Istilah "tua-tua keladi" kerapkali dimaknai sebagai hal negatif. Itu lantaran seringkali dikaitkan dengan peribahasa Tua-tua keladi, makin tua makin menjadi. Perumpamaan tersebut banyak yang mengonotasikan negatif. Menunjukkan perilaku yang tidak patut dicontoh karena vulgar atau yang lainnya.
Orang dikatakan tua-tua keladi dikarenakan perangainya seperti umumnya anak muda yang masih puber. Tak tahu diri. Tebar pesona sana sini dan membuang-buang waktu untuk kesenangan pribadi. Intinya ia lupa maut semakin mendekatinya. Bukannya taubat dan makin mendekat pada Tuhan.
Perilaku seperti di atas sudah diterangkan oleh nabi dalam hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah RA.
قَلْبُ الشَّيْخِ شَابٌّ عَلَى حُبِّ اثْنَتَيْنِ حُبِّ الْعَيْشِ وَالْمَالِ
Artinya: "Masih ada yang sudah berumur (tapi) mempunyai hati seperti pemuda yang mencintai dua hal. Yakni, cinta berumur panjang (panjang angan-angan) dan cinta harta. (HR. Muslim no. 1046)
Pada riwayat lain disebutkan:
يَهْرَمُ ابْنُ آدَمَ وَتَشِبُّ مِنْهُ اثْنَتَانِ الْحِرْصُ عَلَى الْمَالِ وَالْحِرْصُ عَلَى الْعُمُرِ
Artinya: "Ada yang sudah tua dari usia, tapi masih bernafsu seperti anak muda yaitu dalam dua urusan: tamak pada harta dan terus panjang angan-angan (ingin terus hidup lama)."
Sebenarnya tetap bekerja untuk menambah harta dan berharap umur panjang di usia senja tak ada salah. Selama itu semua tidak menyebabkan ia lupa pada Allah SWT apalagi melanggar syariat-Nya. Dengan begitu hatinya akan tetap tenang dan ridho atas segala keputusan dari Allah.
Arti Tua-tua keladi
Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) sudah jelas mengartikan tua-tua keladi sebagai "tua tetapi bukan tua umurnya saja melainkan juga banyak pengetahuan dan pengalaman". Dari definisi tersebut nampak terang benderang bahwa sosok yang tua-tua keladi patut dijadikan teladan.
Ungkapan "Tua-tua keladi makin tua makin menjadi" sebenarnya juga dapat diartikan secara menyejukkan. Yakni, menjadi sebutan bagi orang yang makin tua tapi makin hebat ibadah, berkarya, dan pengabdiannya pada masyarakat. Makin bisa menjadi sosok yang pantas dihargai dan dikenang.
Bisa dikata tua-tua keladi merupakan figur orang yang terus eksis hingga menua. Tidak melambat, tidak kembali lagi jadi orang biasa, dan tentu tidak menghilang ketika sudah tua. Tak jarang golongan tua-tua keladi memiliki grafik menanjak. Semasa kecil di bawah, dewasa awal di tengah, dan saat tua berada di puncaknya.
Arti Keladi
Keladi adalah sekelompok atau rumpun tumbuhan dari jenis caladium. Caladium hampir mirip dengan talas-talasan (Araceae). Bedanya, untuk keladi sangat jarang akan membuahkan umbi yang besar. Bisa dikata antara keladi dengan suku talas-talasan tidaklah sama.
Asal-usul keladi dari hutan di Brazil. Lalu lambat laun menyebar luas ke seluruh penjuru bumi. Tumbuhan yang ukurannya tidak lebih dari 1 meter itu dibudidayakan bukan untuk dijadikan sumber makanan. Masyarakat memeliharanya digunakan untuk tujuan estetika yaitu sebagai tanaman hias.
KBBI memaknai keladi secara berbeda yaitu "tumbuhan jenis terna, berdaun lebar dan berumbi dan ada yang dapat dimakan dan ada yang tidak". Tak hanya itu KBBI juga mengartikan keladi sebagai "talas". Serta dapat dijadikan sebagai sebutan singkat pada istilah "umbi keladi".
Tulisan milik *Banjir Embun* lainnya:
Terima kasih telah membaca tulisan kami berjudul "Arti Keladi pada Ungkapan "Tua-tua Keladi", Ternyata Rasulullah Sudah Peringatkan"
Posting Komentar
Berkomentar dengan bijak adalah ciri manusia bermartabat. Terima kasih atas kunjungannya di *Banjir Embun*