Jenderal itu menawarkan uang pada penjaga ternak domba. Dia berkata dengan datar tanpa paksaan seperti orang yang tak butuh "Saya akan memberimu 25 juta rupiah. Asal kamu menyembelih anjing teman gembalaanmu itu yang sedang menggiring domba."
Dengan penuh kegirangan tukang penggembala itu mengiyakan tawaran si jenderal. Dengan cekatan ia memanggil anjing itu dengan siulan. Seketika itu juga ia menyembelih si anjing di hadapan penjajah. Ia sudah membawa golok dari rumah. Untuk jaga-jaga saja.
Si jenderal penjajah itu memberi uang yang disepakati ke penjaga domba. Tak merasa cukup dengan menyembelih, ia menawarkan lagi padanya "Aku akan memberimu tambahan 10 juta. Tapi kamu harus menguliti anjing itu."
Merasa mendapat durian runtuh. Dengan penuh senang dia menguliti anjing yang telah menemaninya menggembala bertahun-tahun. Dia menunjukkan hasil kerjanya itu pada si jenderal itu. Si anjing telah berubah total menjadi daging. Lalu ditunjukkan pada jenderal.
Berlagak seperti sultan yang tajir, si jenderal penjajah itu menawarkan lagi "Aku kasih kamu tambahan 5 juta. Syaratnya kamu cincang kecil-kecil anjingmu itu."
Uang ditangan 25 juta + 10 juta yang telah diterima tak membuat puas tukang penjaga domba. Dengan semangat ia memotong-motong kecil daging anjingnya. Dia berikan hasil cincangan tersebut ke si jenderal. Total uang 40 juta telah ia terima.
Setelah semua kemauan itu dituruti, akhirnya si jenderal pergi berlalu begitu saja bersama gerombolan prajuritnya. Tentu penggembala keheranan. Penjaga ternak mengejar jenderal bersama kawanannya. Ia berkata "Apa tujuan anda menyuruh saya seperti tadi?"
Si jenderal berujar "Aku hanya ingin mengetahui kepribadianmu dan mentalitasmu, serta karakatermu seperti apa. Ternyata kau sanggup menyembelih, menguliti, dan mencincang kecil anjingmu. Padahal ia teman setiamu. Yang membantumu setiap hari untuk menjaga domba-domba."
Perlu diketahui bahwa anjing terlatih merupakan kebutuhan mendasar bagi penjaga ternak. Anjing membantu untuk memastikan domba tidak bergerak berpencar dan menjauh. Tak hanya itu, anjing dapat melindungi domba dari bintangan pemangsa maupun pencuri.
Penggembala masih belum paham "Lantas apa salahnya saya melakukannya, itukan setimpal dengan uang yang saya terima?"
Si jenderal menjawab "Itulah yang aku butuhkan. Ternyata kamu rela mengorbankan teman kerjamu demi uang. Bila semua penduduk di sini sepertimu maka aku akan gampang menaklukkan kalian. Sekarang aku akan membayar semua teman-temanmu untuk berkhianat dan mau membantuku memuluskan tujuan."
Si pemimpin para penjajah itu berpaling pada kawanannya "Kalian tak perlu takut. Selama target jajahan kita penduduknya seperti ini, maka kita akan mudah mendudukinya. Segera gerak cepat sebelum semua terlambat!"
Nilai moral dari cerita ini adalah selalu hati-hati dalam memilih teman. Jangan sampai teman mau berkhianat pada kalian dengan imbalan yang diterima. Mereka rela mengganti persaudaraan, kesetiaan, dan kemanuisaan demi yang remeh. Menjual yang mahal dan berharga demi yang murah.
Itulah cerita sebagai bahan renungan hati. Supaya jiwa tidak bisa diperdaya musuh. Tidak dapat diadu domba. Serta tak akan mau dibeli oleh siapapun, apalagi untuk menghinaati teman.
Itulah cerita sebagai bahan renungan hati. Supaya jiwa tidak bisa diperdaya musuh. Tidak dapat diadu domba. Serta tak akan mau dibeli oleh siapapun, apalagi untuk menghinaati teman.
TAMAT
Terima kasih telah membaca tulisan kami berjudul "Cerita Letnan Jenderal Angkatan Darat Memberi Bayaran Berkali-kali pada Penggembala Domba Seksi"
Posting Komentar
Berkomentar dengan bijak adalah ciri manusia bermartabat. Terima kasih atas kunjungannya di *Banjir Embun*