Terbaru · Terpilih · Definisi · Inspirasi · Aktualisasi · Hiburan · Download · Menulis · Tips · Info · Akademis · Kesehatan · Medsos · Keuangan · Konseling · Kuliner · Properti · Puisi · Muhasabah · Satwa · Unik · Privacy Policy · Kontributor · Daftar Isi · Tentang Kami·

4 Fungsi Penggunaan Nama "Fulan", Ternyata Juga Disebutkan dalam al Quran

Banjirembun.com - Sebagai umat Islam yang pernah mengenyam pendidikan Islam kalian pernah bukan mendengar istilah "Fulan"? Ternyata penggunaan nama seseorang diganti dengan sebutan Fulan maupun Fulanah memiliki arti dan maksud tersendiri.

Banjirembun.com

Dalam teks arab penyebutan nama Fulan untuk laki-laki adalah sebagai berikut فُلاَن. Sedangkan penyebutan Fulanah bagi perempuan adalah sebagai berikut فُلَانَة. Itu semua merupakan istilah yang dapat menyembunyikan identitas atau nama asli seseorang.

Dalam bahasa arab, istilah Fulan serta Fulanah untuk manusia juga kadang-kadang digunakan pada penyebutan lokasi/tempat maupun benda. Misalnya untuk nama kota yang ingin disembunyikan namanya akan disebut المدينة الفولانية (al madiinah al fulaaniyyah) atau kota Fulani.


Hal penting yang perlu diketahui adalah ternyata penggunaan nama Fulan tidak hanya dalam hadis-hadis dari Nabi serta perkataan ulama maupun cerita-cerita dari pemeluk Islam terdahulu. Dalam al Quran juga ada, tapi hanya disebutkan satu kali kata Fulan. Yakni, pada Surat al Furqan ayat 28:


يٰوَيْلَتٰى لَيْتَنِيْ لَمْ اَتَّخِذْ فُلَانًا خَلِيْلًا - ٢٨


Terjemah: 

Wahai, celaka aku! Sekiranya (dulu) aku tidak menjadikan si fulan itu teman akrab(ku),


Ayat dan terjemah diambil dari situs Kemenag: https://quran.kemenag.go.id/sura/25


Sesuatu unik yang perlu diketahui bahwa istilah Fulan juga ada dalam bahasa selain arab. Makna dan maksudnya kurang lebih sama. Di antara dalam bahasa portugis disebut fulano artinya "ini dan itu". Lalu pada bahasa spanyol juga disebut fulano yang artinya juga sama yaitu "ini dan itu".

Kata fulano digunakan untuk menunjuk pada seseorang serta siapapun yang namanya tidak menarik untuk diungkapkan atau memang identitasnya tidak diketahui. Contohnya digunakan pada kalimat "Mereka bertemu di rumah Fulan, di rumah Ahmad, atau di rumah Muhammad?".

 

Fulan dan Fulanah disebut sebagai placeholder name. Yakni, ungkapan atau perkataan yang bisa merujuk pada orang, objek, perbuatan, atau sesuatu apapun itu yang namanya tidak diketahui maupun memang sengaja untuk sementara waktu disembunyikan/dilupakan.


Dalam ungkapan bahasa Indonesia maupun Jawa, kata Fulan dan Fulanah mirip dengan istilah "Anu". Guna memahaminya silakan baca tulisan kami berjudul Kata "Anu": Pengertian, Asal-usul, dan Alasan Penggunaannya. Di sana kalian akan mendapat benang merahnya.


Fungsi-fungsi Penggunaan Istilah Fulan

1. Menutupi identitas seseorang yang jadi objek pembicaraan. Baik itu yang sudah diketahui maupun yang belum dikenali atau yang masih misterius. Agar tak ada yang tersakiti, tertuduh, terdiskriminasi, terkucil, atau yang semacamnya. 


2. Penggunaan istilah Fulan atau Fulanah bisa menjadi bentuk tindakan dari prinsip "praduga tak bersalah". Dengan begitu tidak akan ada dugaan salah (fitnah) dan tuduhan tanpa bukti kuat yang ditujukan pada orang tertentu.


3. Sebagai nama "inisial" atau nama samaran bagi tokoh-tokoh dalam cerita. Daripada menggunakan nama Robertus Julius yang identik dengan non muslim atau sebaliknya nama Muhammad untuk tokoh jahat (antagonis) lebih baik gunakan nama Fulan atau Fulanah.


4. Untuk menyebutkan sesuatu yang memang benar-benar tidak diketahui namanya. Contoh paling gampang ada bayi yang dibuang. Sudah tidak diketahui lagi asal-usulnya. Baik keluarga jauh maupun dekatnya. Maka untuk nama bapaknya akan disebut Fulan. Misalnya Fauzan bin Fulan atau Azhara binti Fulan.

Itulah sedikit sumbangan dari kami. Semoga bermanfaat. Jangan lupa baca dan nikmati tulisan kami lainnya.👱👱😊







Baca tulisan menarik lainnya:

1 Tanggapan untuk "4 Fungsi Penggunaan Nama "Fulan", Ternyata Juga Disebutkan dalam al Quran"

  1. semoga allah membalasmu dengan maksud menggunakan seperti itu!

    BalasHapus

Berkomentar dengan bijak adalah ciri manusia bermartabat. Terima kasih atas kunjungannya di *Banjir Embun*