Terbaru · Terpilih · Definisi · Inspirasi · Aktualisasi · Hiburan · Download · Menulis · Tips · Info · Akademis · Kesehatan · Medsos · Keuangan · Konseling · Kuliner · Properti · Puisi · Muhasabah · Satwa · Unik · Privacy Policy · Kontributor · Daftar Isi · Tentang Kami·

Ada Berkah di Balik Sakit, Setidaknya Ada 5 Berkah Pula di Balik Virus Corona


Siapa sih yang mau tubuhnya terkena penyakit. Semua orang waras pasti tidak mau terserang penyakit. Namun, ternyata di balik sakit ada berkah yang satu paket dengannya. Dalam ajaran agama pun juga disampaikan bahwa rasa sakit juga bisa mengurangi dosa-dosa si penderita. Hal itu merupakan berkah dari sakit dalam bentuk lain.



Tak hanya orang yang sakit saja yang kecipratan berkah. Orang sehat yang berada di sekitar penyandang sakit terkadang dapat juga. Contoh paling mudah adalah ikut makan dari bingkisan orang yang membesuk. Bahkan dalam kategori wabah penyakit pun keberkahan tersebut bisa berkategori global. Serta tentu nilai keberkahannya juga jauh lebih besar.


Wabah virus corona juga termasuk salah satu pendatang berkah bagi sebagian kalangan. Baik berkah secara langsung maupun tidak langsung. Namun, sayangnya ada juga oknum nakal yang memanfaatkan momen musibah tersebut untuk mengeruk uang secara rakus. Di mana, dalam keadaan yang seperti ini semua mestinya bersatu padu untuk melawan virus corona.


Berikut ini beberapa pihak yang memperoleh berkah dari adanya virus corona:


1. Industri telekomunikasi

Beberapa kota di China dinyatakan ditutup. Tidak boleh ada aktivitas "tak resmi" di luar rumah atau gedung. Kenyataan itu membuat para penduduk jadi "mati gaya". Keadaan berubah. Biasanya waktu habis untuk bekerja dan aktivitas produktif lainnya. Berhubung mobilitas berkurang drastis akhirnya kegiatan dihabiskan dengan main smartphone.


Sayangnya ponsel pintar atau bahkan komputer sekalipun bila tak terkoneksi internet rasanya jadi hambar. Mau main Game offline tapi cepat bikin bosan. Mau menonton video offline juga bosan. Biasanya mereka bisa main dan nonton di warnet atau area wifi. Itu adalah salah satu contoh yang dialami anak muda di tengah ancaman wabah corona.


Bagi orang dewasa mereka butuh jaringan internet untuk up date terbaru informasi, penggunaan dompet digital (pembayaran online), pesan makanan, hingga jasa antar barang. Terkadang untuk orang sepuh yang tidak tahu apa itu internet, mereka akan menggunakan ponsel untuk sms ataupun telepon. Itu juga tak kalah menguntungkan bagi perusahaan jaringan komunikasi.


Tak hanya di Tiongkok. Di beberapa negara yang penduduknya sadar akan ancaman coronavirus membatasi diri untuk ke luar rumah. Mereka lebih cenderung memilih untuk berdiam di rumah bila tidak ada hal super penting yang menyebabkan harus keluar. Lalu mengganti komunikasi langsung menjadi komunikasi lewat media sosial. Mereka tetap "bekerja" meski di rumah melalui perantara internet.


2. Industri game

Sebagaimana di jelaskan sebelumnya bahwa minat terhadap game makin meningkat di tengah serangan Corona. Diyakini terjadi lonjakan pengunduhan aplikasi game online maupun offline saat ini di China. Keuntungan makin terasa tatkala unduhan aplikasi game itu berbayar. Menariknya game Plague Inc menjadi paling banyak diminati. Lantaran game tersebut menyuguhkan permainan tentang penyebaran penyakit.


Tak hanya industri game secara langsung. Semua hal terkait dengan game juga ikut terdongkrak popularitasnya. Sebut saja seperti Youtuber yang contennya seputar game. Beberapa di antaranya mengalami lonjakan Subcriber secara drastis. Bahkan ada yang mengalami lompatakan hingga 1 juta pengikut dalam waktu sekitar satu bulan ini. Diyakini itu secara tidak langsung terkait dengan coronavirus.



