Realitas Memilukan Pengguna Perpustakaan
Tulisan ini dibuat karena masih banyak ditemukan pelajar atau mahasiswa bahkan guru atau dosen sekalipun yang tidak bisa memanfaatkan nomor panggil pada katalog. Padahal itu sangat penting. Tidak hanya untuk sekadar nomor pengarsipan tapi juga untuk memudahkan pengunjung dalam menemukan buku di rak perpustakaan. Terlebih bila perpustakaan itu sangat luas dan terdapat ratusan rak. Dengan kata lain, nomor panggil katalog merupakan komponen vital yang harus ada di perpustakaan.
|
Nomor panggil di luar sampul buku berupa lembaran kertas yang ditempelkan untuk pencarian (gambar koleksi pribadi) |
Sayangnya, masih banyak ditemui pengunjung perpustakaan yang mencari buku atau koleksi perpustakaan lain secara "manual". Dengan jalan spekulatif (untung-untungan) mereka menelusuri satu persatu rak dengan acak dan cepat. Mengira-ngira lokasi deretan rak di sekitarnya yang berisi bacaan sesuai dengan bidang ilmu yang dicarinya. Bila bacaan di deratan rak itu sesuai dengan tema yang dicarinya maka ia akan berkutat pada sekitar rak itu saja.
Sebagai pengguna perpustakaan yang masih pemula bila memakai metode pencarian seperti di atas tidak masalah. Masih bisa dimaklumi. Namanya juga pengenalan dasar terhadap perpustakaan. Itu dimaksudkan biar rasa cinta terhadap perpustakaan tumbuh dulu. Syukur-syukur akan menggemarinya. Namun, bagi akademisi yang notabene suka membaca sungguh naif bila hal itu masih terjadi. Sebab kegagalpahaman seperti ini bisa menyebabkan seseorang akan malas ke perpustakaan.
Seorang akademisi yang telah berpengalaman biasanya ketika datang ke perpustakaan sudah menyiapkan tema bacaan apa yang diminati. Bahkan telah menentukan penulis dan judul bacaan yang akan dicari. Ironis, cara mencarinya tanpa memanfaatkan nomor panggil katalog atau bahkan tanpa memanfaatkan katalog sama sekali. Akibatnya, ia butuh waktu lama dalam menemukannya. Serta tentunya menambah beban pikiran yang pada akhirnya bisa mengganggu kenyamanan.
|
Contoh nomor panggil di dalam buku berfungsi untuk pengarsipan. (sumber gambar) |
Belum lagi bila tanpa menggunakan katalog resiko yang dihadapi ialah tak menemukan koleksi perpustakaan yang diinginkan. Sebab dengan memakai katalog maka ada dan tidaknya bahan bacaan/buku di perpustakaan menjadi diketahui. Bila ada tinggal berapa jumlahnya. Lokasinya ada di rak mana saja. Soalnya, satu judul buku dengan penulis yang sama bisa saja nomor panggil katalognya berbeda. Dampaknya, lokasi penempatannya pun di rak yang berbeda.
Pengertian Nomor Panggil Katalog
Sebelum membahas pengertian nomor panggil katalog, terlebih dahulu dibahas pengertian Katalog. Katalog adalah daftar informasi koleksi perpustakaan yang dihimpun secara sistematis dengan disertai kode dan nomor tertentu untuk memudahkan dalam pencarian. Dengan demikian, untuk memudahkan pengguna perpustakaan informasi yang diberikan dalam katalog harus serinci mungkin.
Minimal memuat nama pencipta, judul ciptaan, kota produsen melakukan produksi masal, produsen karya (misalnya penerbit), tahun pertama kali karya dihasilkan, dan nomor panggil katalog. Ingat, koleksi perpustakaan itu tidak hanya berupa buku atau lampiran kertas. Bisa juga berupa VCD, rekaman, kaset, virtual, atau jenis koleksi lainnya yang bisa bermanfaat untuk media belajar dan sumber referensi tulisan.
Adapun nomor panggil katalog memiliki arti "informasi yang berupa kombinasi angka atau huruf tertentu sebagai identitas khas (sidik jari) bagi satu judul karya yang cara membuatnya ada pedoman tersendiri". Di mana, katalogisasi dilakukan oleh satu unit pengkatalogan perpustakaan. Nomor panggil katalog harus ditempelkan atau dicatatkan pada koleksi perpustakaan yang berada di rak. Kode atau nomor panggil itulah yang menjadi dasar/pijakan pengguna perpustakaan dalam melakukan pencarian.
Cara Menggunakan Nomor Panggil Katalog
Di bawah ini adalah halaman identitas sebuah buku. Dari itu dapat diketahui informasi tentang spesifikasi sebuah ciptaan. Dengan data itu, pengguna perpustakaan bisa melacak keberadaan buku melalui katalog perpustakaan. Yakni, bila menggunakan katalog digital cukup mengetik bagian judul atau nama penciptanya di kotak atau tombol pencarian.
|
Halaman identitas buku atau halaman referensi buku (sumber koleksi pribadi)
Dari halaman referensi buku itu bisa kita peroleh data berikut ini:
Nama Pencipta : A. Rifqi Amin
Judul Ciptaan : Pengembangan Pendidikan Agama Islam
Kota Penerbiat : Yogyakarta
Penerbit : LKiS
Tahun Terbit : 2015
Yang perlu diperhatikan saat melakukan penelusuran melalui katalog digital adalah jangan sampai salah ketik walaupun itu hanya satu huruf. Sebab, dalam banyak kasus kesalahan ketik bisa menyebabkan hasil pencarian tidak akan menghasilkan sama sekali. Oleh sebab itu, harus teliti dan hati-hati saat memanfaatkan katalog digital.
