Sebagai publisher Google Adsense yang tergolong baru, angka minimal kepala 4 merupakan suatu keajaiban. Hanya dalam waktu 2 tahun nonimal tersebut bisa diraih tiap bulannya. Lebih tepatnya bulan ke-11 sejak pertama kali gaji "pertama" didapat.
Di bulan April 2019 adalah gaji pertama dari Google Adsense yang ia terima. Pada bulan Februari 2020 ia mampu mencetak rekok terbesarnya yaitu tembus 5 juta. Hingga sekarang ini Agustus 2020 uang minimal 4,7 selalu ia terima. Bahkan pada bulan Juni lalu ia memperoleh 6,4 juta.
Kenyataan di atas sangat berbeda sekali dengan Gisel yang hanya memperoleh gaji kecil. Dari pendapatan blog ini Gisel hanya memperoleh rata-rata 400 ribu hingga 700-an ribu perbulan. Itupun harus dipotong. Sebab blog ini berada di bawah naungan Banjir Embun.
Banjir Embun memiliki banyak situs dan unit usaha digital lainnya. Ia memiliki Tim yang terdiri dari beberapa anggota. Setiap anggota memiliki situs sendiri yang harus dikelola. Masing-masing dari mereka juga wajib ikut mengurus website utama Banjir Embun.
Adapun Gisel diberi amanah mengurus situs ini. Harus membesarkan situs ini dengan cara promosi dan membuat konten berupa tulisan seperti sekarang ini. Hitung-hitung belajar. Kelak kalau sudah kembali ke kampung halaman, semoga Gisel bisa membangun usaha digital sendiri.
Kembali ke succes story teman Gisel sesama blogger. Dia mengaku tak menyangka dapat mendapatkan uang dari internet sebesar itu. Awalnya menulis di blog hanya untuk mengisi waktu luang, sarana aktualiasi, dan sebagai warisan dia kelak untuk anak-anaknya maupun generasi muda lain.
Ia sudah lama menjadi blogger. Tepatnya sejak tahun 2016. Tak ada orientasi uang sama sekali dalam membuat tulisan di blog. Murni untuk ibadah atau mencari rida Allah SWT. Sebab saat itu biaya hidupnya masih bisa ditopang dari beasiswa yang diterima.
Halaman login beranda akun Goolge Adsense |
Setelah lulus kuliah ia mulai bekerja sesuai dengan jurusan kuliah yang diambil. Beberapa bulan setelah bekerja ternyata membuat ia merasa hidupnya ada yang kurang. Aktivitasnya terkuras habis untuk bekerja. Tanpa ada kesempatan baginya untuk menulis.
Gajinya juga lumayan pada saat itu. Sebulan 2,1 juta. Itu uang yang besar bagi dia yang hidup di desa. Kebutuhan hidup tidak sebesar daerah perkotaan. Anehnya, hatinya terus bergemuruh. Ia merasa pekerjaan tersebut bukan dunia atau bidangnya.
Baru pada akhir tahun 2018 ia mengenal Google Adsense. Mulailah mencoba mendaftarkan blog miliknya agar tertaut dengan akun Google Adsense. Pertamanya ia ditolak. Kemudian ia cari tahu ke sana kemari apa penyebab ditolaknya blog oleh Google Adsense.
Gajinya juga lumayan pada saat itu. Sebulan 2,1 juta. Itu uang yang besar bagi dia yang hidup di desa. Kebutuhan hidup tidak sebesar daerah perkotaan. Anehnya, hatinya terus bergemuruh. Ia merasa pekerjaan tersebut bukan dunia atau bidangnya.
Baru pada akhir tahun 2018 ia mengenal Google Adsense. Mulailah mencoba mendaftarkan blog miliknya agar tertaut dengan akun Google Adsense. Pertamanya ia ditolak. Kemudian ia cari tahu ke sana kemari apa penyebab ditolaknya blog oleh Google Adsense.
Setelah tahu apa saja yang harus diperbaiki dalam blognya, ia mengajukan "kerja sama" ke Google Adsense lagi. Alhamudillah, akhirnya diterima juga. Blog tersebut sudah bisa manayangkan iklan. Saking senangnya, semakin semangtlah dia membuat tulisan. Bahkan hampir tiap hari.
Sejak pertama kali menulis di blog, ia tidak menggunakan teknik apapun agar tulisannya viral. Murni hanya menulis dan menulis. Pengembangan yang ia lakukan hanya pada bidang menulis. Belajar sedemikian keras supaya tulisannya pantas dibaca dan disukai pengunjung internet.
Sesekali mempromosikan blognya di media sosial facebook, instagram, twitter, dan whatsapp. Rutin dilakukan setiap selesai menulis langsung "diedarkan" pada teman, kenalan, atau di grup-grup media sosial. Banyak tanggapan positif yang ia terima. Itu membuatnya makin semangat menulis.
Dua teknik di atas itulah yang selalu ia tekankan pada Gisel. Yaitu terus menulis dan rutin promo blog. Itulah kunci blog kita akan mendapat banyak pengunjung. Dengan banyak pengunjung maka potensi pendapatan akan makin besar. Serta jangan putus asa ketika pendapatan harian blog kecil.
Bahagia karena punya akun Google Adsense boleh-boleh saja. Namun, jangan berlebih-lebihan dan berlarut-larut. Akun Google Adsense tak akan berarti apa-apa bila blog tak ada pengunjungnya. Itulah pesan dia pada Gisel saat berdiskusi di dunia maya.
Cara lain yang menurut dia bisa mencapai pendapat sebesar itu ialah mengganti blog gratis (misal blogspot) menjadi berbayar. Ia memilih domain berakhiran co.id untuk dijadikan brand image situs kesayangannya itu. Terbukti dalam waktu 2 bulan saja pendapatannya bisa meroket.
Nah, setelah ganti domain ini dia bercerita pernah down gara-gara ia harus mendaftar ulang Google Adsense. Itu membuatnya sempat ingin menangis. Baru saja memiliki akun tersebut tapi seketika itu kehilangan. Ia melupakan sejenak Google Adsense dengan cara terus menulis.
Menulis baginya adalah satu kesatuan dalam hidup. Tanpa menulis ia akan merasa kehilangan sesuatu. Itulah menurutnya sebab uang datang sendiri. Tulisan yang ia buat dengan berdarah-darah tiap hari akhirnya tau cara membalas budi. Usaha memang tak pernah mengkhianati hasil.
Ia kini memutuskan untuk keluar dari pekerjaan sebagai pegawai tetap itu. Baginya menjadi publisher blog merupakan masa depan gemilang. Dia yakin bakal terus mampu menaikkan penghasilan bulanan dari blog. Jalan yang ia tempuh ialah fokus menjadi blogger sejati.
Semoga Gisel bisa meneruskan jejaknya. Kalau bisa lebih minimal gaji 10 juta perbulan he he. Namanya mimpi boleh saja. Namun, harus disertai usaha keras dan rutin. Nah, sekarang ini Gisel lagi berusaha agar bisa mencapai ke tahap itu. Aamiin.
Bila ingin belajar tentang Google Adsense silakan ketik di Google: Goolge Adsense Banjir Embun.
Terima kasih telah membaca tulisan kami berjudul "Kisah Sukses Blogger, Keluar dari Pekerjaan Mapan dapat Penghasilan 5 Juta Perbulan"
Posting Komentar
Berkomentar dengan bijak adalah ciri manusia bermartabat. Terima kasih atas kunjungannya di *Banjir Embun*