Terbaru · Terpilih · Definisi · Inspirasi · Aktualisasi · Hiburan · Download · Menulis · Tips · Info · Akademis · Kesehatan · Medsos · Keuangan · Konseling · Kuliner · Properti · Puisi · Muhasabah · Satwa · Unik · Privacy Policy · Kontributor · Daftar Isi · Tentang Kami·

Lima Perbedaan Mendasar Tabungan dan Investasi


Orang awam barangkali tidak tahu perbedaan antara tabungan dan investasi. Keduanya dianggap sama. Yakni, sebagai tabungan atau simpanan. Mungkin itu ada benarnya. Sebab tidak ada niat menggebu untuk dapat keuntungan.
Banjirembun.com

Misalnya saja orang di kampung memelihara sapi. Dia akan mengatakan sebagai tabungan. Entah niatnya rendah hati atau memang tak memaksakan diri dapat laba. Terpenting punya sapi. Keuntungan yang didapat adalah bonus.


Kendati seperti itu tetap ada yang menyangkal tindakan di atas sebagai menabung. Sebab yang namanya menabung itu harus berupa uang. Mengonversikan uang dalam bentuk benda, lalu fisiknya disimpan sendiri bukanlah tabungan.


Persamaan antara tabungan dan investasi yaitu keduanya sama-sama bentuk perilaku menyisihkan uang. Caranya mungkin juga mirip. Yakni, dengan metode dicicil dan bertahap. Bisa pula langsung seketika dalam jumlah besar.


1. Tujuan

Tujuan menabung pada umumnya ialah untuk menikngkatkan simpanan. Di mana, ketika jumlahnya sudah besar atau mencukupi bakal digunakan untuk membeli sesuatu yang diimpikan. Bisa juga bertujuan untuk "mengamankan" uang.

Ilustrasi tujuan menabung (sumber gambar)



Sementara di sisi lain, menganggarkan uang dalam investasi memiliki tujuan utama ingin mendapat keuntungan. Investor punya target minimal akan dapat untung berapa. Serta dalam waktu berapa lama capaian itu dapat diraih.


2. Periode Simpanan

Seringkali orang menabung ada target waktu dan nominal. Ada pula yang tak punya target. Asal masukkan uang receh ke lubang celengan. Tatkala sudah penuh baru dipecah. Jadi periode masa simpan jauh lebih fleksibel.


Adapun ivestasi kerapkali butuh waktu lama untuk mendapat keuntungan besar. Malah untuk jenis investasi tertentu, ketika diuangkan dalam waktu dekat potensi rugi sangat tinggi. Sebut saja seperti investasi tanah, rumah, emas, dan saham.


3. Risiko

Uang yang ditabung dalam bank tetap punya risiko. Yakni, tergerus oleh inflasi. Apalagi ketika uang itu dalam jumlah jumbo. Uang 10 juta di tahun 2010 terasa sangat banyak. Namun, karena disimpan 5 tahun nilainya jadi turun.


Risiko tinggi berbanding lurus dengan keuntungan menggiurkan yang ditawarkan/dijanjikan. Mekanisme itu berlaku dalam dunia investasi. Salah satu jenis investasi yang diklaim paling aman dan minim risiko ialah deposito.


4. Pencairan

Tabungan merupakan simpanan yang paling mudah dicairkan atau diuangkan. Mengambil tabungan tidak butuh syarat rumit. Tidak pula harus khawatir terkena sanksi, denda, atau potongan karena mencairkan sebelum jatuh tempo.


Sedangkan mencairkan simpanan investasi cenderung sulit dilakukan. Butuh waktu, butuh kesabaran, mesti negosiasi dulu terkait kesepakatan harga atau pencairan, mencari pembeli, dan tindakan lain yang tidak bisa secepatnya.


5. Kondisi Keuangan

Untuk menabung tak perlu punya banyak uang. Justru mayoritas penabung memiliki kondisi keuangan yang pas-pasan atau minimal sekadar cukup. Biasanya dari total pendapatan hanya sekitar 10% bakal ditabungkan.


Berbeda dengan investasi. Angka yang disisihkan untuk mencicil/kredit cukup besar. Baik dalam angka presentasi maupun nominalnya. Terlebih lagi ternyata uang dingin (menganggur) yang dimiliki sangat melimpah.






Baca tulisan menarik lainnya:

Terima kasih telah membaca tulisan kami berjudul "Lima Perbedaan Mendasar Tabungan dan Investasi"

Posting Komentar

Berkomentar dengan bijak adalah ciri manusia bermartabat. Terima kasih atas kunjungannya di *Banjir Embun*