Umumnya makhluk mikroskopis tak tahan dengan radiasi sinar ultra violet. Bahkan termasuk tardigrade hewan super kecil yang dijuluki si beruang air dan terkenal sebagai hewan abadi. Namun, baru-baru ini dari 1.300 spesies tardigrade, ilmuwan menemukan bukti satu jenisnya tahan sinar ulta violet.
Banjirembun.com
Temuan baru yang cukup mencengangkan itu dikabarkan pada 15 Oktober 2020. Para peneliti India menemukan spesies baru tardigrada yang disebut Paramacrobiotus BLR mampu bertahan lebih kuat dari terpaan radiasi sinar UV. Di mana saat virus dan bakteri mati dibuatnya, tradigrade mampu mewalan.
Di saat kebanyakan jenis tradigade lain mati, ia justru mampu mempertahankan populasi dua kali lipatnya dari terpaan sinar ultaviolet mematikan. Kemampuan tersebut didapat dengan cara menghasilkan cahaya biru alami yang bersinar dari tubuhnya ketika terkena UV. Itu bertugas sebagai perisai.
Cahaya biru tardigrade untuk bertahan dari sinar UV (sumber gambar) |
Dari beberapa spesies tardigrade yang diberi intervensi (tekanan), sebagian besar mati. Akan tetapi untuk tardigrada berjenis Paramacrobiotus BLR mampu bertahan hidup hingga 30 hari setelahnya. Padahal kekuatan sinar tersebut sudah mampu membunuh cacing nematoda hanya dalam 15 menit.
Pada uci coba berikutnya kekuatan radiasi UV ditingkatkan menjadi 4 kilojoule per meter persegi. Dilakukan selama 1 jam. Tradigade masih bertahan hidup dengan paparan yang sangat tinggi tersebut. Setelah itu tradigade mampu bergerak aktif lagi hingga bertelur. Tanpa ada perubahan mencolok.
Habitat, Kondisi Tubuh, dan Kemampuan Tardigrade
Tardigrade atau tardigrada hidup di air. Tardigrada memiliki arti pejalan lambat. Tak perlu air seukuran gelas untuk tempat hidup. Genangan air yang tipis, berlumut, lumpur, dan dedaunan yang lembab sudah cukup jadi habibatnya bertahan. Bahkan, ia sanggup hidup di lingkungan paling esktrim di mana hewan lain bakal mati.
Banjir Embun
Hewan berkaki 8 ini merupakan makhluk hebat. Bertubuh gembul, gemuk, atau montok seperti ulat bulu. Seperti umumnya mikroorganisme lain tardigrade juga tergolong sangat aktif. Kakinya sering bergerak-gerak mengayuh. Serta tubuhnya meliuk-liuk untuk menyesuaikan gerakan kaki.
Tardigrade merupakan salah satu hewan purba paling tua di bumi. Ada yang mengatakan sejak awal terciptanya kehidupan bumi hewan itu sudah muncul dan bertahan hingga kini. Anehnya, menurut sebagian pendapat ia tak memiliki hubungan kekerabatan dengan satu pun hewan lain di bumi ini.
Bila hewan lain memiliki spesies pendahulu dan melakukan evolusi panjang maka tidak dengan tardigrada. Dari dulu hingga sekarang tardigrade tetaplah tardigrade tidak berevolusi maupun berubah. Dari sekian banyak spesies tardigrade secara umum ciri fisiknya sama.
Hewan yang memiliki kuku atau cakar di ujung kakinya itu hidup di tiga daerah akuatik (mengandung air). Pertama di lautan dan air payau (muara). Kedua di air tawar seperti kolam, sungai, danau, dan lain-lain. Ketiga hidup di daratan basah seperti tanah dan lumut yang terjaga kelembabannya.
Meski hewan air pergerakan tardigrade tidak dilakukan dengan berenang. Tapi perpindahan yang dilakukan dengan cara semacam berjalan. Salah satu makanan tardigrade ialah sel tanaman. Cara mendapatkannya dengan menusuk sel-sel tanaman dengan kedua jarum yang terpasang di mulutnya.
