Bagi akademisi, khususnya Dosen, memiliki akun Google Scholar merupakan tuntutan. Ada sejumlah hal positif yang didapat tatkala akun tersebut tercatat memiliki tulisan yang banyak dikutip oleh orang lain. Salah satunya Dosen bakal mendapat pertimbangan untuk dapat bantuan keuangan penelitian yang nilainya lebih tinggi. Serta bagi lembaga tempat bernaung Dosen bisa menjadi "data" unggul saat proses sitasi akreditasi.
Lepas dari kenyataan mengenaskan tentang masih sedikitnya minat Dosen menulis, dalam pembahasan ini kita asumsikan Dosen sudah punya beberapa tulisan yang terindeks Google Scholar. Masalahnya, tulisan tersebut ternyata masih sepi dari hasrat orang lain untuk mengutip. Hal tersebut bisa terjadi karena beberapa alasan yang seringkali tidak disadari oleh para Dosen. Oleh sebab itu saya ingin menulis tentang bagaimana cara agar tulisan para Dosen itu banyak yang mengutip.
Cara-cara dibawah ini ditulis berdasar pengalaman pribadi. Berikut ini cara agar tulisan yang terindeks Google Scholar ada yang mensitasi.
1. Mainkan judul dan isi tulisan
Buatlah karya tulis yang judulnya singkat, menarik, dan istilah yang digunakan familiar di kalangan mahasiswa. Biasanya mahasiswa baru (semester 1 atau 2) akan lebih tertarik untuk mengutip tulisan yang judulnya mirip dengan apa yang sedang ia tulis. Sedang bagi mahasiswa semester atas apalagi untuk sesama Dosen mereka lebih cenderung melihat isinya daripada judul. Nah, untuk mahasiswa kategori kedua itu yang perlu dilakukan ialah membuat isi tulisan yang "menggoda" untuk dikutip. Sebuah tulisan yang fungsional untuk menjawab permasalahan pragmatis sekaligus untuk "melengkapi" gagasan pada karya tulis mahasiswa.
2. Pilih penerbit yang populer
Pilihlah penerbit (lembaga produsen atau pengelola produksi buku, jurnal, artikel di situs/website, dan produsen karya tulis lainnya) yang populer di kalangan mahasiswa. Sebisa mungkin mayoritas karya-karya yang diterbitkan oleh lembaga/institusi itu juga populer di situs pencarian Google. Bila penerbit tidak populer tapi saat mahasiswa mencari bahan tulisan untuk dikutip dengan kata kunci "pendek" lantas tulisan Dosen muncul di halaman pertama pencarian Google maka kemungkinan besar tulisan itu akan dikutip mahasiswa.
3. Pahami tujuan pengutipan tulisan
Mahasiswa bahkan Dosen sekalipun, adakalanya mengutip bukan benar-benar "ingin" mengutip. Mereka mengutip hanya ingin membuat kesan bahwa referensi yang digunakan cukup banyak dan beragam. Padahal frasa, kalimat, maupun paragraf yang mereka kutip gagasan pokoknya juga terdapat di salah satu litelatur yang sebelumnya sudah dikutip. Biasanya mahasiswa mendudukan referensi seperti itu sebagai referensi sekunder bahkan tersier. Oleh sebab itu, sebelum menulis tentukan targetnya, lebih banyak untuk sumber rujukan primer, sekunder, atau tersier.
4. Sebarkan karya tulis sebanyak dan seluas-luasnya
Bila kalian membuat karya tulis buku maka mintalah pada penerbit untuk membantu menyebarluaskan. Dengan cara menitipkan di toko offline, menjual secara online, atau dijual ke perpustakaan seluruh perguruan tinggi di Indonesia. Bisa juga mengadakan perjanjian setiap keuntungan penjualan yang diperoleh digunakan untuk mengurangi harga buku yang belum terjual. Bila diperlukan unggah secara online karya tulis versi PDF untuk diunduh secara gratis. Buatlah calon pengutip merasa mudah dan tahu bagaimana cara mendapatkan karya tulis yang ingin dikutip oleh mereka.
5. Promosikan karya tulis
Setelah karya tulis disebarkan secara online maupun offline sehingga calon pengutip sangat mudah mendapatkannya ketika ingin membaca, langkah selanjutnya lakukan promosi. Bisa secara gratis seperti lewat media sosial atau juga berbayar melalui penyedia layanan pasang iklan online seperti Google Ads. Buatlah sinopsis, review, atau ulasan terkait karya tulis yang ingin dikutip oleh orang lain itu. Lantas publikasikan secara online di website tertentu sebagai promosi. Website *Banjir Embun* ini juga bersedia memposting karya tulis Dosen untuk dipromosikan. Baik postingan karya tulis 100% full maupun hanya sebagian.
|
Contoh grafik jumlah sitasi Google Scholar |
Perlu diperhatikan bahwa cara di atas akan lebih manjur bila diterapkan dan diusahkan semuanya. Namun, bila beruntung hanya dengan satu atau dua cara di atas tulisan Dosen tetap akan ada yang menyitasi meski jumlahnya tidak banyak dan butuh waktu agak lama.
mas saya kebetulan dahulu sering nulis di prosiding2, dampaknya saya ahrus mengupload tulisan2 yang duunya offline menjadi online melalui Risearch gate. beberapa arikel sudah terindek dan bisa dikutip, akan tetapi beberapa artikel masih juga membandel belum juga terideks kalau kita mau nyitasi. dampaknya sitasinya diinformasikan melaui email, akan tapi belum mau nambah di grafik sitasi milik kita di GS. mungkin ada saran. saya sdh upload jg di OFS tapi ya tetap sj sama nasibnya g ada perubahan.
BalasHapus