Selain takut dengan perak, vampir juga takut dengan sinar matahari, bawang putih, serta salib maupun simbol-simbol agama lainnya. Ada beberapa alasan mengapa vampir takut dengan benda dan fenomena alam seperti itu.
Perlu diketahui bahwa walau namanya sama, antara vampir di Barat dengan China memiliki perbedaan. Tak hanya soal bentuk tampilan. Melainkan juga kelemahan yang dimiliki. Persamaan menonjol adalah sama-sama takut cermin.
Perbedaan Vampir Barat dan Vampir China
Di China vampir disebut dengan jiang shi yang artinya kurang lebih mayat kaku. Bagi kalian anak tahun 90-an pasti sering menonton film mandarin bertajuk vampir tersebut. Ketika kalian jeli sebenarnya jiang shi lebih cocok disebut zombie.
Vampir di China walau juga ada yang menghisap darah manusia maupun hewan nyatanya merupakan mayat manusia yang hidup lagi. Mayat hidup tersebut tubuhnya kaku sehingga tidak bisa bergerak leluasa. Hanya bisa melompat dengan tangan lurus kaku ke depan.
Sedangkan dalam kepercayaan masyarakat barat mengkategorikan vampir sebagai "spesies" makhluk hidup sendiri yang berbeda dengan manusia. Ia hampir mirip seperti alien yang hidup menyendiri. Serta kadang menyatu dengan manusia dengan cara menyamar (kamuflase).
Vampir di Barat bisa bertambah banyak karena menggigit manusia. Lantas manusia yang terinfeksi gigitan itu bakal tertular "virus" vampir. Akibatnya tubuhnya bertansformasi menjadi vampir. Sisi kemanusiaan sudah hilang. Ada juga vampir yang tidak menggigit manusia tapi menyayat hidup-hidup hanya untuk mengambil darahnya.
Ilustrasi sosok vampir (sumber gambar) |
Sayangnya, siapa vampir pertama yang menggigit pertama kali manusia inilah yang tidak terdeteksi. Jangan-jangan makhluk luar angkasa. Memang vampir di Barat ini kelebihannya tidak cuma bersifat mistis tapi juga bisa fiksi ilmiah. Artinya bisa dirasionalkan secara medis.
Adapun vampir di China lebih cenderung bersifat ghaib. Proses bertambahnya jumlah vampir disinyalir adanya orang yang mati hidup kembali. Tidak seperti umumnya orang mati yang tenang di alam baka. Untuk vampir China ini masih punya "kegelisahan" sehingga bangkit dari kubur.
Alasan Vampir Takut Dengan Perak
Selama 200 tahun terakhir vampir telah menjadi budaya tak terpisahkan dari bangsa Eropa dan Amerika Utara. Banyak yang terpikat dengan cerita-cerita tentang vampir. Salah satunya lantaran terbitnya cerpen berjudul "The Vampyre" tahun 1819.
Cerita pendek fiksi fantasi dan romantis dipadukan dengan tahayul vampir tersebut dikarang oleh John William Pollidon. Karya tersebut disebut-sebut mampu memadukan sejumlah "nilai" kevampiran ke dalam satu jenis sastra yang epik.
Pada tahun 1897 Bram Stoker dari Irlandia (baratnya Inggris Raya) mempertegas lagi tentang betapa serunya kisah tentang vampir. Ia menulis novel berjudul "Dracula". Menceritakan seorang bangsawan vampir bernama Count Dracula.
Berhubung vampir hanyalah cerita bualan, rekaan, alias mitos belaka maka tak ayal bakal banyak versinya. Makin kesini variasi kelebihan, kelemahan, tubuh, dan apapun yang bersangkut paut dengan vampir makin banyak. Tujuannya jelas untuk meraup keuntungan industri film dan sastra.
Salah satu versi vampir barat yang paling terkenal ialah yang takut dengan perak. Legenda itu berasal dari mitos peradaban Yunani kuno. Dimulai ketika nenek moyang sekaligus sebagai vampir pertama kali bernama Ambrogio mengunjungi kuil Dewa Apollo.
Ambrogio sang Nabi Adamnya vampir itu tertarik pada Selena. Gadis cantik yang ditemuinya di pertemuan tersebut. Naasnya, ternyata Dewa Apollo juga tertarik pada Selena untuk dijadikan istri. Akhirnya dewa matahari itu mengutuk Ambrogio akan selalu terbakar ketika terkena sinar matahari.
Tak tinggal diam, Ambrogio mencari bantuan pada Dewa Hades. Dewa neraka itu memerintahnya untuk mencuri panah perak milik Dewi Artemis sang Dewa Pemburu (alam liar). Upaya pencurian itu gagal sehingga Artemis mengutuk Ambrogio akan mudah dilukai dengan benda berbahan atau dilapisi perak.
Entah dengan alasan apa akhirnya Artemis memaafkan Ambrogio. Sebagai bukti pemberian maaf ia menghadiahi Ambrogio kekuatan untuk mampu hidup abadi. Selain itu giginya menjadi bertaring untuk bisa menghisap darah manusia. Tak hanya itu, setelah Selena dibebaskan lantas Ambrogio mempersitrinya. Sebelum itu, ia mengubah Selena dulu menjadi vampir.
Benar atau tidaknya cerita di atas terkait vampir, perlu diketahui bahwa perak merupakan logam yang punya keunggulan. Ia tidak mengandung bahan-bahan membahayakan. Tak heran logam mulai itu digunakan untuk alat makan. Bahkan alat kesehatan/medis juga menggunakan perak. Sebab ia mampu menangkal mikroorganisme jahat seperti bakteri.
Terima kasih telah membaca tulisan kami berjudul "Mengapa Vampir Takut Dengan Perak? Ternyata ini Alasan Dasarnya"
Posting Komentar
Berkomentar dengan bijak adalah ciri manusia bermartabat. Terima kasih atas kunjungannya di *Banjir Embun*