Omongan orang lain terkadang terasa panas. Tak enak didengar hingga rasanya pengen menyumpal mulutnya dengan sandal. Terlebih bila itu berasal dari orang yang sejak awal memang tak suka. Kalau sudah begitu, omongan receh yang berasal dari lubang gede di bawah hidung itu tetap terasa memuakkan. Lebih memuakkan dari kotoran kucing.
Jangan risaukan omongan orang. Sebab mereka membaca dan memahami kamu dengan kepentingan serta tujuan yang berbeda-beda. Bisa jadi orang tersebut memang tak suka padamu. Tak ingin kamu bahagia. Tentu pula karena ia tak bisa sepertimu maka ia berbicara seenaknya. Persis seperti dubur ayam yang sedang mengeluarkan kotoran. Setelah lubang terbuka rasanya jadi lega.
Misalnya saja salah satu anggota tim *Banjir Embun* yang paling aktif menulis di blog/situs ini pernah down (jatuh mentalnya). Hal itu terjadi karena ia sempat termakan oleh omongan orang lain. Untung saja seluruh Tim *Banjir Embun* mendukungnya agar bangkit lagi. Serta sebagian yang lain juga memberikan motivasi secara lisan.
Orang itu mengeluarkan perkataan yang merendahkan dan menjatuhkan teman kami. Misalnya "Saya tak punya waktu untuk mengurus situs (blog), sebenarnya saya pernah mencoba mengelola blog, tapi sayangnya saya perlu banyak waktu lagi. Saya sudah terlalu repot (sibuk)". Kenyataannya setelah ditelusuri ternyata pekerjaannya itu tidak terlalu menghasilkan. Wkwkwkwk
Bagaimana tidak sakit, perkataan di atas seolah menegaskan bahwa menulis di Blog adalah pekerjaan pengangguran. Pekerjaan yang butuh waktu banyak. Bila pernyataan tersebut dipukul rata maka seorang jurnalis online yang sejatinya pekerjaannya hampir mirip dengan kami juga dikatakan pengangguran dong. Sedangkan penghasilan mereka tidak sedikit yang melebihi UMR.
Beruntunglah kami, karena seluruh situs yang dibawah naungan perusahaan *Banjir Embun* telah menghasilkan uang setiap bulan saja tembus berjuta-juta. Itu sudah lebih cukup untuk dibagikan pada seluruh anggota Tim yang sebagian besar belum menikah dan tidak jadi tulang punggung. Walau tak banyak tapi paling tidak penghasilan setelah dibagi rata melebihi dia yang bermulut licin itu.
Teman kami juga bilang bahwa orang yang bicaranya receh itu mau saja menerima uang pemberian darinya. Sebagai uang terima kasih atas bantuan yang telah dilakukan. Barangkali bila ia diberi uang lagi dari hasil pasang iklan di website *Banjir Embun* ini juga tak menolak. Meski mulutnya pernah meracau menyakitkan seperti itu tetap saja tanpa rasa malu menerima uang dari hasil "pengangguran". ha ha ha
Kadang menghadapi orang semacam itu serba salah. Di satu sisi merasa kasihan tapi di sisi lain juga ogah mau mengajari dia cara cari uang melalui blog/situs. Paling-paling melihat karakternya yang seperti itu setelah diajari bakal melupakan. Ujung-ujungnya akan meninggalkan pekerjaannya yang katanya memerlukan banyak waktu itu. wkwkwkwk Jadi geli rasanya.
Seandinya jadi blogger (penulis blog/situs) itu adalah profesi orang pengangguran maka ia tergolong pengangguran cerdas. Sayangnya banyak blogger yang tidak nganggur. Selain aktif menulis di blog seringkali blogger juga jadi profesi lain. Sebagai pengajar, teknisi komputer, broker (perantara jual-beli), penyedia jasa/layanan via online, jual beli online, dll.
|
ilsutrasi pengangguran yang tersingkir (sumber gambar pixabay) |
Tak sedikit blogger yang memiliki penghasilan jutaan rupiah perbulan. Bahkan melebihi UMR kota besar sekalipun. Bila kamu ikut Grup WhatsApp dan Grup Facebook khusus Blogger maka tak jarang di sana banyak yang memamerkan hasil jerih payah menulis. Jumlahnya variasi ada yang di bawah 10 ribu tiap harinya. Ada yang tembus 100 ribu saban hari. Itu tergantung amal dan usah mereka masing-masing he he he
Mereka bisa punya penghasilan besar karena memang ngeblog jadi dunianya. Lebih dari itu mereka juga tekun, mengetahui celah cara mengoptimalkan blog/situs sehingga bisa membuahkan pundi-pundi rupiah. Oleh sebab itu, wahai teman sesama Blogger, janganlah putus asa karena putus asa adalah teman setan. Sedang setan sendiri itu omongannya selalu membuatmu bimbang. Seperti si dia tadi yang kita bicarakan wkwkwkw
Bagi teman-teman sesama blogger janganlah patah arang ketika mendapat label pengangguran. Teruslah menulis dan berkarya. Teruslah mengembangkan diri. Teruslah berusaha sampai merasa bahwa menjadi blogger memang benar-benar bukan bagian dari dunia dan jati dirimu. Sebaliknya bila yakin bahwa dunia Blogger adalah bagian tak terpisahkan maka jangan tinggalkan itu. Teruslah menulis hingga membuahkan tulisan yang fenomenal.
Terima kasih telah membaca tulisan kami berjudul "Jadi Blogger Adalah Pekerjaan Pengangguran? Mari Kita Cek Faktanya"
Posting Komentar
Berkomentar dengan bijak adalah ciri manusia bermartabat. Terima kasih atas kunjungannya di *Banjir Embun*