik punya teman sedikit yang berkualitas daripada punya teman banyak tapi tak ada kemajuan. Merekalah yang pantas menjadi saksi mata kesuksesan awal kalian.
Biarlah dikatakan kalian kuper (kurang pergaulan), orang pendiam, atau yang semacamnya. Sebab tak semua manusia punya kemampuan yang sama. Ada yang sanggup "menghimpun" banyak teman berkualitas di lingkaran hidupnya. Ada pula yang banyak teman tapi bisanya cuma ugal-ugalan bersama.
3. Tak hanya tertarik pada paras wajah dan tubuh, tapi juga dengan karakternya
Tak ada salahnya memilih pasangan berdasarkan fisiknya. Namun, itu saja tak cukup. Kalian perlu pastikan bagaimana kepribadian dan karakternya dulu. Buat apa punya fisik luar biasa tapi karakternya tak bermoral alias rusak. Mending kalau masih bisa diperbaiki. Bagaimana bila teramat sulit.
Orang yang punya paras wajah dan tubuh indah gampang ditemukan. Akan tetapi orang yang berakhak mulia sangat jarang jumpai. Orang yang mau diajak belajar dan membangun bersama-sama untuk menjalani hidup. Bukan orang yang hanya mengandalkan muka dan bentuk tubuh.
4. Tak hanya menemukan bahagia lewat kemewahan, tapi juga kesederhaan
Menjadi kaya raya bukanlah perbuatan salah apalagi dosa. Asal itu dilakukan dengan proses halal. Dengan kekayaan orang dapat hidup mewah. Mungkin bagi satu orang itu adalah kemewahan. Tapi bagi yang sudah terbiasa menjalaninya itu merupakan hal biasa saja. Dinilai secara wajar.
Orang kaya yang terbiasa menjalani pola hidup sederhana itu merupakan hal istimewa. Membeli dan menggunakan sesuatu secara secukupnya. Sesuai standar kelayakan. Tidak dilebih-lebihkan sehingga terlihat boros. Orang seperti itulah yang tahu bahwa untuk bahagia tidaklah harus mewah.
5. Tak hanya membuat orang tua bangga karena menuruti keinginan mereka, tapi juga bangga atas kebahagiaan anaknya
Setiap orang tua pasti punya impian terkait kehidupan anaknya di masa datang. Masing-masing punya cara sendiri untuk mewujudkan. Ada yang dilakukan dengan ketegasan. Ada yang dilakukan dengan cara santai. Serta ada pula yang diusahakan dengan cara lebih bijaksana dan manusiawi.
|
Ilustrasi memperbaiki pola pikir |
Sebagai seorang anak tak ada salahnya untuk menuruti keinginan orang tau. Barangkali apa yang dikatakan orang tua itu benar dan memang benar-benar baik untuk anaknya. Namun, jika sudah dicoba beberapa kali ternyata tak mampu sehingga gagal maka tak ada salahnya anak mencari jalan hidupnya sendiri.
Untuk membahagiakan orang tua, seorang anak tak harus menuruti kemauan mereka. Setiap anak berhak untuk bahagia dengan cara mereka sendiri. Seorang anak yang mampu membuat bangga orang tuanya dengan menunjukkan kebahagian diri itulah yang namanya kebahagiaan sejati.
6. Tak hanya mau menikah dengan orang yang bisa diajak hidup bersama, tapi juga dengan orang yang tak bisa hidup tanpa pasangannya
Siapapun dapat melakukan hidup bersama. Sebut saja dalam rumah tangga, pekerjaan, dan bermasyarakat. Terutama bagi mereka memiliki ikatan kuat berupa "kontrak sosial". Baik itu melalui pernikahan, hubungan pekerjaan, dan tempat tinggal bertetangga.
Menemukan jalan hidup bersama dengan cara menikah, bekerja bersama di kantor, dan bertetangga itu sangat mudah. Ketimbang menemukan jalan hidup bersama orang yang benar-benar tak bisa hidup tanpa kalian. Sebab sangat sulit sekali menemukan orang yang tulus, sayang, dan cinta.
Baca: Lebih Pilih Mana? Mencintai atau Dicintai
Orang yang tak bisa hidup "bahagia" tanpa pasangannya itulah sejatinya sebuah hubungan. Bukan hanya hubungan hidup bersama atas nama "keterpaksaan" dan mematuhi norma sosial. Melainkan benar-benar dari hati terdalam. Tumbuh secara alami dan begitu saja berkembang.
Terima kasih telah membaca tulisan kami berjudul "Rubahlah 6 Pola Pikir ini Supaya Hidup Jadi Lebih Ringan dan Bermakna"
Posting Komentar
Berkomentar dengan bijak adalah ciri manusia bermartabat. Terima kasih atas kunjungannya di *Banjir Embun*