Misteri satwa di dunia satu persatu mulai terkuak di tangan para ahli. Apapun itu terkait satwa mulai dari habibat, perilaku, bentuk tubuh, hingga kotorannya ada saja yang meneliti. Tujuannya untuk pengembangan ilmu pengetahuan.
Kotoran merupakan salah satu cara untuk mengetahui sehat tidaknya hewan. Bisa juga untuk mengetahui apa makanan utamanya di hari itu atau beberapa hari yang lalu. Namun, kali ini kita tidak membicarakan kotoran hewan dari sudut pandang itu.
Kita fokus mendalami bentuk kotoran hewan yang unik. Umumnya bentuk kotoran hewan itu bulat, ceper, lonjong, berantakan, atau yang semacamnya. Namun, tidak untuk hewan yang bernama wombat ini. Bentuk kotak atau kubusnya sangat jelas. Delapan sudutnya begitu tampak lancip. Terutama saat kering.
|
Kotoran kering hewan berbentuk kubus alami. Masing-masing sisinya berukuran 2 cm (sumber gambar) |
Wombat merupakan hewan marsupial. Yakni, jenis kelompok hewan yang betinanya memiliki kantong di perut. Yups, dugaan kalian benar. Hewan tersebut berasal dari Australia. Tempat di mana kebanyakan hewan berkantong ditemukan di sana.
Panjang tubuh Wombat bisa mencapai 1 meter. Memiliki empat kaki dan berekor pendek. Giginya seperti hewan pengerat. Yups, dia hewan herbivora. Pemakan tumbuhan, rumput, dan akar. Dengan kuku yang lancip dan gigi kuat memungkinkannya untuk menggali tanah.
Selain wombat di Australia juga memiliki marsupial lain. Sebut saja seperti kanguru, koala, tasmanian devil, quoll, quokka, dan lainnya. Selain di Australia, hewan berkantong juga bisa ditemui di pulau papua yaitu walabi. Di pulau sulawesi juga didapati marsupial bernama kuskus beruang.
Mengapa Kotoran Wombat berbentuk kotak?
Selama ini manusia hanya punya metode non biologis untuk membuat kotak. Yakni, dengan cara membentuk atau mencetaknya dengan benda yang lebih kuat atau dengan memotongnya. Kali ini ada metode biologis yang tidak ada salahnya dicoba. Apalagi kalau bukan membuat benda dengan jaringan lunak yang berupa usus.
Bentuk kubus pada kotoran wombat terjadi karena ususnya tingkat elastisitas yang bervariasi. Memiliki tingkat elastisitas yang berbeda di tiap-tiap bagiannya. Seperti halnya tangan manusia yang sedang mengolah adonan. Hasilnya ada yang berbentuk bulat sempurna, lonjong, hingga kotak. Kemampuan usus seperti itu merupakan keanehan biologis.
Variasi elastisitas usus wombat makin nampa perbedaannya di sekitar 25% di sisi ujung usus. Di sana, kotoran yang awalnya masih berbentuk lembek atau bahkan cair berubah jadi padat. Lalu di sekitar 8% di bagian akhir usus tingkat elastisistasnya makin vervariasi. Di situ, akhirnya kotoran terpisah satu sama lain dengan bentuk kubus.
Di bagian ujung usus tekstur kotoran wombat konsiten berbentuk padat dan kering. Itu bisa terjadi karena jaringan yang ada di sisi dalam atau dinding usus sangat lunak dan lembut. Dengan itu, kulit ususnya tidak akan terlukan ketika bergesekan dengan kotoran. Berhubung duburnya sangat elastis maka ketika keluar bentuk kotorannya tetap sama.
Adapun ditinjau dari sudut pandang perilaku adaptif. Kotoran Wombat berbentuk kubus bertujuan agar tidak menggelinding. Di mana, Wombat sengaja menumpuk kotorannya. Makin tinggi tumpukan kotoran makin bagus. Itu dilakukan menandai wilayah kekuasaan.
Tak hanya itu, selain untuk urusan "egoisme". Ternyata keberadaan kotoran wombat bisa untuk menarik calon pasangan. Bisa juga untuk sarana komunikasi biasa. Namun, untuk alasan yang terakhir "hanya" diposisikan sebagai alasan pendukung mengapa kotoran wombat bisa berbentuk kubus.
Tulisan milik *Banjir Embun* lainnya:
Terima kasih telah membaca tulisan kami berjudul "Kotoran Hewan ini Berbentuk Kubus Secara Alami, Ternyata ini Alasannya"
Posting Komentar
Berkomentar dengan bijak adalah ciri manusia bermartabat. Terima kasih atas kunjungannya di *Banjir Embun*