Ada ungkapan masyhur "Tuntutlah ilmu walau ke negeri China". Itu adalah kata mutiara yang populer di kalangan Muslim. Terlepas itu hadits palsu atau bukan, bangsa China sejak dulu melahirkan beberapa penemuan penting. Beberapa di antaranya seperti kertas, uang kertas, kompas, bubuk mesiu, layang-layang, alat percetakan, alat pendeteksi gempa, dan lain-lain.
Tak hanya soal teknologi, kebudayaan Tiongkok juga kaya akan inovasi kuliner. Bahkan hingga sekarang keberadaannya masih eksis dan menyebar hingga ke Indonesia. Sejumlah jenis makanan China itu bisa masuk ke Indonesia karena berbagai faktor. Salah satunya berpaduan budaya yang jadi konsekuensi dari kegiatan perniagaan antara leluhur Indonesia dan China.
Walau bangsa Arab juga pernah melakukan hubungan perdagangan di bumi Nusantara tapi dalam bidang kuliner nasibnya tidak seperti China. Sebab para leluhur bangsa Arab yang tinggal di Nusantara lebih membumi. Mereka cenderung mengikuti kebudayaan apapun dari nenek moyang kita kecuali masalah aqidah (iman). Mulai dari adat, makanan, hingga masalah budaya.
Tak hanya alasan di atas, berbagai jenis kuliner dari Tiongkok bisa menyatu di Indonesia hingga kini terjadi karena ada persamaan selera lidah. Pun, bahan-bahan dasar dan bumbunya bisa ditemukan atau setidaknya mudah ditanam di Indonesia. Berbeda dengan bahan makanan dari Arab yang sangat sulit sekali ditemukan. Untuk mendapatkan rempah-rempahnya kudu impor lebih dulu.
Hal penting yang perlu diperhatikan adalah meski berasal dari China ternyata makin ke sini banyak perubahan. Orang Indonesia melakukan inovasi kuliner khas China selain untuk menyesuaikan dengan kondisi Indonesia juga untuk tujuan komersial. Lebih lengkap berikut ini beberapa makanan Indonesia yang ternyata berasal dari China:
1. Bakso
Baso atau bakso adalah makanan berbahan dasar daging berbentuk bola dengan ukuran variasi yang disajikan dengan kuah serta biasanya ditambahi mie, seledri, saos, dan sambel. Istilah bakso berasal dari bahasa Hokkien yaitu Bak-So yang berarti daging giling. Bentuk bulat olahan daging itu merupakan salah satu ekspresi seni kuliner. Tujuannya selain agar menarik juga bisa lebih efisien alias irit daging.
Pada awalnya bakso terbuat dari daging babi. Serta bentuknya tidak bulat sempurna, berwarna coklat tua, dan sedikit kuah. Namun, setelah masuk ke Indonesia penggunaannya diganti dengan daging sapi. Beberapa yang lain dalam jumlah sedikit juga ada yang berbahan daging kambing, ayam, udang, dan ikan. Hingga kini terjadi banyak perubahan yang terjadi pada kuliner bakso.
2. Siomay
Siomai atau siomay adalah makanan yang berbentuk bulat tak sempurna terbuat dari daging cincang yang dibungkus kulit tipis serupa dengan pangsit. Dalam bahasa mandarin siomai disebut Shaomai. Adapun dalam dialek kanton yang digunakan orang Hongkong disebut Siu Maai. Pada awalnya resep masakan China itu disajikan agak rumit. Ada toping (tambahan) parutan wortel, telur kepiting, hingga kacang polong.
Berbeda Siomai yang ada di Indonesia, makanan siomai di China pada awalnya disajikan waktu sarapan. Lebih tepatnya jadi cemilan atau makanan ringan sebagai pelengkap. Ia disajikan sebagai makanan rumahan. Itulah sebabnya Siomay dikategorkan sebagai makanan Dim Sum. Biasanya orang kanton menyajikan siomai disertai hidangan teh. Bagi mereka acara minum teh sangat penting untuk bersosialisasi antar keluarga.
3. Mie Ayam
Mie ayam adalah masakan yang berbahan dasar mi rebus disertai kuah sayur hijau lalu di atasnya ditaburi ayam bepenyedap dan toping bumbu kering. Selain menggunakan ayam ada juga yang menggunakan pangsit sehingga disebut mie pangsit. Perlu diketahui bahwa asal usul mie atau mi adalah dari China. Walau orang Italia juga ada yang mengklaim bahwa mie yang mereka sebut spageti berasal dari negaranya.
