Masih banyak yang menyalahpahami dua istilah yang lagi menyeruak akhir-akhir ini. Yakni, virus Corona dan Covid-19. Ada yang menyamakan maknanya. Ada pula yang membedakan. Itu masih dua penyebutan. Belum yang lainnya yang jauh lebih penting untuk diketahui.
Sayangnya, masyarakat masih berkutat dalam pemahaman cara pencegahan terjangkit wabah. Di mana, istilah yang digunakan untuk menjelaskan merupakan istilah-istilah awam yang mudah dipahami. Belum mengarah pada pemahaman istilah-istilah lebih penting ketika wabah terlanjur terjadi.
Istilah-istilah pada upaya mitigasi (mengurangi resiko atau dampak bencana) wabah penyakit mematikan yang sudah terlambat untuk dicegah masih sulit dipahami. Sebab biasanya sering menggunakan istilah berbau dunia medis, berbahasa inggris, dan semacamnya.
Oleh sebab itu, kami di sini ingin memaparkan sejumlah istilah penting yang perlu dipahami terkait corona. Dari yang mudah hingga sulit. Beberapa di antaranya sebagai berikut:
1. Virus
Virus adalah makhluk mikroskopis atau berukuran super kecil sehingga tak terlihat mata yang menyerang sel-sel makhluk hidup dan bersifat parasit sehingga merugikan. Tak hanya manusia virus juga menyerang hewan, tumbuhan, bahkan bakteri. Makhluk hidup yang punya imunitas tubuh yang baik tidak akan mudah jatuh sakit ketika virus berhinggap.
2. Patogen
Patogen adalah makhluk mikroskopis parasit yang hinggap pada makhluk hidup sebagai inangnya sehingga menyebabkan penyakit. Patogen itu bersifat menginfeksi dan merusak pada inang (penampung) yang ditumpanginya. Patogen tidak hanya virus tapi juga bisa berupa bakteri, jamur, cacing, dan kuman.
3. Pneumonia
Arti singkat pneumonia yaitu radang paru-paru. Ada pula yang mengartikan pneumonia sebagai paru-paru basah. Artinya salah satu bagian atau kedua sisi paru-paru dipenuhi oleh benda cair (cairan semacam nanah) akibat infeksi sehingga timbul peradangan. Orang yang terserang pneumonia tentunya akan kesulitan bernafas hingga gagal nafas lalu berujung kematian.
4. Endemik
Penyakit endemik adalah serangan penyakit yang muncul dan menyebar dengan frekuensi yang biasanya rendah serta hanya pada wilayah geografis atau populasi tertentu yang menetap cukup lama tanpa penyebaran ke tempat lain. Contoh penyakit endemik adalah demam berdarah (DBD), kaki gajah, malaria, dan lain-lain.
5. Epidemi
Epidemi memiliki arti hampir sama dengan wabah yaitu peristiwa tersebarnya penyakit dengan luas, cepat, dan tak terkontrol ke berbagai daerah sehingga banyak orang terjangkiti. Penyebaran penyakit pada kasus epidemi sudah di luar batas kenormalan sehingga lebih sulit diatasi. Wabah dikaji dalam bidang ilmu epidemi atau epidemologi.
6. Pandemi
Pandemi adalah epidemi atau wabah penyakit yang menyebar ke berbagai penjuru kawasan, lintas benua, dan berujung menjalar ke seluruh dunia. Penyakit dikategorikan pandemi biasanya bila sudah lama tidak menjangkiti manusia maupun penyakit jenis baru yang tak diketahui obatnya.
Pandemi terjadi salah satunya karena sel imunitas tubuh gagal mengenali virus baru sebagai patogen atau musuh yang harus diperangi. Terjadinya pandemi menandakan umat manusia gagal menemukan obat dan vaksin dalam waktu cepat.
7. Corona
Corona adalah virus yang menyebabkan gejala influenza dan menyerang sistem pernapasan. Istilah corona sebagai nama virus secara umum tidak hanya digunakan untuk kasus empat bulanan belakangan. Virus Corona juga menjadi biang kladi terjangkitnya SARS pada tahun 2002 (18 tahun lalu).
