Terbaru · Terpilih · Definisi · Inspirasi · Aktualisasi · Hiburan · Download · Menulis · Tips · Info · Akademis · Kesehatan · Medsos · Keuangan · Konseling · Kuliner · Properti · Puisi · Muhasabah · Satwa · Unik · Privacy Policy · Kontributor · Daftar Isi · Tentang Kami·

Tiga Macam Mimpi Menurut Rasulullah SAW, Berikut Cara Menyikapi dan Contohnya



Setiap manusia pasti pernah bermimpi tatkala tidur. Entah mimpi yang diingat secara jelas ketika bangun maupun mimpi yang dilupakan sama sekali. Orang yang sering ingat akan alur mimpinya maka ia akan mengatakan sering bermimpi. Adapun orang yang lupa sebagian atau seluruhnya akan mengatakan jarang mimpi.


Menurut pandangan Islam dunia mimpi merupakan perpindahan sementara manusia dari alam fisik ke alam gaib. Mimpi menurut ulama adalah bagian bukti adanya alam gaib. Semuanya itu bisa dirasakan efeknya. Baik secara fisik maupun batin. Yakni, tatkala terbangun dari tidur mimpi indah maupun buruk terdapat jejak atau sisa yang sulit terlupa.


Tubuh tetap di atas tempat tidur tapi ketika terbangun dari mimpi kadang badan terasa capek dan kadang terasa ringan. Kadang gairah, semangat, atau motivasi makin bangkit. Kadang pula merasakan kesedihan, ketakutan, hingga rasa bersalah. Entah mana yang lebih dulu, mimpi atau kehidupan nyata yang jadi penyebabnya satu sama lain saling terkait.


Dapat dikatakan, saat terbangun dari mimpi seolah-olah manusia beserta jasadnya baru saja berkunjung dari dunia lain. Secara spesifik berdasarkan hadits shahih dari Abu Hurairah menyebutkan mimpi dapat dikategorikan. Lebih jelasnya mimpi dibagi tiga jenis oleh Nabi Muhammad SAW yang meliputi:


1. Ditakuti Syaiton

Semua mimpi buruk, menakutkan, dan menyedihkan pasti berasal dari syaiton. Mimpi kategori ini tidak perlu ditakwilkan (ditafsirkan/dimaknai). Juga tak boleh diceritakan kepada siapapun. Sebab mimpi seperti itu datang diakibatkan ulah syaiton yang mengganggu dan menakut-nakuti. Di mana syaiton mempermainkan manusia di dalam mimpinya.


Ketika mengalami mimpi buruk umat Islam disunahkan untuk membaca isti'adah atau ta'awud. Lalu meludah "kecil" sebanyak tiga kali ke sebelah kiri di saat itu juga. Jika masih malam atau masih ingin tidur lagi maka disunahkan untuk berpindah dengan cara bergeser agak menjauhi dari posisi tidur sebelumnya. Lebih baik bila berpindah tempat.


Contoh mimpi klasifikasi di atas adalah mimpi dipatok atau dikelilingi ular, mimpi melihat hantu, mimpi melihat pembunuhan, mimpi jadi korban penyiksaan atau bullying, mimpi terjebak di ruangan tertutup, mimpi gigi tanggal, mimpi berlari di tempat, mimpi dikejar-kejar oleh orang jahat, mimpi telanjang, mimpi di sekitar banjir bandang, mimpi jatuh, mimpi dikagetkan, dan lain-lain


2. Mimpi bisikan hati

Kegelisahan dan gejolak dalam hati maupun pikiran senantiasa mengganggu hingga terbawa ke mimpi. Bisa dikatakan itu adalah mimpi akibat terbawa perasaan mendalam. Rasa yang disimpan, dipendam, dan didambakan dalam dunia nyata tak tertahan lagi sehingga meluap di alam mimpi. Itu diakibatkan hembusan dari bisikan hati. 


Sebuah angan-angan yang selalu terlintas di benak dan tak tertahan. Keinginan yang tak tersampai akhirnya datang dan "terwujud" dalam mimpi. Untuk jenis mimpi ini senyampang isinya baik maka dibolehkan untuk diceritakan. Bukan untuk pamer tapi membagi kebahagiaan. Barangkali dengan menyampaikan mimpi itu seseorang tahu keinginan kalian.


ilustrasi mimpi anak kecil (sumber gambar)


Contoh mimpi jenis ini adalah mimpi basah, mimpi terbang, mimpi bertemu pejabat, mimpi bertemu orang yang dicinta dengan wajah senyum baik yang masih hidup maupun yang sudah meninggal, mimpi mendapat uang, mimpi mendapat anak, mimpi naik kendaraan, mimpi mengerjakan soal ujian, mimpi melihat air jernih, mimpi melihat pemandangan indah, dan lain-lain.


3. Mimpi sebagai kabar gembira dari Allah

Mimpi kriteria ini merupakan sebagai petunjuk dari Allah kepada hambanya. Baik pada yang sholeh maupun pada manusia yang hendak bertaubat. Dengan catatan kegembiraan yang muncul dalam mimpi ini tidak berkonotasi maksiat atau melakukan hal tercela. Inilah yang disebut sebagai mimpi yang mengindikasikan kebenaran.


Sebuah mimpi bisa jadi sebagai petunjuk dari Sang Pencipta karena itu merupakan sebuah manifestasi keimanan dan rasa cinta pada Allah SWT. Oleh sebab itu, diperbolehkan untuk meminta penakwilan (tafsir) kepada orang yang sholeh. Serta disunahkan untuk menceritakan pada orang lain.


Mimpi jenis ketiga ini merupakan mimpi yang selalu didambakan oleh umat Islam yang beriman. Seperti mimpi di surga, di kab'ah, bertemu Nabi, bertemu Sahabat Nabi, mimpi sholat, mimpi bersama atau bertemu orang-orang sholeh, mimpi dalam forum kajian keagamaan, dan lain-lain. Semuanya itu sebagai sarana Allah SWT menghibur hamba-Nya. Inilah mimpi yang benar-benar mimpi. 





Baca juga:
Masihkah kalian ingat ucapan Biksu Tong Sam Cong "Kosong adalah isi, isi adalah kosong" dalam serial kera sakti? Itu adalah 'mantra' yang digunakan untuk melawan siluman mimpi. Saat siluman itu mampu menguasai dunia mimpi sehingga membuat Go Kong mati kutu. Sebab, dunia gaib seperti itu tak bisa dilawan dengan kekuatan fisik. Hanya dengan pertolongan Allah SWT saja mimpi itu bisa dilawan.
Baca juga:






Baca tulisan menarik lainnya:

Terima kasih telah membaca tulisan kami berjudul "Tiga Macam Mimpi Menurut Rasulullah SAW, Berikut Cara Menyikapi dan Contohnya"

Posting Komentar

Berkomentar dengan bijak adalah ciri manusia bermartabat. Terima kasih atas kunjungannya di *Banjir Embun*