Tatkala ditelisik, tanpa perlu dalil atau landasan ajaran agama, bahwa salah satu fungsi berkurban yaitu syiar Islam. Kata syiar memiliki arti tanda, simbol, lambang, slogan, merk, jargon, atau moto. Adapun syiar Islam merupakan bentuk kemuliaan dan kebesaran agama Islam.
Bentuk contoh syiar Islam yang paling sederhana adalah azan berkumandang di tiap waktu shalat. Namun, azan tidak hanya mengandung unsur syiar. Di dalamnya juga memuat "dakwah". Di mana, bentuk dakwahnya ialah mengajak umat Islam untuk sholat dan menuju kemenangan (sukses).
Perbedaan syiar dan dakwah ialah terletak pada penekanan ajakan untuk di jalan Allah SWT. Kalau syiar cenderung pasif. Yakni, sekadar menunjukkan atau mencontohkan perbuatan Islami. Sedangkan dakwah lebih aktif mengajak atau menekankan untuk melakukan perbuatan mulia.
Setiap langkah atau upaya umat Islam untuk beribadah dan diketahui publik berarti itu masuk kategori syiar. Terlebih bila ibadah itu dilakukan bersama-sama penuh persatuan, semangat, dan kegembiraan (meriah). Misalnya seperti ibadah haji, salat tarawih, salat id, dan berkurban.
Nah bagaimana bila ternyata ada yang mencemooh "Ibadah kok ditunjukkan, itukan riya' namanya". Perlu digarisbawahi riya' itu adanya di hati. Hanya Allah yang tahu seseorang itu riya' atau tidak. Bila "pamer" ibadah itu ternyata diniatkan untuk syiar maka justru akan dapat pahala.
Logikanya sangat mudah. "Apakah umat Islam akan membiarkan orang lain memamerkan kezaliman dan kemakziatannya, tapi malah menghardik orang yang beryiar?" Kalau iya, tentu yang akan banyak di beranda medsos lebih banyak "pertunjukan" dosa daripada kesalehan.
Berlomba-lomba dalam kebaikan dan taqwa itu lebih baik. Bangga terhadap agama Islam dengan menunjukkan ajaran, amalan, atau ibadahnya itu juga baik. Kalau semua bentuk ibadah disembunyikan lalu bagaimana ajaran Islam dapat menyebar luas.
Dengan menyebarnya syiar Islam maka pintu dakwah akan terbuka lebar dan makin mudah ditapaki. Para da'i, penceramah, atau pendakwah akan mudah mengajak orang awam atau lemah iman untuk beramal saleh. Mereka akan mudah tergugah atau termotivasi mengikuti pengalaman dari berbagai macam syi'ar yang telah dilakukan umat Islam lain.
Muatan Syiar dalam Hari Raya Idul Adha, Tak Hanya Menyembelih Kurban
Selain penyembelihan hewan kurban, ada kandungan syiar di idul adha yang lain. Di antaranya meliputi lantunkan takbir yang dikeraskan atau dilakukan bersama-sama, salat id, ibadah haji di Makkah, hingga pembagian daging kurban menggunakan pembungkus berkualitas (bermutu).
Sungguh bodoh bila ada yang mengatakan membantai hewan saat kurban merupakan bentuk bukti ajaran Islam yang tak menyayangi hewan. Loh, kenapa mendadak jadi banyak orang yang mengaku jadi pecinta binatang? Kenapa hewan laut, ayam, dan babi juga enggak dianjurkan untuk jangan dibantai?
Salah satu pemilik akun Twitter bernama Mark Vince dengan akunnya @MarkVinceO melontarkan kata-kata pedas bagi mereka yang mendadak jadi penyayang hewan. Berikut tampilan tweet (status twitter) dia:
Arti dari tweet di atas kurang lebih seperti berikut:
Sekitar 1 Milliar binatang dibanti setiap tahun oleh ....., dll untuk memberi makan orang berduit & menghasilkan uang & tak ada satupun yang peduli dengan itu.
Selama Idul Adha, Umat Islam mengorbankan hewan ternak untuk memberi makan fakir miskin secara gratis & Setiap orang mulai kehilangan akal.
Terima kasih telah membaca tulisan kami berjudul "Umat Islam Sadis dan Tak Punya Perikehewanan? Bantai Binatang Demi Dalih Syiar Agama"
Posting Komentar
Berkomentar dengan bijak adalah ciri manusia bermartabat. Terima kasih atas kunjungannya di *Banjir Embun*