Terpaksa saya upload video saat sedang menyetir mobil dengan sengaja menampakkan wajah saya. Biasanya saat ambil video ketika menyetir jarang sekali saya menampakkan wajah. Alasannya singkat. Saya hanya ingin "berbagi" lagu apa yang sedang saya dengar di mobil. Bukan berbagi wajah. Saya tak ingin mendengarkannya sendirian.
Berbeda dengan waktu yang lain, kali ini saya menyetir dengan kecepatan agak penuh yaitu 90 hingga 100 Km/Jam. Biasanya cuma 60 hingga 80 Km/Jam. Dari kecamatan Sukun kota Malang menuju bandara Juanda via tol Karanglo hanya ditempuh dalam waktu 1 1/4 jam. Tepatnya dari pukul 02.53 WIB - 04.10 WIB.
Suasananya masih dini hari. Sangat sepi. Sebelum masuk tol masih lebih banyak jumlah sepeda motor dari pada mobil. Itu sangat membantu saya leluasa memacu mobil. Disertai menyetel musik yang nadanya bikin semangat. Menghentak jantung sampai berdebar. Rasa ngantuk jadi hilang.
video saya bercakap dengan istri meminta untuk direkam cukup lima detik
Maklum, di malam perjalanan itu saya tidur jam 11 malam. Tak ada terbesit niat untuk melakukan perjalanan jauh esok paginya. Sebab istri rencana ke Juanda naik travel. Dijemput jam 2 dini hari tepat. Namun, saat sopir travel sudah di depan rumah. Terjadi hal yang tak terduga. Rencana batal.
Istri memutuskan untuk mencancel penjemputan karena alasan "urgent". Akhirnya saya yang harus mengantarkan istri ke Juanda pakai mobil. Namanya juga sopir dadakan. Tentu tidak siap. Masih ngantuk. Belum 100% melek. Akhirnya memutuskan putar lagu sekencangnya. Menurut saya sudah kencang meski volumenya masih separuh.
Sambil mendengarkan lagu yang diputar di audio systme mobil saya minta istri untuk merekam wajah saya. Durasi perekaman saya beritahu cukup 5 detik saja (bukan menit). Itu dilakukan bukan karena saya sok suci tak mau berlama-lama masan wajah di video. Sekali lagi bukan. Itu dugaan salah besar.
HP istri itu model lama. HP jadul. Waktunya afkir. Sudah sering ganti baterai (tidak ori/asli). Ditambah lagi kapasistas memori tinggal sedikit. Itu kalah jauh dengan HP milik saya yang harganya 2 juta lebih. Yang saya beli saat akan ada pelatihan pada Oktober 2018 lalu. Di mana peserta wajib bawa HP. Saat itu HP saya rusak. Saat itu terpaksa beli HP baru.
Berhubung HP istri yang "bengek" seperti di atas. Dia saya minta untuk merekam cukup 5 detik saja. Kasihan HP-nya kalu lama-lama. Khawatir baterainya drop juga. Mengetahui kondisi itu, bukannya selama 5 detik yang ia rekam. Malah dia memberi bonus 30 detik. Jadi, total durasi video yang dia rekam berjumlah 35 detik.
Tentu saya merasa kecolongan. Sebab, saya sudah mempersiapkan diri untuk "bersandiwara" di depan kamera selama 5 detik. Eh, malah istri menambahinya sebanyak itu. Tak apa-apalah. Toh niat istri juga baik. Berkorban dengan cara tak memedulikan kondisi HP demi suami. HP-nya sendiri juga bandel. Sudah waktunya diganti masih saja bertahan. Padahal sudah sering jatuh berkali-kali.
|
ini gambar (buka video) |
Terima kasih telah membaca tulisan kami berjudul "Istriku Terlalu Baik [Disertai Video]"
Posting Komentar
Berkomentar dengan bijak adalah ciri manusia bermartabat. Terima kasih atas kunjungannya di *Banjir Embun*