Beberapa spesies tardigrade lain memakan organisme bersel tunggal. Dalam kasus tertentu tak jarang ditemui tardigrada melakukan kanibalisme alias saling memakan sesama. Selain perbedaan lain antar spesiesnya dari segi warna. Ada yang abu-abu, coklat kekuningan, kebiru-biruan, hingga kemerahan.
Tubuh hewan mungil itu diselimuti oleh cangkang. Di mana cangkang itu tidak bisa membesar mengikuti ukuran tubuh yang dibungkusnya. Saat ukuran semakin membesar tubuh tardigrade yang mulai tumbuh melepaskan cangkang. Kadang itu dilakukan sekalian bertelur di cangkang lalu ditinggalkan.
Tidak semua tardigrade memiliki pola reproduksi dan kebiasaan hidup yang sama. Tapi secara umum hampir semuanya memiliki otak, bersel banyak hingga jumlanya 40 ribu, sistem pencernaan, hingga kelenjar air liur. Bisa dibilang tubuh tardigrade memiliki sistem kompleks seperti hewan lain.
Semua sudut di bumi hampir menjadi tempat tinggal tardigrade. Termasuk di sejumlah pepohonan basah. Dari kutub utara ke kutub selatan. Dari tanah pegunungan hingga lautan. Tempat yang menurut mata manusia kering, bisa jadi habitat tardigrade karena ternyata mengandung air.
Hewan yang kotoran atau e'ek-nya berwarna hijau itu mampu hidup di lingkungan bersuhu maksimal 150 derajat celcius dan terendah hingga titik -272 celcius. Jadi saat kalian merebus air belum tentu hewan tersebut akan mudah mati. Tak hanya itu, ia juga mampu hidup di lingkungan tanpa oksigen termasuk luar , beradiasi, dan bertekanan tinggi.
Tak Semua Spesies Tradigrade Tangguh dan Berkekuatan Super
Umur tradigrade bermacam-macam sesuai spesies dan tempat tinggalnya. Ada yang hanya berusia beberapa pekan hingga ratusan tahun. Kemampuan umur panjang itu didapat karena tubuh mampu "melemahkan" diri hingga ratusan tahun agar tidak aktif saat situasi di sekitar dalam keadaan mematikan. Setelah situasi normal (ada air) ia bakal hidup/aktif lagi.
Banjir Embun
Dari sini dapat dipahami bahwa Tardigrade bukanlah hewan yang benar-benar abadi. Memang ia sanggup hidup dalam kondisi ekstrim. Namun, sebenarnya ia merupakan hewan lembut, ringkih, dapat terluka, dan mati dengan mudah. Sebab ia juga jadi menu favorit organisme bersel tunggal yang ukurannya lebih besar. Salah satunya hydra coklat.
Tardigrade bukanlah hewan yang menikmati apalagi bersenang-senang dalam kondisi ekstrim. Ia hanya memiliki kemampuan hebat untuk bertahan hidup ketika makhluk lain bakal mati. Sebab seperti hewan lainnya tradigrade juga butuh makan. Tentu makanan tak mudah didapat dalam kondisi mematikan tersebut.
Hewan invertebrata atau tak bertulang punggung itu bukanlah makhluk yang benar-benar tangguh secara individu. Walau secara spesies harus diakui ia diyakini bakal terus hidup hingga kiamat. Untuk menciptakan kepunahan atau kemusnahan tardigrade perlu menciptakan kondisi seluruh lautan di permukaan bumi dalam kondisi terebus. Tentu kondisi itu serta merta bakal memusnahkan makhluk lain.
Tradigrade tak setangguh yang digembar-gemborkan. Ia juga memiliki kelemahan. Untuk spesies tradigrade yang hidup di kutub selatan ternyata sangat rentan terhadap perubahan iklim. Diprediksi tradigrade di sana bakal musnah bila pemanasan global terus berlanjut dan semakin parah.
Terima kasih telah membaca tulisan kami berjudul "Ada 1.300 Lebih Spesies Tardigrade, Salah Satunya Tahan Radiasi Sinar Ultra Violet"
Posting Komentar
Berkomentar dengan bijak adalah ciri manusia bermartabat. Terima kasih atas kunjungannya di *Banjir Embun*