Virus corona setidaknya ada 7 varian mutasi. Di mana, empat di antaranya tidak berbahaya. Namun, dua yang lainnya tercatat mematikan. Yakni, SARS dengan angka kematian 13% dan MERS dengan angkat kematian sekitar 35%. Nah, varian yang paling akhir inilah yang menyebabkan penyakit COVID-19.
8. COVID-19
COVID-19 merupakan singkat dari COrona VIrus Disease. Artinya kurang lebih penyakit virus corona. Adapun angka 19 pada akhir nama tersebut merujuk pada angka 2019. Di mana, itu tahun pertama kali virus itu muncul atau diketahui. Penyebutan Covid19 sebagai nama resmi suatu penyakit ditetapkan oleh WHO (badan kesehatan dunia) pada 11 Februari 2020 di Jenewa Swiss.
Dengan demikian perbedaan antara Corona dengan Covid 19 yaitu corona merupakan nama virusnya adapun Covid 19 merupakan nama penyakitnya. Penyakit covid-19 yang menular antar manusia itu disebabkan oleh salah satu jenis virus corona terbaru. Yakni, virus SARS-CoV-2. Sebagaimana telah disebutkan sebelumnya bahwa setidaknya ada 7 jenis virus corona.
9. SARS-CoV-2
Kini varian virus corona paling baru sekarang ini diberi nama SARS-CoV-2. SARS berasal dari singkatan Severe Acute Respiratory Syndrome atau sindrom pernapasan akut. Sedangkan CoV-2 berarti Coronavirus tipe 2. Jadi, sebenarnya penyebutan corona saja memiliki makna yang masih umum. Adapun penyebutan SARS-CoV-2 sudah jelas yaitu nama spesifik (detail) sebuah virus yang menyebabkan penyakit COVID-19.
10. Imported Case
Imported case merupakan istilah dalam bahasa inggris yang berarti kasus penyakit yang didapat dari hasil impor dari luar negeri. Kemenkes memaparkan bahwa imported case merupakan kasus penyakit Covid-19 yang menimpa seseorang yang baru tiba dari luar negeri. Di mana, pada riwayat perjalanannya tidak pernah bersinggungan dengan kasus Covid-19 lokal.
11. Close Contact
Close contact secara sederhana dapat diartikan kontak jarak dekat. Itu merupakan kasus yang terjadi karena seseorang melakukan kontak dekat/erat dengan kasus lain yang sudah dikonfirmasi positif covid19. Close contact terjadi bila seseorang mengobrol dengan jarak sangat dekat. Yakni kurang dari 1 meter dan berhadap-hadapan. Kasus ini biasanya terjadi di rumah sakit yakni antara pasien dengan perawat maupun penunggu serta bisa juga di rumah pribadi.
12. Droplet
Droplet merupakan istilah bahasa inggris yang berarti tetesan kecil. Dalam kasus wabah Covid-19 droplet diartikan partikel cair yang sangat kecil dari mulut dan hidung penderita yang keluar disebabkan oleh batuk, bersin, bicara, atau sebab lainnya yang mengandung virus. Partikel cair itu tidak harus berupa titik air yang jelas sehingga cepat jatuh dan menempel di permukaan benda. Bahkan bisa berupa kabut air halus yang butuh waktu sedikit lama untuk mendarat.
13. Tracing
Tracing merupakan istilah bahasa inggris yang memiliki arti melacak atau menelusuri. Dalam kasus penyakit Covid-19 istilah tracing digunakan untuk menelusuri riwayat perjalanan seseorang yang positif terjangkit. Keberhasilan tracing merupakan kunci tindak cepat pencegahan penyebaran virus corona.
14. Contact Tracking
Contact tracking berarti pelacakan kontak. Dalam kasus Covid19 contact tracking adalah tindakan pelacakan riwayat perjalanan dan kontak dengan apa maupun siapa saja terhadap orang positif covid-19. Siapa saja orang yang pernah berhubungan atau kontak langsung dengan orang terkonfirmasi covid-19. Serta tempat mana saja yang pernah disentuh oleh dia.
