Padahal mahasiswa setiap semester di perkuliahan aktif hampir bisa dipastikan membuat makalah. Nah, makalah itu sebenarnya juga tergolong karya ilmiah. Yakni, kebanyakan berupa karya tulis ilmiah non penelitian. Namun sayangnya seringkali mereka membuat makalah secara asal-asalan. Ironisnya, dosen pengampu mata kuliah tak terlalu peduli dengan itu.
Sebenarnya makalah juga bisa disajikan atas dasar dari hasil penelitian. Namun itu sangat jarang sekali. Bilapun ada makalah itu dibuat sebagai bahan materi seminar, laporan hasil penelitian, dan diskusi akademis sebelum suatu karya dipublikasikan. Dengan demikian, sebenarnya kedudukan makalah sebagai salah satu bentuk karya ilmiah tak terbantahkan.
Seringkali juga suatu makalah yang sudah dibuat secara serius, layak untuk diubah atau dikonversi dalam bentuk jurnal, buku ilmiah (monograf serta bunga rampai), dan dijadikan bagian dari kajian pustaka/landasan teori dalam sebuah proposal penelitian. Hal itu bisa terwujud bila dalam membuat makalah memperhatikan langkah-langkah menulis karya ilmiah non penelitian.
Hal penting lainnya sebelum mengubah makalah menjadi karya bentuk lain ialah harus melakukan editing dengan serius. Bagaimanapun peran penting editing tidak bisa diabaikan begitu saja. Oleh sebab itu, maka tak jarang suatu karya ilmiah yang awalnya berbentuk makalah diubah ke bentuk lain mengalami perubahan yang signifikan termasuk judulnya seperti yang dicontohkan di bawah ini.
Contoh-contoh makalah sebagai karya tulis ilmiah non penelitian
|
Contoh makalah non penelitian |
Tulisan milik *Banjir Embun* lainnya:
Trimkasih
BalasHapusTulisan yang sangat membantu saya untuk memahami tentang makalah