Tidak banyak orang yang sadar bahwa beberapa lambang atau logo organisasi kesehatan menggunakan gambar ular dan tongkat. Sebut saja seperti badan kesehatan dunia (WHO), dan Ikatan Dokter Indonesia (IDI). Ternyata penggunaan tongkat dan ular tersebut punya sejarah dan makna sendiri.
Lambang ular kedokteran setidaknya memiliki dua "versi". Pertama, gambar dua ekor ular yang melingkari sebatang tongkat disertai dua sayap berkepak di sebelah atasnya. Nama lambang itu disebut caduceus. Kedua, satu ekor ular yang melingkari sebatang tongkat. Disebut staff of aesculapius atau rod of asclepius.
Ada sanggahan dari sebagian pihak bahwa penggunaan caduceus sebagai logo kesehatan merupakan hal salah. Sebab caduceus adalah tongkat pelindung para pedagang yang digenggam oleh dewa Hermes. Seharusnya rod of asclepius yang paling tepat untuk digunakan.
Sejarah Logo Ular dan Tongkat Dunia Kedokteran
Lambang berwujud ular dan tongkat yang digunakan sekarang terinspirasi dari tongkat yang dibawa oleh dewa Asclepius. Ia merupakan dewa Kesehatan dan Kesembuhan sekaligus anak dari dewa Apollo. Ibunya bernama Putri Coronis yaitu seorang manusia. Bisa dikata dia adalah manusia setengah dewa.
|
Dewa Asclepius membawa tongkat yang dilingkari ular (sumber gambar) |
Dalam mitos Yunani kuno dewa Asclepius diyakini punya keahlian menyembuhkan orang sakit dan menghidupkan orang mati. Atas kemampuan itu ada cerita bahwa dewa Zeus akhirnya membunuh Asclepius karena dianggap merusak keseimbangan sistem kehidupan dengan menghidupkan orang mati.
Cerita lain mengatakan Zeus menghukum Asclepius disebabkan korupsi. Dia menerima bayaran dari manusia untuk menghidupkan manusia yang mati. Kemudian mendiang Asclepius diletakkan pada formasi bintang Ophiuchus oleh Zeus. Ophiuchus artinya pembawa ular.
Penggunaan ular melingkari tongkat sebagai simbol kesehatan karena ia merupakan lambang pemulihan. Pada zaman bapak kesehatan yaitu Hippocrates masih hidup para orang sakit ditempatkan pada asclepieion. Sebuah kuil penyembuhan di pendapanya banyak ular tak berbisa berkeliaran.
Ular-ular itu sengaja dipelihara untuk dijadikan bagian ritual penyembuhan. Sebagaimana banyak diketahui, orang-orang Yunani kuno menganggap ular sebagai salah satu hewan suci. Merekan menggunakan ular dalam ritual penyembuhan untuk mengenang Asclepius. Mereka percaya bisa ular yang diminum dapat dijadikan penyembuh.
Tulisan milik *Banjir Embun* lainnya:
Terima kasih telah membaca tulisan kami berjudul "Mitos di Balik Adanya Gambar Ular dan Tongkat pada Logo Kesehatan"
Posting Komentar
Berkomentar dengan bijak adalah ciri manusia bermartabat. Terima kasih atas kunjungannya di *Banjir Embun*