Terbaru · Terpilih · Definisi · Inspirasi · Aktualisasi · Hiburan · Download · Menulis · Tips · Info · Akademis · Kesehatan · Medsos · Keuangan · Konseling · Kuliner · Properti · Puisi · Muhasabah · Satwa · Unik · Privacy Policy · Kontributor · Daftar Isi · Tentang Kami·

Enam Perbedaan Uang Elektronik dan Dompet Digital



Apakah aplikasi dompet digital kalian benar-benar sebuah "dompet"? Bukan uang elektronik (e-money) yang mengaku-ngaku dompet elektronik (e-wallet). Perlu diketahui bahwa uang elektronik adalah alat pembayaran sah yang digunakan dalam transaksi menggunakan media elektronik.



Adapun dompet elektronik adalah aplikasi elektronik yang mampu melakukan pengorganisiran maupun penyimpanan uang dan kartu transaksi dalam bentuk virtual serta mampu menyajikan data atau riwayat transaksi secara real time. Itu sangat berbeda dengan e-money.


Dengan demikian, bila ada aplikasi dompet digital (e-wallet) yang hanya bisa digunakan untuk pembayaran tanpa ada sistem organisasi uang dan kartu transaksi (ATM) maka itu sejatinya adalah uang digital. Sebab uang yang ada di aplikasi itu hanya digunakan untuk transfer dan membayar.


Berbeda dengan uang elektronik, dompet elektronik mampu mengorganisir uang. Menyimpan uang dalam jangka waktu beberapa lama. Memilah uang untuk keperluan apa. Semua transaksi dapat dikategorikan sesuai kebutuhan. Bahkan itu lebih fleksibel dari mobile banking.


Secara spesifik berikut kategori perbedaan electronic money (e-money) dengan electronic wallet (e-wallet):


1. Tampilan

Uang elektronik biasanya berbentuk fisik seperti kartu ATM. Adapun dompet elektronik berbentuk aplikasi yang harus diunduh dulu di toko aplikasi seperti Play Store dan App Store. Dompet digital juga bisa kombinasi antara aplikasi dengan kartu transaksi (ATM).


2. Kegunaan

Uang elektronik digunakan khusus untuk transaksi tertentu saja. Misalnya untuk bayar tol, bayar bus transjakarta, bayar kereta rel listrik (KRL), dan belanja di warung elektronik. Adapun dompet digital dapat digunakan untuk transfer, menyimpan serta mengorganisir (merencanakan-mengelola-mengontrol-mengategorikan) uang, belanja online, dan melakukan pembayaran elektronik secara luas.


3. Contoh

Contoh uang elektronik adalah kartu electronic toll (e-toll), Jakcard Bank DKI, E-Money Mandiri, Blink BTN, Brizzi BRI, Nobu E-Money, Mega Cash, Flazz BCA, dan lain-lain. Contoh dompet elektronik adalah Jenius BTPN, Paypal, T-Cash Telkomsel, Mandiri E-Cash, dan lain sebagainya.  



Contoh e-money (foto milik pribadi)




4. Cara penggunaan

Uang elektronik digunakan layaknya uang "nyata". Langsung gesek atau tempel tanpa membutuhkan identitas, registrasi, login, atau terkoneksi terlebih dulu dengan perusahaan penyedia. Dompet elektronik harus registrasi dan login dulu agar pemiliknya dapat melakukan pengelolaan keuangan.


5. Kapasitas Saldo

Uang digital dalam satu kartu memiliki daya tampung uang sebesar 2 juta. Bahkan ada juga yang hanya 1 juta. Adapun dompet digital, layaknya dompet dalam dunia nyata ia juga punya batas simpan. Pada umumnya maksimal adalah 10 juta. Namun, ada juga dompet digital yang memiliki daya simpan tanpa batas.


6. Resiko

Sama dengan uang "nyata" bila kartu e-money hilang maka pemilik tidak dapat melakukan klaim karena di kartunya tidak ada identitas siapapun sebagai pemilik. Siapapun dapat menggunakan kartu itu tanpa perlu registrasi atau login. Sedang e-wallet resikonya adalah penipuan dunia maya. Salah satunya dengan cara melakukan pemalsuan identitas (KTP) untuk mengklaim nomor HP yang digunakan untuk daftar atau login.


Sebagian dompet digital memang memiliki hal-hal yang telah disebutkan di atas. Namun, untuk sebagian yang lain ternyata ia tak memenuhi syarat untuk disebut dompet digital. Misalnya pemilik aplikasi dompet digital tidak dapat mengorganisir uangnya dan tidak dapat menerima riwayat transaksi secara realtime.


Masalah lain yang ditemui pada aplikasi tertentu adalah ternyata pundi rupiah yang tersimpan di dompet elektronik tidak dapat diambil lewat ATM. Harus ditransfer dulu ke rekening bank yang memiliki ATM. Seharusnya uang fisik yang dikonversi (ubah) jadi digital di dompet elektronik bisa dikonversi menjadi uang fisik kembali.


Dompet elektronik bukanlah sekadar alat untuk melakukan pembayaran. Lebih dari itu layaknya dompet dalam artian fisik atau nyata, ia harus bisa digunakan untuk menyimpan bukti transaksi, kartu secara virtual, foto pemilik, identitas pemilik, dan hal-hal lain yang biasanya terdapat dalam isi dompet.









Baca tulisan menarik lainnya:

Terima kasih telah membaca tulisan kami berjudul "Enam Perbedaan Uang Elektronik dan Dompet Digital"

Posting Komentar

Berkomentar dengan bijak adalah ciri manusia bermartabat. Terima kasih atas kunjungannya di *Banjir Embun*