Perkembangan teknologi yang dikuasai manusia makin menggila. Untuk saat ini mungkin sesuatu yang mengejutkan bahkan di luar nalar. Namun, entah berapa tahun ke depan penerbangan dari tanah di bumi menuju luar angkasa akan jadi biasa.
Kelak penerbangan ke bulan tidak perlu lagi ditemani astronot. Siapapun akan mudah dan mampu terbang ke luar angkasa tanpa perlu latihan khusus. Awalnya biaya pariwisata membelah antariksa itu memang berbiaya mahal. Namun, lambat laun itu akan semurah naik pesawat biasa.
Pesawat impian itu bernama Crew Gardon. Yakni, pesawat luar angkasa milik SpaceX yang digadang-gadang tak lama ini akan menembus atmosfer bumi. Rencana diawaki oleh dua "pilot" bernama Robert Behnken dan Doug Hurley. Sayangnya mereka bukanlah pilot dalam arti sebenarnya.
Dua astronot yang berada di bawah naungan NASA itu tidak benar-benar naik pesawat. Sebab, pesawat tersebut untuk tinggal landas masih "berbentuk" sebuah roket. Take off secara vertikal (lurus ke atas). Bukan sebuah pesawat antariksa yang bentuknya artistik dan tidak monoton.
Bila penerbangan tanggal 27 Mei 2020 nanti berhasil maka nama mereka bakal tercatat dalam sejarah dunia. Untuk pertama kalinya astronot mengangkasa menggunakan pesawat buatan swasta. Semua keperluannya murni dibangun oleh pihak perusahaan SpaceX.
Space Exploration Technologies Corporation atau SpaceX adalah perusahaan swasta Amerika Serikat di bidang perjalanan luar angkasa yang didirikan oleh Elon Musk. Yups, betul dugaan kalian. Perusahaan tersebut bakal melayani wisata luar angkasa bagi para Miliyader.
Hal yang paling berbeda antara Crew Gardon dengan pesawat luar angkasa lain adalah ia dapat dipakai ulang. Alias bisa digunakan bolak-balik ke luar angkasa. Jadi saat sudah berhasil di luar angkasa para pilotnya akan turun lagi ke bumi dengan mendarat layaknya pesawat konvensional.
Momen bersejarah di atas akan disiarkan secara langsung dan gratis di NasaTV, website resmi SpaceX, dan Chanel Youtube milik SpaceX. Semoga tidak ada kendala human error, teknis, maupun non teknis agar penerbangannya sesuai jadwal.
Bisa dikatakan penerbangan pasca Idul Fitri ini nanti masih berupa cikal bakal. Bila ini berhasil maka akan mendasari manusia untuk melanjutkan penjelajahan ke luar angkas secara luas. Ternyata wabah COVID-19 tak menyurutkan ambisi manusia untuk "menjajah" angkasa.
Tulisan milik *Banjir Embun* lainnya:
Terima kasih telah membaca tulisan kami berjudul "Pertama dalam Sejarah, Pada 27 Mei Sebuah Pesawat Menembus Atmosfer Bumi"
Posting Komentar
Berkomentar dengan bijak adalah ciri manusia bermartabat. Terima kasih atas kunjungannya di *Banjir Embun*