Wudu merupakan kegiatan rutin yang dilakukan umat Islam setiap hari. Dalam keadaan normal, paling sedikit mereka sehari berwudu 5 kali. Sayangnya, tidak banyak umat Islam yang tahu manfaat wudu bagi kesehatan dan kecantikan. Bahkan, sebagian santri mengira berwudu tak berdampak apapun. Kecuali sebagai bentuk ketaatan pada Allah.
Memang harus diakui bahwa setiap perintah dari Allah tidak serta merta harus "dipaksa" untuk dicari-cari manfaat di baliknya. Baik itu dalam kacamata ilmu alam (biologi, fisika, kimia, dan lain-lain), ilmu sosial, maupun ilmu-ilmu lainnya. Sebab ilmu manusia itu serba terbatas dan masih terus bisa berkembang dibanding ilmu Allah SWT yang Maha Luas.
Hal di atas bukan berarti umat Islam tak boleh melakukan penelitian terkait ajaran Islam. Sangat boleh sekali. Namun, perlu penekanan terlebih dulu agar tidak fanatik pada suatu ilmu. Sebab suatu ilmu yang ditemukan manusia tidak bersifat tetap. Ada potensi untuk diubah, dimodifikas, atau dikembangkan. Ilmu bukan suatu kebenaran mutlak.
Sebagaimana yang diyakini oleh profesor Leopold Werner von Ehrenfels dari hasil penelitiannya bahwa berwudu dapat berefek positif bagi kesehatan dan kecantikan wajah. Pakar neuorology (saraf/otak) dan psikiater berkebangsaan Austria tersebut menyatakan jutaan sel saraf bagian-bagian tubuh yang dibasuh air wudu akan bereaksi ketika terkena guyuran.
Menurutnya, reaksi saraf akan makin nampak tatkala wudu dilakukan pada pagi, siang, dan sore hari. Saat bagian tubuh tertentu dibasuh air wudu akan membuat seluruh bada jadi lebih rileks, tenang, dan menaikkan mood jadi bahagia. Dari kejiwaan yang sehat dan positif itu berpengaruh terhadap kondisi fisik.
Seperti yang banyak diketahui bahwa kesehatan jiwa dengan kesehatan fisik satu sama lain saling mempengaruhi. Dalam konteks fungsi wudu ini, suasana hati yang bahagia dapat berpengaruh pada tubuh yang lebih bugar (bersemangat) dan tampak bersinar (glowing). Pancaran wajah jadi lebih segar, kulit nampak kenyal, dan tidak kering.
Ilustrasi wudu (sumber gambar) |
Profesor Leopold menyatakan bahwa berwudu jadi cara terbaik untuk menjaga wajah agar tetap bersih, jadi lembab, dan pori-porinya terbebas dari sumbatan kotoran. Hal itu didukung oleh sejumlah pendapat ahli bahwa wajah memang salah satu bagian dari kulit sensitif. Ia mesti dijaga dan dirawat setelah terpapar debu, sinar matahari, dan suhu ekstrim.
Adapun dalam bidang kesehatan, wuduh sangat bermanfaat dalam mencegah kanker kulit. Di mana, salah satu penyebab terserangnya penyakit itu ialah zat kimia pada polusi dan make up. Serta kemungkinan zat-zat kotor atau polutan lain yang mengendap di kulit. Nah, dengan berwuduh sebenarnya tidak hanya membersihkan kulit tapi juga menetralkan zat kimia yang menempel pada pori-pori.
Ibarat termudahnya begini. Ketika setiap hari lantai rumah disapu maka akan terjaga kebersihannya. Begitu pula bila wudu dilakukan setiap hari maka akan sanggup membersihkan kotoran-kotoran yang menempel pada kulit. Namun demikian, jangan hanya berniat wudu untuk menjaga kebersihan dan kecantikan tapi niatkan pula untuk rida Allah.
Terima kasih telah membaca tulisan kami berjudul "Santri Tulen Mesti Tahu, Profesor dari Austria Kagum pada Manfaat Berwudu bagi Kesehatan dan Kecantikan"
Posting Komentar
Berkomentar dengan bijak adalah ciri manusia bermartabat. Terima kasih atas kunjungannya di *Banjir Embun*