Dalam kasus lain pustakawan (petugas perpustakaan) kadang juga salah ketika meng-input data saat katalogisasi. Kesalahan yang fatal ialah pada salah ketik nama atau judul ciptaan. Misal nama seharusnya ialah Rifqi namun data yang terinput "Rizqi". Akibatnya, saat pengguna mengetik "Rifqi" di kotak pencarian hasil nama pencipta maupun judul ciptaan yang diharapkan tidak akan ketemu. Oleh sebab itu, saat pencarian jangan hanya terpaku pada nama penciptanya saja tapi patut dicoba mengetik judulnya.
Di bawah ini adalah hasil pencarian buku dari katalog Online dari salah satu Perpustakaan milik Universitas di Malang. Dari hasil pencarian itu ditemukan sebuah identitas karya secara lengkap. Salah satunya adalah nomor panggil katalog. Selengkapnya lihat gambar berikut ini.
|
Hasil pencarian buku melalui katalog online |
Dari hasil pencarian itu didapat nomor panggil U 297.77 AMI p. Selain di katalog, nomor panggil tersebut juga tertulis pada kertas berbentuk kotak kecil yang tertempel pada sampul buku. Secara gamblang tampilannya seperti di bawah ini.
|
Keterangan gambar:
U : adalah koleksi umum. Bisa diakses dan dipinjam oleh anggota perpustakaan.
297.77 : Nomor klasifikasi. Nomor golongan koleksi perpustakaan. Ditetapkan berdasar kaidah atau pedoman yang distandarkan. Termasuk rumpun mana koleksi itu berada misal dalam rumpun ilmu agama, ilmu sosial, ilmu alam, dan sebagainya.
AMI : Diambil dari nama penulisnya yaitu A. Rifqi Amin. Diambil tiga huruf pertama dari nama akhir pencipta.
p : huruf p kecil (bukan huruf kapital). Diambil dari huruf pertama judul ciptaan yaitu Pengembangan Pendidikan Agama Islam.
Khusus untuk nomor klasifikasi pembuatannya menggunakan pedoman tertentu. Salah satu pedoman penomoran klasifikasi berdasarkan rumpun buku adalah sebagai berikut.
Dari gambar di atas dapat dipahami bahwa buku berjudul Pengembangan Pendidikan Agama Islam dimasukkan dalam rumpun Religion (agama) yakni jenis buku religions dengan kode 297.77 (masuk rentang 200 hingga 299). Namun demikian di perpustakaan lain, bisa jadi buku itu akan dimasukkan dalam rumpun Social Science yakni jenis buku education dengan kode antara 300 hingga 399.
Kenyataan seperti itu juga bisa terjadi dalam satu perpustakaan yang sama. Yakni, ada beberapa koleksi buku dengan judul dan pencipta yang sama namun memiliki nomor klasifikasi yang berbeda. Akibatnya, keberadaan buku itu tidak hanya di satu rak saja tapi juga di rak lainnya yang rumpun ilmunya beda. Oleh sebab itu, sebuah kesalahan bila ada persepsi bahwa satu judul buku dengan pencipta yang sama pasti akan selalu diletakkan dalam satu rak yang sama.
Setelah mengetahui maksud dari kode atau nomor panggil di atas maka seharusnya kalian akan bisa memanfaatknya. Perlu diingat saat ingin mencari koleksi perpustakan kalian harus mencatat/memfoto/menscreenshot/merekam kode atau nomor panggil itu. Sebaiknya dicatat secara lengkap untuk memudahkan saat pencarian di rak. Ingat sebagai contoh kode panggil buku yang kita cari adalah U 297.77 AMI p.
Setelah dicatat lalu perhatikan nomor klasifikasi dari buku yang kita cari itu. Yakni, nomor klasifikasinya 299.77. Langkah selanjutnya cari rak yang memiliki rentang nomor klasifikasi antara 200-299. Biasanya nomor klasifikasi akan di tempelkan disisi pinggir (luar) rak. Rak akan menampilkan rentang klasifikasi tidak terlalu jauh jaraknya. Dalam kasus ini bisa jadi hanya antara 297-298. Cari dulu kolom rak yang koleksinya khusus berisi nomor klasifikasi 297.77.
Setelah ketemu, langkah berikutnya perhatikan pada bagian tiga huruf pertama dari nama akhir pencipta. Yakni, huruf AMI. Perhatikan dengan seksama buku-buku di rak iut pada bagian kode panggil yang ditempelkan pada sampul buku. Amati dengan teliti buku yang memiliki kode panggil AMI. Setelah ketemu pastikan bahwa di bawah huruf AMI ada satu huruf lain yaitu p kecil.
Bila huruf paling bawah bukan p kecil maka dapat dipastikan itu bukan buku yang sesuai dengan yang dicari. Misal kode/nomor panggil yang ditemukan 297.77 AMI f. Maka bisa jadi itu buku milik Aminuddin berjudul Filsafat Pembaharuan Pendidikan Islam. Dengan kata lain, satu huruf kode saja memiliki arti yang cukup bermanfaat dalam pencarian. Oleh sebab itu, mencatat semua kode panggil tanpa mengabaikan satu huruf pun dalam kode panggil dapat membantu memudahkan pencarian.
Demikian tulisan ini kami buat. Mohon maaf atas segala kekurangan. Semoga Bermanfaat.
Terima kasih telah membaca tulisan kami berjudul "Nomor Panggil Katalog Perpustakaan: Pengertian dan Cara Menggunakannya untuk Mencari Buku"
Posting Komentar
Berkomentar dengan bijak adalah ciri manusia bermartabat. Terima kasih atas kunjungannya di *Banjir Embun*