Bagi seseorang minum es merupakan pantangan. Terutama bagi yang punya penyakit amandel, gampang flu, atau timbul peyakit lain setelah mengonsumsinya. Sebenarnya, es menjadi pelengkap kuliner yang harus dihindari sebagian orang bukan hanya karena suhu dinginnya.
Es akan jauh menjadi berbahaya untuk tubuh ketika air sebagai bahan bakunya tak steril. Masih mending air mentah yang langsung dari sumber mata air tanpa harus mampir ke mana-mana. Sebab, ada pula pemilik pabrik es nakal yang menggunakan air sungai kotor dan bau untuk membuat es.
Sebenarnya es tersebut tidak untuk dikonsumsi tapi untuk fungsi yang lain. Namun, banyak oknum yang menyalahgunakannya sehingga dijual bebas ke masyarakat. Bahkan, cara menyimpannya juga tidak hegienis. Cukup ditimbun dengan sekam padi agar es tidak cepat menguap.
Lengkap sudah. Bahan bakunya mengandung sejumlah jenis bakteri dan kuman. Di mana, proses pembekuan air kotor itu tidak dapat membunuh sebagian makhluk kecil (mikroorganisme) di dalamnya. Ditambah cara menyimpan dan pendistribusiannya dengan cara asal-asalan.
Agar tak menimbulkan penyakit. Lebih baik perhatikan perbedaan es yang terbuat dari air mentah dengan air matang berikut.
1. Es batu berbahan air mentah
Perhatikan warna karang atau bunga es di kulkas. Esnya berwarna putih susu bukan? Begitu pula es batu dari air mentah juga didominasi warna yang sama. Hal itu wajar sebab, es tersebut mengandung banyak gas (udara). Ketika air direbus sampai matang kandungan gas akan menghilang.
Biasanya, es yang dibuat tanpa menggunakan standar kesehatan memiliki bentuk balok panjang. Berharga sangat murah. Serta cara penyimpanannya secara sembarangan. Hal itu wajar karena fungsi es balok sebenarnya untuk mendinginkan bahan makanan seperti ikan dan daging.
Ketika konsumen jeli saat mengonsumsi es dari air mentah bakal ada kejanggalan ditemui. Terutama bagi orang yang terbiasa dengan kehidupan bersih. Sebut saja seperti terasa kurang segar ketika dicium dan saat diemut. Kadang masih terdapat sisa-sisa kotoran yang tertinggal di dalamnya.
2. Es batu berbahan air matang
Umumnya es yang terbuat dari air matang berwarna bening seperti kristal. Saking beningnya dapat tembus pandang seperti kaca. Es seperti ini biasanya berbentuk balok/kubus kecil (ice cube). Dapat ditemui pada kafe maupun restoran berkelas yang menjaga standar kelayakan.
Coba perhatikan. Ketika es dibuat dengan air matang dengan menggunakan cetakan warnanya jernih bukan? Hal itu wajar karena molekul udara di air yang membikin warna es batu jadi keruh sudah berkurang banyak. Saat direbus kandungan udara tersebut sirna bersama uap air yang terbang.
3. Mengetahui kualitas es tidak bisa dengan kasat mata
Sebenarnya warna dan bentuk es bukanlah ukuran final kualitas suatu es. Untuk mengetahui kadar kelayakan air yang jadi bahan baku harus diuji di laboratorium. Di sana, peneliti atau pemeriksa bakal menganalisis kandungan apa saja yang terkandung. Apa masih bisa ditoleransi atau tidak.
Lebih dari itu. Ternyata es yang bening seperti kristal sehingga tampak indah juga dapat dibuat dengan rekayasa. Ada teknik-teknik tersendiri yang tidak semua orang mampu. Salah satu contohnya menggunakan mesin pembuat es batu termutakhir. Di mana, sanggup mencegah berkumpulnya gelembung udara kecil di air saat proses pembekuan.
Jalan mudah untuk menghindari es berbahan mentah ialah dengan cara membuat es sendiri di rumah. Ketika saat ke luar rumah hasrat ingin menikmati minuman dingin tak terbendung tetap jangan gunakan serpihan es. Lebih baik konsumsi minuman yang didinginkan di kulkas.
Tulisan milik *Banjir Embun* lainnya:
Terima kasih telah membaca tulisan kami berjudul "Perbedaan Es dari Air Mentah dan Matang, Bukan dari Warna dan Bentuknya"
Posting Komentar
Berkomentar dengan bijak adalah ciri manusia bermartabat. Terima kasih atas kunjungannya di *Banjir Embun*