Berita baik buat para aparat di Indonesia. Baik itu dari unsur kepolisian maupun tentara yang bertugas menjadi benteng biologis dan penjaga keamanan nasional. Terutama bagi mereka yang punya niat dan berjalan lurus sesuai kewajibannya.
Sebagaimana diketahui bersama bahwa berprofesi seperti di atas tidaklah mudah. Terlalu besar resiko yang mereka hadapi. Baik itu secara fisik maupun non fisik. Serta verbal maupun non verbal. Seperti cacian, hinaan, fitnah, kecacatan fisik, hingga kematian.
Lebih-lebih bagi mereka yang bertugas di lapangan. Di garda terdepan, dengan ikhlas atau tanpa pamrih ingin menjaga keamanan dan ketentraman seluruh masyarakat. Baik itu dari kalangan umat Islam maupun non muslim. Semuanya dijaga tanpa pilih-pilih.
Tanpa terbesit sedikit pun niat untuk melalaikan, lari dari tanggung jawab, atau malah berkhianat pada masyarakat. Semua dilakukan dengan disiplin, cermat, dan profesional untuk memastikan masyarakat aman dari serangan luar maupun dari dalam.
Banjir Embun
Ada hadis Nabi Muhammad yang terjemahannya yaitu "Ribat (di jalan Allah) satu hari di jalan Allah itu lebih baik dari pada dunia beserta isinya." (HR. Bukhari). Ribat (رِبَاطُ) artinya berjaga-jaga atau bersiaga (di jalan Allah) di perbatasan bila suatu saat akan di serang.
Satu malam berjaga-jaga saja demi mencari ridha Allah dalam keadaan genting itu lebih baik dari puasa dan sholat selama satu bulan. Yakni, situasi yang mengharuskan bagi sebagian umat untuk bersiaga karena ancaman perampasan harta, penyerangan, hingga pembantaian.
Imam Nawawi Rahimahullah menyatakan ribat sebagai amal jariyah. Hal tersebut sesuai dengan hadis lain terkait yang diriwayatkan Abu Dawud dan Turmudzi ialah.
كُلُّ الْمَيِّتِ يُخْتَمُ عَلَى عَمَلِهِ إِلاَّ الْمُرَابِطَ فَإِنَّهُ يُنْمَي لَهُ عَمَلُهُ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ وَيُؤَمَّنُ مِنْ فِتْنَةِ الْقَبْرِ
Terjemahannya: "Setiap orang yang wafat akan ditutup semua amalannya, kecuali murabit (orang-orang yang berjaga-jaga), karena pahala amalannya akan dikembangkan baginya hingga hari kiamat, serta dia akan diselamatkan dari fitnah kubur."
Jadi untuk memperoleh pahala besar di atas, petugas keamanan tidak perlu berkelahi atau adu fisik dulu. Cukup bersiap siaga dan mengontrol keamanan masyarakat dengan niat lilahita'ala itu sudah tergolong ribat. Serta diniatkan serius untuk memastikan tak ada gangguan keamanan.
Dari keterangan di atas, semestinya umat Islam mendukung adanya wajib militer. Misalnya berlatih secara fisik maupun non fisik terkait pertahanan selama 1 atau 2 tahun. Dengan demikian ketika ulama dan negara membutuhkan mereka, akan siap setiap saat untuk ikut berjaga-jaga.
Terima kasih telah membaca tulisan kami berjudul "Kabar Gembira untuk TNI dan Polri, Kalian Akan Selamat dari Fitnah Kubur"
Posting Komentar
Berkomentar dengan bijak adalah ciri manusia bermartabat. Terima kasih atas kunjungannya di *Banjir Embun*