Dalam tayangan video dia membagikan sebuah tips dalam melawan virus corona. Dengan penuh semangat dia menerangkan bagaimana pengalamannya menggunakan minyak kayu putih untuk membantu kesembuhan itu.
Sebelumnya, Prof. Paturusi dinyatakan positif Covid-19 pada tanggal 25 Maret lalu. Sembilan hari setelah dirawat di rumah sakit hasil tes swab yang kedua kalinya dinyatakan negatif. Ia dinyatakan sembuh lalu melakukan isolasi mandiri.
Saat didiagnosa terinveksi virus "viral" itu ia sempat stres. Apalagi beberapa hari setelah dirawat dan beberapa kali dilakukan swab ternyata tak kunjung juga sembuh. Tiba-tiba ia ditelepon kolega untuk menggunakan kayu putih.
Akhirnya ia memutuskan untuk tak lepas dari minyak kayu putih. Cara penggunaannya pun cukup ekstrim. Yakni, meneteskan beberapa minyak kayu putih pada tisu lalu ditempelkan di hidung sambil pakai masker.
Sebagaimana diketahui bahwa manfaat minyak kayu putih itu sangat banyak. Selain "hanya" dapat menghangatkan badan, dapat pula melegakkan saluran pernapasan. Tak hanya itu aromanya yang bikin otak fresh juga bikin optimis sembuh.
Prof. Paturusi (kiri) dan Ustad Das'ad (kanan) |
Untuk lebih detailnya silakan simak dua video di bawah yang berisi tentang wawancara Ustad Das'ad Latif dengan Prof. Paturusi:
Ini Rektor UNHAS yang kena Corona sembuh dengan minyak kayu putih , caranya ambil tisu di tetesi minyak kayu putih 4 - 5 tetes ditaruh didalam masker lalu ke hirup waktu bernafas.. Semoga bermanfaat 🙏 pic.twitter.com/flmk2kbE3Y— ENTO_w1jaya 🙏 (@EW1jaya) May 28, 2020
Disclaimer: Tulisan ini bukan sebagai rujukan yang dapat dipastikan dan dijamin ampuh menyembuhkan menurut dunia kesehatan. Masih perlu uji coba dan pembuktian ilmiah. Bisa jadi kasus di atas masih terdapat faktor lain yang turut membantu kesembuhan pasien. Oleh sebab itu, lebih baik terkait pandemi 2020 langsung berkonsultasi pada dokter atau pihak yang spesialis di bidang COVID-19.
Terima kasih telah membaca tulisan kami berjudul "Mantan Rektor UNHAS Makassar Ungkap Rahasia Dirinya Sembuh dari Covid-19"
Posting Komentar
Berkomentar dengan bijak adalah ciri manusia bermartabat. Terima kasih atas kunjungannya di *Banjir Embun*