15. Self Quarantine
Self quarantine atau self isolated memiliki arti kurang lebih melakukan karantina atau isolasi secara mandiri. Itu dilakukan dengan penuh kesadaran tanpa paksaan. Isolasi diri ini hanya diberlakukan bagi orang yang terindikasi terserang virus SARS-COV-2. Tujuannya mencegah penularan penyakit pasca mengunjungi daerah terjangkit.
Orang suspect (terindikasi) terkena covid-19 harus tinggal di ruangan khusus di dalam rumah atau gedung. Dijauhkan dari orang lain yang serumah atau segedung. Dibuatkan sebuah ruangan yang nyaman, berventilasi khusus, sebisa mungkin memiliki fasilitas kamar mandi sendiri, dan lain-lain. Untuk keperluan makan bisa diantarkan oleh asisten rumah tangga atau keluarga dengan kewaspadaan tinggi.
16. Lockdown
Lockdown secara harfian berarti "kunci mati" atau kuncian. Menurut kamus Cambridge mengartikan lockdown sebagai suatu situasi yang menyebabkan manusia tidak boleh meninggalkan sebuah rumah, gedung, atau pada satu area tertentu secara bebas karena alasan darurat.
Lockdown merupakan protokol, prosedur, atau tatacara yang dipilih untuk mencegah orang, informasi, penyakit, atau semacamnya meninggalkan suatu area. Lockdown juga memiliki arti hampir sama dengan isolasi atau karantina dalam sekup satu kota atau bahkan satu negara.
Dampak status lockdown adalah tidak boleh ada aktivitas di luar rumah atau di tempat umum. Baik aktivitas yang bersifat individu maupun ramai (massal). Untuk aktivitas individu biasanya dibatasi pergedung atau setiap rumah dan di atur secara ketat. Sekolah, kampus, dan tempat kerja (perkantoran) ditutup.
17. Orang Dalam Pemantauan (ODP)
Orang yang berstatus ODP ialah semua orang yang datang dari wilayah terjangkit wabah. Namun demikian, tak semua ODP diidentifikasi sebagai orang sakit. Kriteria orang yang masuk kategori ODP adalah bila dalam kurung 14 hari setelah berada di daerah terjangkit mengalami keluhan sebagai berikut:
a. Pernah atau sedang mengalami demam (suhu badan tinggi di atas 37 derajat)
b. Mengalami gejala influenza
c. Terjangkit Infeksi saluran pernapasan atas (ISPA)
18. Pasien Dalam Pengawasan (PDP)
Pasien yang mengalami gejala yang dimiliki ODP. Serta setelah diperiksa ditemukan pneumonia (radang paru-paru) ringan maupun barat. Status PDP harus menjalani perawatan dan pemeriksaan medis intensif.
19. Suspect
Orang yang berstatus sebagai PDP yang pernah kontak langsung atau berada dalam satu ruangan dalam waktu cukup lama dengan orang yang positif terjangkit COVID-19. Tentunya itu dihitung dalam lingkup kurun 14 hari terakhir. Setelah diperiksa akan keluar dua kemungkinan hasil yaitu negatif atau positif.
20. Confirmed Positif COVID-19:
Orang yang menyandang status sebagai suspect (disangka) dinyatakan telah terinfeksi virus Corona jenis baru atau SARS-CoV-2. Status orang ini juga disebut confirmed case atau kasus terkonfirmasi. Perlu ditekankan, baik didahului adanya gejala klinis atau tidak (dalam kondisi sehat) seseorang yang setelah dilakukan pemeriksaan laboratorium didapati hasil positif maka ia termasuk confirmed positif COVID-19.
Terima kasih telah membaca tulisan kami berjudul "20 Istilah Penting Terkait Corona yang Harus Dipahami"
Posting Komentar
Berkomentar dengan bijak adalah ciri manusia bermartabat. Terima kasih atas kunjungannya di *Banjir Embun*