3. Produsen, distributor, dan pedagang masker

Dalam tulisan sebelumnya berjudul Cara Efektif Pencegahan Virus Corona kami menyarankan untuk segera membeli masker. Sebab masker merupakan salah satu faktor penting dalam pencegahan penyebaran virus corona. Namun, sayangnya masih ada beberapa pihak nakal yang melambungkan harga masker begitu tinggi. Padahal masker saat ini adalah kebutuhan vital. 


Ilustrasi virus corona yang dirancang oleh Centers for Disease Control and Prevention (CDC) Amerika (sumber gambar)


Seyogyanya baik itu produsen, distributor, hingga pedagang barang pokok seperti masker sekarang ini harus tahu diri. Mereka tidak mencekik masyarakat dengan harga gila-gilaan. Seperti halnya kebutuhan pokok lain, masker menjadi penting untuk kesehatan. Masker bukan barang untuk gaya-gayaan. Seperti halnya tas mahal, perhiasan, atau pun baju mahal. Masker tidak hanya dibutuhkan oleh orang kaya.


4. Aplikasi penyedia jasa


Aplikasi seputar kesehatan semakin diminati. Tidak hanya untuk berkomunikasi langsung dengan dokter, aplikasi tersebut juga terus  memberi update terkait penyebaran virus corona. Masyarakat butuh kepastian dan ketenangan yang harus mereka peroleh langsung dari ahlinya. Tak hanya itu, aplikasi kebugaran juga makin diminati. Seiring masyarakat sudah tidak memungkinkan lagi untuk datang ke pusat gym.


Untuk menyempurnakan gym tentu juga butuh alat fitnes. Oleh sebab itu mereka butuh aplikasi jasa jual beri barang online. Selain untuk kebutuhan olah raga, penggunaan aplikasi tersebut juga untuk memesan masker dan kebutuhan penting lain. Tak hanya untuk kebutuhan konsumtif, ada juga aplikasi yang memfasilitasi jasa kerja jarak jauh. Yakni, aplikasi yang khusus untuk komunikasi internal perusahaan.


5. Youtuber, Blogger, dan orang berbengaruh di dunia maya lainnya


Para orang berpengaruh di dunia maya negeri China tak sedikit yang peduli pada kasus Novel Coronavirus. Mereka update terkini terkait coronavirus. Ada pula yang disertai memberi motivasi. Tak jarang akhir-akhir ini akun mereka makin banyak mendapat kunjungan. Akun tersebut mengalami pertumbuhan secara signifikan. Itu juga berbanding lurus dengan pendapatan yang diperoleh dari iklan yang muncul di akun mereka. 



Stop Hoax dan Stop Monopoli 

Untuk para pelaku culas di balik musibah virus corona. Ketahuilah di luar sana masih banyak pihak yang dirugikan atas hadirnya wabah virus corona. Mulai dari industri penerbangan, pariwisata, restoran, ritel, hingga bisnis jasa. Belum lagi pihak keluarga yang telah kehilangan nyawa akibat terserang virus Corona. Sungguh terlalu bila kalian memanfaatkan rasa takut masyarakat untuk memonopoli pasar.


Berhentilah menyebar hoax untuk mendapat perhatian sehingga ujungnya akan dapat keuntungan finansial. Begitu pula berhentilah menyebarkan kabar simpang siur yang menyebabkan masyarakat bingung, resah, dan cemas. Lebih baik didik dan sadarkanlah masyarakat untuk melakukan tindakan terbaik agar bisa terhindar dari dampak negatif langsung maupun tidak langsung dari virus corona.







Baca tulisan menarik lainnya:

Terima kasih telah membaca tulisan kami berjudul "Ada Berkah di Balik Sakit, Setidaknya Ada 5 Berkah Pula di Balik Virus Corona"

Posting Komentar

Berkomentar dengan bijak adalah ciri manusia bermartabat. Terima kasih atas kunjungannya di *Banjir Embun*