Seperti jenis kuliner asal dari Tiongkok lainnya, pada awalnya mie kuah tidak ditaburi ayam melainkan babi. Setelah hijrah ke Indonesia "mi babi" itu berasimilasi seperti sekarang. Makin ke sini kuliner mi kuah makin bervariasi di Indonesia. Tidak hanya ada mie ayam tapi juga ada mie jamur, mie bakso, mie "warna-warni", dan lain sebagainya. Lucunya, makanan sejenis mie ayam tersebut sudah tidak lagi ditemukan di negeri asalnya.
4. Lumpia
Lumpia adalah makanan berbentuk silinder yang berbahan jamak seperti telur, daging, sayuran, dan rebung yang dibungkus lembaran tipis berbahan tepung gandum. Lumpia berasal dari kata lun pia yang dieja dalam bahasa inggris menjadi long pia. Dalam budaya Tionghoa, lumpia merupakan salah satu hidangan khas pada hari besar untuk merayakannya.
Setelah "mendarat" di Indonesia kini masyarakat lebih mengenal sebutan lumpia semarang. Lumpia semarang merupakan hasil modifikasi perpaduan cita rasa Indonesia dengan China. Hingga kini di semarang sendiri paling tidak terdapat enam cita rasa berbeda lumpia. Para pembuatnya berinovasi sedemikian rupa agar lumpia buatnya sempurna tanpa cacat. Serta agar ada ciri khas lumpia yang mereka miliki dari pada lumpia jenis lain.
5. Ronde
Ronde adalah panganan yang berbahan dasar dari tepung ketan berbentuk bulat berisi kacang tumbuk disajikan dengan kuah jahe panas yang manis. Ronde hampir mirip seperti mochi tapi berukuran mini dan tidak lengket. Nama asli ronde dalam bahasa Tiongkok adalah tangyuan. Artinya kurang lebih reuni. Sebab biasanya ronde disajikan saat acara festival, kumpul bersama, hingga saat ada hajatan.
Orang Indonesia lebih banyak menyebut tangyuan sebagai wedang ronde. Wedang merujuk pada air panas. Tak hanya soal penamaan. Percampuran tangyuan dengan budaya lokal juga terkait selera pembuatannya. Pedagang ronde Indonesia di pinggir jalan cenderung mengurangi kualitas hidangan ronde. Sebaliknya, terkadang ada penambahan kuantitas dan kualitas misalnya seperti ada potongan roti hingga kolang kaling.
6. Bakpia
Bakpia adalah makanan berbahan dasar kacang hijau dan tepung yang berbentuk bulat pipih yang dimasak dengan cara dipanggang. Pada mulanya bakpia dibuat berisikan daging babi dan minyak babi. Itulah sebabnya dalam bahasa Hokkian disebut bakpia. Ia berasal dari dua kata yaitu bak artinya daging dan pia berarti kue. Kuliner bakpia di China masih ada hingga sekarang masih ada. Cita rasanya pun hampir sama. Namun, ukuran bakpia di sana jauh lebih besar.
Bakpia menjadi bukti bahwa tak selamanya perpaduan budaya itu menjadi ancaman. Malah hingga kini variasi bakpia makin "menjadi". Tak hanya berisi kacang hijau. Kini varian bakpia terbaru berisi kumbu hitam (makanan khas palembang), keju, cokelat, dan lain-lain. Hasil adaptasi cita rasa tersebut terbukti diminati masyarakat Indonesia khususnya Jogja. Hingga pada hari ini bakpi menjadi oleh-oleh khas jogja.
7. Nasi Goreng
Nasi goreng adalah makanan olahan berbahan dasar nasi yang digoreng menggunakan sedikit minyak goreng yang ditaburi bumbu. Masakan khas semua kelas sosial ini asal muasalnya merupakan makanan tradisional China. Di mana orang China pada dasarnya tidak menyukai makanan dingin. Oleh sebab itu nasi yang tak termakan di jam sebelumnya dan sudah dingin digoreng agar hangat. Selain itu, dari pada membuang nasi yang tak termakan lebih baik diolah ulang.
Ketika budaya nasi goreng masuk Indonesia aromanya telah mengalami perubahan. Nasi goreng di Indonesia jauh lebih nendang dan kadang pedas. Bau asap yang khas jauh lebih menusuk daripada nasi goreng ala China. Adapun variasi nasi goreng di Indonesia meliputi nasi goreng jawa, nasi goreng merah, nasi goreng putih, nasi goreng hitam, hingga nasi goreng kambing. Variasi itu menyesuaikan dengan keadaan dan selara masing-masing daerah.
siomay/pentol/bakso
tahu/tofu
mie
nasi goreng
Terima kasih telah membaca tulisan kami berjudul "Ternyata 7 Makanan Familier di Kuping Ini Asal-usulnya dari Tiongkok"
Posting Komentar
Berkomentar dengan bijak adalah ciri manusia bermartabat. Terima kasih atas kunjungannya di *Banjir Embun*