Terbaru · Terpilih · Definisi · Inspirasi · Aktualisasi · Hiburan · Download · Menulis · Tips · Info · Akademis · Kesehatan · Medsos · Keuangan · Konseling · Kuliner · Properti · Puisi · Muhasabah · Satwa · Unik · Privacy Policy · Kontributor · Daftar Isi · Tentang Kami·

3 Tindakan yang Diperintahkan Agama Saat Dicaci Maki, Dimarahi, dan Dihina


Sebagai makhluk sosial manusia pasti pernah mengalami gesekan dengan yang lain. Hal itu lumrah terjadi. Apalagi ketika ia hidup di lingkungan padat, beragam (majemuk), hingga minimnya pendidikan bermutu. Masyarakat maupun individu yang tinggal di sana bakal lebih mudah tersulut emosi.
Banjirembun.com

Karakter mereka menjadi lebih keras, fanatik, dan ego kelompok/suku/komunitas makin kental. Mereka tak segan mencaci maki, memarahi, dan menghina orang yang di luar dari lingkaran hidupnya. Faktor atau pemicunya bisa karena "dendam" pribadi serta dapat pula karena salah paham karena tak adanya dialog lebih dulu.


Selain sebagai bentuk pembelaan terhadap sesuatu yang dicintai, sikap arogan itu muncul karena rasa iri (dengki) dan takut kalah unggul. Senyampang bukan konflik fisik atau kekerasan sebenarnya masih mudah diatasi. Caranya terbilang mudah tapi sangat sulit dilakukan karena butuh kebesaran hati


Sayangnya orang orang yang sedang emosional sangat sulit untuk diajak bicara baik-baik. Hatinya masih panas dan tak mudah dikendalikan. Meresponnya dengan diam salah apalagi menjawab atau menimpali dengan omongan malah makin salah. Oleh sebab itu, perlu cara lain agar tak salah sikap.


Lebih jelasnya berikut ini 3 sikap balasan yang dianjurkan agama saat dicaci, dimarahi, dan dihina.

1. Mendiamkan

Kadang orang marah pada yang lain bukan karena ia benci pada orang yang dimarahi. Ia sesungguhnya ingin mengarahkan dan mewanti-wanti supaya mau melakukan dan tidak melakukan sesuatu. Jadi diam dan mengiyakan omongan orang marah kadang jadi langkah tepat.


Biarlah orang yang sedang marah itu meluapkan emosi pada kalian. Berikan ia waktu untuk menumpahkan semua yang ingin dikeluarkan. Respon dengan cara diam, mendengarkan, dan tak menatap wajahnya. Namun, tentunya sikap itu bakal beda ketika kalian mendapat cacian dan hinaan.


Tatkala perkataan yang keluar dari mulut atau tulisan di media sosial sudah tak pantas, merendahkan, dan penuh kebencian sebaiknya memang tetap diam. Selagi ia tak main fisik, sungguh tiada gunanya untuk ditanggapi. Justu apabila ditanggapi kalian sudah terpancing oleh permainannya. Semakin kalian berontak akan membuatnya merasa menang.


2. Tinggalkan

Setiap orang punya daya tahan dan daya tampung sendiri dalam menerima banyak emosi negatif dari orang lain. Ada yang kuat menerima cacian, marahan, dan hinaan dalam jumlah besar. Sebaliknya ada juga yang sensitif sehingga mudah terbawa perasaan sampai menangis saat mendapat kata-kata kotor.

Ilustrasi orang mudah menangis karena hatinya sensitif (sumber gambar)


Bagi yang merasa tak kuat menahan diri saat dicaci maki, dimarahi, dan dihina lebih baik tinggalkan orang tersebut. Barangkali sangat perlu untuk keluar dari lingkungan yang tak mendukung seperti itu. Itu penting dilakukan. Lebih baik mengalah daripada timbul konflik yang lebih tak terkendali.


Orang jengkel dan merasa tak nyaman sehingga mudah emosional mungkin karena sering melihat wajah orang yang tak disuka. Bisa jadi kalian tak disukai oleh dia. Ketika melihat wajah kalian emosinya langsung muntab. Mungkin untuk beberapa kali sanggup dipendam. Akan tetapi ketika ada momentum yang pas juga bakal diluapkan sehabisnya.


Kalian tidak disukai orang lain bukan berarti kalian berada di pihak salah. Bisa jadi kalian tak punya salah apapun. Oleh sebab itu, meninggalkan orang yang sedang muak pada wajah kalain merupakan jalan yang bijak. Tak perlu merasa minder dan takut terhadap sesuatu yang kalian tak ada salah darinya.


3. Balas dengan Kebaikan

Orang bersikap tak baik pada kalian mungkin karena kalian dianggap tidak baik. Jarang memberi, tidak mau membantu, serta dipandang sebagai orang sombong. Bukannya menasehati atau memberi contoh kebaikan pada kalian, malah sikap buruk yang dimunculkan untuk memberi "kode" pada kalian.


Kalau memang seperti di atas kejadiannya, cara mengatasinya mudah. Cukup melakukan langkah dengan bersikap baik, memberinya sesuatu benda ataupun makanan yang berkualitas dan berkesan, hingga ringan tangan dalam membantu. Dijamin berbagai macam tingkah tercela orang lain pada kalian bakal hilang.


Memberi sesuatu kepada orang yang benar-benar benci pada kalian juga tidak salah. Kendati mereka menolak atau merendahkan sesuatu yang telah kalian beri itu yang terpenting kalian sudah punya niat baik. Dengan begitu pula kalian tahu sifat asli orang tersebut. Sebab, orang baik tentu bakal menerima dengan baik pemberian yang baik-baik dari orang lain.






Baca tulisan menarik lainnya:

Terima kasih telah membaca tulisan kami berjudul "3 Tindakan yang Diperintahkan Agama Saat Dicaci Maki, Dimarahi, dan Dihina"

Posting Komentar

Berkomentar dengan bijak adalah ciri manusia bermartabat. Terima kasih atas kunjungannya di *Banjir Embun*