Bagi penyuka film misteri, menonton film Knives Out hukumnya wajib. Layaknya film detektif lainnya pada itu mampu membuat sebagian penonton pusing. Selain dibuat pusing untuk penasaran mengungkap kebenaran dibalik tragedi kematian, juga di 30 menit pertama dibuat pusing memahami alur cerita. Terutama untuk menghafal beberapa nama tokoh yang disebutkan dalam film.
Knives Out berpusat cerita pada kasus kematian bunuh diri seorang kakek miliyader. Ia mati disebabkan karena ada yang menghendakinya. Tentu apa lagi kalau bukan harta warisan dari sang kakek yang menjadi alasannya. Namun, sayangnya kematian itu menyisakan misteri. Sebuah kematian bunuh diri yang dianggap tak wajar. Akibatnya, semua orang yang hadir di malam kematian sang kakek jadi tertuduh.
Kemaruk Harta Warisan Belum tentu Pelakunya
Beberapa anak dari sang kakek yang meregang nyawa itu sangat terlihat menanti-nanti harta warisan dari ayahnya yang sudah tua. Bahkan, di antaranya ada yang menunjukkan sikap tak baik. Cenderung antagonis. Namun, jangan salah ternyata mereka bukan pelakunya. Justru yang terlihat santai dan penuh senyumlah yang kadang patut dicurigai. Walau hasrat ingin menguasai warisan juga tak bisa ia sembunyikan.
Saat diinterograsi oleh petugas kepolisian dan detektif swasta para tertuduh itu juga tak mau menjawab sepenuhnya. Ada hal yang masih mereka tutup-tutupi. Entah menutupinya agar borok kehidupannya tak terungkap atau memang karena ingin menghindar dari tuduhan pembunuhan. Silakan kalian tebak sendiri. Itu sekaligus bisa jadi bumbu-bumbu cerita yang justru bisa membuat penonton makin penasaran.
Para tertuduh tidak hanya keluarga mendiang si kakek. Seperti Ibu, para anak, para menantu, dan para cucunya. Namun Asisten Rumah Tangga (ART) yang masih gadis dan cantik juga tak lepas dari sangkaan itu. ART itu diberi tugas melayani, menjaga, dan menemani sang kakek di kehidupan sehari-hari. Saking all out-nya dia dalam bekerja di rumah bergaya kuno yang harganya mahal itu membuat seluruh anggota keluarga menganggapnya sebagai keluarga sendiri.
Jangan Berharap Kasus Terungkap Cepat
Seperti di kebanyakan film detektif lainnya, pada film Knives Out terungkapnya misteri juga di ujung cerita. Itu pun tidak langsung terkuak. Tokoh protagonis harus menunjukkan bukti-bukti kuat sehingga pelaku tidak bisa mengelak lagi atas tuduhan yang diberikan padanya. Untuk mendapatkan itu jangankan penonton, detektif swasta yang rekam jejaknya bagus itu juga agak kerepotan. Ditambah lagi sikap saksi paling kunci yaitu si ART yang tak mau berkata jujur karena takut jadi target utama si detektif.
Ditambah lagi sebelum kasus ini benar-benar terungkap terndapat beberap dramatisasi cerita. Mulai dari hubungan ART dengan semua keluarga almarhum kakek yang dibuat rumit hingga kehadiran "Captain America" yang diharapkan datang memberi solusi tapi justru menambah masalah jadi kusut. Bumbu-bumbu cerita itulah yang membuat penonton terkecoh dan terbuai sehingga melupakan sejenak perencanaan pembunuhan itu.
Perencana pembunuhan itu tujuan sebenarnya tidak hanya ingin membunuh sang kakek karena apa yang diinginkan darinya tak terpenuhi. Tapi juga ingin membuat alibi seolah-olah orang yang berada di lingkaran keluarga ada yang merencanakan pembunuhan itu. Yakni, dengan cara menukar "obat" penenang dengan jenis obat lainnya yang dosisnya berlebihan. Namun, untuk memenjarakan pewaris tunggal itu gagal total.
Bisa dikatakan seluruh anggota keluarga si Kakek, kecuali ibunya, telah menjadi parasit yang menghisap hartanya. Mereka memanfaatkan harta ayah dan kakeknya itu untuk kesuksesan karir hingga untuk menutupi kebutuhan gaya hidup. Alhasil tak ada satupun dari mereka tercatat di surat wasiat sebagai penerima warisan. Malah, mereka jadi sasaran empuk untuk diinterogasi karena selama ini memang kehidupan mereka tergantung pada mendiang. Akan tetapi bukannya, mau berkata jujur apa adanya, mereka justru menutup-nutupi kebenaran tentang diri sendiri.
Nilai yang dapat diambil dari Film Knives Out
Di antara nilai positif yang dapat dipetik dari film knives out adalah:
1. Jadilah orang tua yang tak hanya memberi uang dan memenuhi kebutuhan fisik anak dan keturunannya.
2. Jadilah anak yang tak memanfaatkan harta orang tua semata. Lepaskan diri dari orang tua.
3. Jadilah Asisten Rumah Tangga yang tulus melayani tuannya. Harus membedakan mana yang jadi prioritas utamanya.
4. Jadilah polisi yang profesional jangan menyerah, dengan mudah menyimpulkan "kasus bunuh diri".
5. Saat mendapatkan harta warisan banyak dalam waktu sekejap jangan gegabah. Tenang dan turuti hati nurani. Menyingkirlah dari orang-orang yang ikut mengincar harta itu.
6. Jangan hidup penuh kepalsuan. Hiduplah apa adanya.
Tulisan milik *Banjir Embun* lainnya:
Terima kasih telah membaca tulisan kami berjudul "Sinopsis Film Knives Out: Upaya Gagal Memenjarakan Pewaris Tunggal"
Posting Komentar
Berkomentar dengan bijak adalah ciri manusia bermartabat. Terima kasih atas kunjungannya di *Banjir Embun*