Mengapa harus memilih mazhab Syafi'i? Itu adalah pertanyaan mendasar dari judul tulisan ini. Ada apa dengan beliau sehingga harus dipilih sebagai pegangan dalam beragama? Kenapa tidak boleh memegang 4 mazhab besar Ahlus Sunah sekaligus?
Bagi orang yang ingin mempelajari fiqh dalam Islam sebaiknya memang harus fokus pada satu mazhab dulu. Kalau sudah paham betul secara mendalam, baru mempelajari mazhab lainnya. Meliputi mazhab Hanafi, mazhab Malaki, dan mazhab Hanbali.
Dalam konteks bumi Nusantara ini sebaiknya memilih mazhab Syafi'i. Alasannya simpel karena mayoritas anak bangsa Indonesia jadi penganut mazhab tersebut. Itu merupakan hal yang sudah biasa dilakukan oleh ulama terdahulu. Baik itu para sahabat, tabi'in, hingga tabi'ut tabi'in.
Jangan buru-buru mengakaji ilmu perbandingan mazhab. Terlebih lagi tanpa menggunakan salah satu mazhab. Itu sangat bahaya. Sebab bukannya akan tambah "pluralis", justru bikin bingung dan tanpa pijakan kuat sehingga mengambang. Umat Islam butuh jangkar untuk tetap aman.
Dalam mendalami fiqh, ulama terdahulu yang telah mencapai maqom mujtahid saja memutuskan untuk memilih salah satu dari empat mazhab besar di atas. Lantas umat Islam yang masih awam dan bukan siapa-siapa sangat aneh bila merasa tak butuh bermazhab.
|
Masjid dan makam Imam Imam Syafi'i di Kairo Mesir (sumber gambar) |
Inilah beberapa alasan kenapa umat Islam Indonesia wajib memilih mazhab Imam Syafi'i:
1. Imam Syafi'i merupakan ulama besar. Beliau sangat perhatian pada dalil. Baik itu atsar, hadith, maupun al Quran. Beliau adalah murid dari Imam Malik bin Anas (Mazhab Imam Malik). Serta memiliki murid bernama Imam Ahmad bin Hanbal (Mazhab Hanbali).
2. Berdasarkan informasi yang beredar, Mazhab Imam Syafi'i banyak pengikutnya. Negara-negara di Asia Tenggara penduduk Islamnya mendominasi ikut Mazhab Imam Syafi'i. Selain itu Palestina, Libanon, Yordania, Syiri'a, Iran, Irak, Mesir, Somalia timur, India Selatan, dan lain-lain Islam sunninya penganut mazhab tersebut. Secara presentase pengikut Imam Syafi'i menduduki peringkat kedua di dunia. Uruatannya sebagai berikut: mazhab Hanbali 2%, mazhab Maliki 15%, mazhab Syafi'i 28%, dan mazhab Hanafi 45%.
3. Imam Sya'ifi termasuk salah satu dari mazhab Ahlus Sunnah wal Jama'ah (Islam Sunni) dari empat mazhab besar yang ada.
4. Banyak kitab-kitab ditulis ulama besar yang membahas, menguji, dan menganalisi mazhab Syafi'i. Bacaan itu sangat memudahkan bagi para penuntut Ilmu Islam di sepanjang masa.
5. Mazhab Syafi'i diikuti oleh mayoritas masyarakat Indonesia. Dengan mengikuti mayoritas maka dapat mencegah konflik batin maupun kegaduhan. Sebagaimana anjuran ulama terdahulu. Yakni, lebih baik menyesuaikan diri dan membaur dengan mazhab penduduk sekitar. Asal mereka termasuk dari salah satu 4 mazhab besar.
6. Para Mujaddid (pembaharu) rata-rata menerapkan mazhab imam Syafi'i. Sebut saja pada abad ke-2 hijriah ada Imam Syafi'i. Abad ke-3 diisi oleh Imam Abu al Abbas bin Suraij. Pada abad ke-4 dimiliki oleh Abu al Thayyib Sahl al Sha'luki. Sedangkan Imam al Ghazali menjadi mujaddid pada abad ke-5. Imam Fahrur Al Razi (abad ke-6). Imam al Nawawi (abad ke-7), Imam al Isnawi (abad ke-8), Imam Ibnu Hajar al Asqalani (abad ke-9), dan Imam al Suyuhi pada abad ke-10.
7. Mempunyai banyak ulama mujtahid yang mengabdi di masyarakat dan menyebarkan mazhab Imam Syafi'i pada setiap masa di penjuru negeri.
8. Mazhab Syafi'i merupakan mazhab pertengahan. Di antara penggunaan akal yang begitu mendominasi dan penggunaan tekstual yang begitu kaku.
9. Imam Syafi'i adalah ulama pertama yang menulis kitab tentang ilmu ushul fiqh yaitu kitab Al Risalah. Beliau juga sangat perhatian pada pelbagai macam analogi (qiyas) serta berbagai dasar penukilan (istimbath) hukum.
Nah, itulah kenapa umat Islam Indonesia mesti memilih Mazhab Imam Syafi'i. Setelah membaca tulisan ini semoga wawasan Islam kalian jadi terbuak.
Terima kasih telah membaca tulisan kami berjudul "9 Alasan Umat Islam Indonesia Harus Memilih Mazhab Syafi'i"
Posting Komentar
Berkomentar dengan bijak adalah ciri manusia bermartabat. Terima kasih atas kunjungannya di *Banjir Embun*