Orang miskin tersebut langsung menodong Ustadz yang sudah diincar "Ustadz, saya ini orang miskin."
Ustadz menanggapi pernyataan si miskin itu "Kau itu orang kaya".
Sekali lagi ia ingin menegaskan dengan nada agak meninggi untuk meyakinkan "Ustadz, saya ini orang miskin."
Kembali Ustadz menimpali "Kamu itu orang kaya."
Tak menyerah begitu saja dia langsung mengutarakan maksudnya "Ustadz, saya ini orang miskin, mau meminta bantuan."
Dengan nada bersahaja Ustadz juga menegaskan "Kau orang kaya."
Dia tetap tak mundur "Demi Allah Ustadz, saya ini orang miskin."
Ilustrasi pengemis meminta-minta (sumber gambar) |
Banjirembun.com
Ustadz dengan mantap menjawab "Demi Allah, kau orang kaya."
Si miskin agak bingung. Kemudian ia bertanya "Kok Ustadz lebih tahu dari saya?"
Ustadz menjawab "Kau ini orang kaya, mau saya beri buktinya?"
Si miskin yang susah dan sedang kelaparan itu sedikit lupa dengan tujuannya. Dengan antusias ia merespon "Tentu saja saya mau."
Ustadz memberi penjelasan "Baiklah, berapa jari tanganmu?"
Banjir Embun
Si miskin menjawab "Sepuluh."
Ustadz melanjutkan "Mau enggak 3 jarimu ini saya potong saya bayar 3 juta? Saya bayar 5 juta, baiklah 10 juta saja. Bagaimana? Matamu satu saya cungkil mau tidak? Saya bayar 30 juta?"
Dia menjawab "Tidak mau Ustadz,"
Ustadz menambahi "Baiklah semuanya itu tadi saya bayar 50 juta."
Si miskin menolak "Tentu saja saya tidak mau Ustadz."
Ustadz menawarkan kembali "Saya tambahi 100 juta asal kuping kamu juga saya potong, mau tidak?"
Dengan penuh ketawadukan (rendah hati) dia menjawab "Tidak mau Ustadz, kalau bagian tubuh saya itu hilang maka nikmat luar biasa dari Allah akan berkurang. Selain itu tubuh ini adalah amanah dari Allah. Saya tak akan menyianyiakannya. Apalagi menjualnya."
Dengan wajah tersenyum Ustadz menjelaskan "Kau itu kaya raya, semuanya sudah ada dalam tubuhmu. Tinggal bergerak dan berusaha mencari makan maka kau akan mendapatkannya. Cuma itu tugasmu di dunia ini. Beribadah dan bekerja untuk memenuhi kebutuhan tubuhmu. Jangan manja dengan meminta-minta. Bekerjalah seperlunya untuk bisa makan dan minum maka kau akan mendapatkannya."
Ustadz itu menambahi lagi "Janganlah kau menggantungkan makan dan minummu secara gratis dari orang lain. Kalau hanya makan dan minum kau bisa bekerja membantu-bantu orang lain dengan upah makan dan minum. Saya yakin banyak orang yang mau dibantumu dengan ganti memberi makan dan minum."
Mantab
BalasHapus