Menulis itu sulit. Kalau ada yang bilang mudah, mungkin dia jarang menulis. Sekali menulis langsung menganggap tulisannya bagus tak terkira. Merasa dia yang paling ahli merangkai kata.
Tak cukup berbangga diri. Tatkala ada orang lain yang aktif menulis, entah itu bertujuan mendapat penghasilan maupun demi unjuk diri, tak luput dari cibirannya. Mengatakan tulisan tak bermutu dan mengganggu saja.
Dia mungkin tak punya hati sehingga tak simpati dan berempati. Orang yang sedang mencari rizqi lewat menulis dianggap pengemis. Sedang orang yang jago korupsi dan manipulasi keuangan, dianggap borjuis.
Tahukah kalian? Penghasilan dari menulis di blog itu tak seberapa. Dapat uang untuk kasih makan keluarga, sudah bersyukur. Itu masih jauh dari penghasilan media massa online terkenal. Sebulan bisa tembus 500 juta bahkan lebih.
Menjadi content creator di blog itu tak seperti di YouTube. Iklan di blog mesti ada yang mengkliknya bila ingin dapat penghasilan. Sedangkan di YouTube, iklan diklik atau tidak senyampang ia muncul di layar tetap dapat penghasilan.
Kenyataan di atas berbanding lurus dengan modal. Modal menjadi blogger itu teramat murah. Untuk menyewa domain (com, id, co, org, dan lain-lain) pertahunnya sangat terjangkau. Adapun jadi YouTuber perlu lebih banyak lagi.
Hargailah content writer dengan cara mengunjungi blognya. Jangan merasa pelit, berat, serta menolak berkunjung. Apalagi bagi kalian yang punya kuota internet banyak dan terakses Wi-Fi. Sehari satu kunjungan saja sudah cukup.
Mengunjungi Blog Indie Berarti Mendukung Kreativitas Generasi Indonesia
Blog indie adalah blog independen yang dibuat secara mandiri tanpa terikat dengan perusahaan komersial. Biasanya penulis atau kreator konten blog indie adalah generasi muda Indonesia.
Rata-rata blogger berusia di bawah paruh baya. Usianya antara 15 hingga 40 tahun. Status mereka mulai dari pelajar SMP serta SMA, mahasiswa, guru, dosen, hingga pengangguran.
Daripada menganggur tanpa aktivitas manfaat, lebih baik digunakan untuk menulis. Lalu memostingnya di blog serta diberi iklan di dalamnya. Itu adalah pekerjaan halal dan mulia ketimbang mencuri, menipu, apalagi korupsi.
Guna mendukung para pegiat blog indie, lebih baik kalian tak segan untuk mengunjungi blog mereka. Terutama bagi mereka yang aktif membuat konten positif. Diniatkan saja untuk membantu sesama. Serta agar mereka berkembang.
Tak hanya untuk membantu para blogger. Dengan mengunjungi blog indie berarti kalian telah membiasakan diri untuk membaca. Serta tentunya secara tidak langsung mendorong penulis untuk terus berkarya.
Lalu, salahkah menulis untuk cari uang? Tentu tidak. Para penyuluh, penatar, pemateri, dan lain sebagainya mereka juga dapat bayaran. Apa mereka bakal mau terus menjadi seperti itu tanpa bayaran sama sekali?
Para penulis juga perlu makan, minum, dan memenuhi kebutuhan lain. Dengan adanya pemasukan dari hasil menulis tentu mereka akan terus semangat menulis. Oleh sebab itu jangan ragu untuk terus mengunjungi blog indie.
Harus diakui, masih ada orang yang menulis secara sukarela. Tak ada motif ingin dapat popularitas. Apalagi cari uang. Hanya murni untuk mengabdi. Itu sebagai bentuk aktualisasi. Akan tetapi orang seperti itu jarang ada.
Tak elok mengharapkan orang lain untuk menjadi penulis sukarela. Sebab kalian sendiri belum tentu mau melakukan pekerjaan secara sukarela. Tanpa bayaran dan imbalan. Hidup ini butuh uang untuk bertahan.
Gisel di sini tak ingin menghakimi siapapun. Gisel sadar diri ini telah menyisipkan Konten Khusus di dalam blog Banjir Embun ini. Jadi, bila kalian tak suka lebih baik jangan mencela. Cukup dinikmati saja kontennya. he he he
Terima kasih telah membaca tulisan kami berjudul "Buat Para Nitizen, Nih Biar Tahu Berapa Penghasilan Gisel di Blog"
Posting Komentar
Berkomentar dengan bijak adalah ciri manusia bermartabat. Terima kasih atas kunjungannya di *Banjir Embun*