Ternyata inilah alasan suami lebih hidup mengenaskan dan cepat mati duluan dari pada istrinya. Itu adalah fakta lapangan yang tak terbantah. Kebanyakan suami memang lebih dulu meninggal daripada istri.
Penyebabnya bukan hanya karena tubuh lelaki sering digunakan untuk bekerja sehingga cepat "aus". Bukan juga cuma karena resiko kecelakaan kerja maupun berbagai serangan penyakit yang diderita.
Mau tahu penyebab lainnya?
Dikisahkan Imam Syafi'i (tokoh sentral panutan mazhab Imam Syafi'i) sebagai generasi kedua setelah generasi sahabat Nabi sedang menelusuri kebenaran informasi. Yakni, terkait ukuran 1 sho' (4 mud) pada sahabat Rasul.
Saat itu beliau kesulitan menentukan standar ukuran 1 mud. Sebab banyak yang memahami satu mud itu sama dengan satu cakupan dari dua telapak tangan yang menyatu. Masalahnya "standar" 1 mud itu memiliki kelemahan.
Satu cakupan dua tangan orang dewasa yang memiliki tangan besar akan menghasilkan ukuran mud yang lebih banyak. Adapun cakupan tangan orang dewasa yang berukuran kecil ukuran mudnya akan sedikit.
Supaya mendapatkan kepastian tentang berapa "standar" 1 mud yang infonya langsung dari Rasulullah maka beliau pergi ke Madinah. Misinya yaitu ingin berjumpa dengan orang yang paling tua di sana.
Diharapkan orang sepuh tersebut merupakan sahabat Rosul. Yakni, hidup sezaman dengan Nabi dan pernah berjumpa langsung dengan Nabi. Singkat cerita beliau mencari-cari orang tersebut.
Akhirnya Imam Syafi'i menemukan orang sepuh tersebut. Lantas beliau bertanya "Bapak berumur berapa tahun?"
Bapak tua itu menjawab "Umurku sekitar 75 tahun."
Imam Syafi'i melanjutkan pertanyaan "Apakah bapak pernah bertemu dengan Rasulullah?"
"Owhhh... Tidak, coba kamu temui bapakku saja!" Jawab pria tua itu.
Setelah menemui orang tua dari si lelaki renta itu Imam Syafi'i bertanya "Umur bapak berapa tahun?"
Kakek tersebut menjawab "Umurku sekitar 100 tahun."
Sekali lagi beliau menanyakan hal penting yang sama "Apakah Bapak pernah berjumpa dengan Rasulullah?"
Seperti anaknya, bapak itu menjawab "Tidak, coba kamu bertanya pada bapakku!"
Tanpa menyerah Imam Syafi'i terus menelusuri dan mencari informasi langsung pada sumber utamnya. Akhirnya beliau berjumpa dengan kakek-kakek. Dengan intonasi halus dan sopan beliau bertanya "Umur kakek berapa?"
Kakek tua itu menjawab "Umurku sekitar 125 tahun."
Imam Syafi'i dengan penuh optimis bertanya "Apakah kakek pernah berjumpa Rosul?"
Kakek tersebut menjawab "Iya, pernah bertemu dengan Rasulullah."
Alhasil, Imam Syafi'i mendapat informasi ukuran 1 mud sesuai ukuran yang dijelaskan Rasulullah dari kakek tersebut. Di mana, dalam konteks Indonesia 1 mud adalah 0,6 Kilogram beras.
Untuk zakat fitrah diwajibkan sebanyak 1 sho' (4 mud) kurma atau gandum. Berarti besar zakat fitrah yang dikeluarkan adalah 06 Kg x 4 = 2,4 Kg. Namun, kesepakatan ulama takaran zakat fitrah ialah 2,5 Kg. Hingga kini ada yang mewajibkan 2,7 Kg.
Di sela-sela dialog tersebut Imam Syafi'i memberanikan diri untuk bertanya "Maaf kek, kenapa kakek tampak lebih muda dan cekatan dari putra kakek? Lalu kenapa pula putra kakek justru lebih terlihat muda dan cekatan dari anaknya?".
Kakak tersebut dengan berdada lapang dan penuh senyuman berkata "Cucuku itu teramat sering dimarahi istrinya, serta anakku terkadang saja dimarahi istrinya. Adapun aku tidak pernah dimarahi istri."
Duhai para istri jangan galak-galak, marah, dan ngambekan pada suami. 😂😆😄😊😊
Terima kasih telah membaca tulisan kami berjudul "Kenapa Suami Ada yang Panjang Umur? Tapi Ada Pula yang Cepat Mati? Ini Kisah Nyatanya"
Posting Komentar
Berkomentar dengan bijak adalah ciri manusia bermartabat. Terima kasih atas kunjungannya di *Banjir Embun*