Kisah ini diambil sebagian dari cerita teman. Katanya cerita nyata dan kasusnya pernah ditangani oleh Polsek Gamping, Sleman, Yogyakarta. Dengan penuh semangat ia menceritakan modus baru dalam mencuri mobil. Caranya tidak sembunyi-sembunyi atau saat kondisi sepi. Sebaliknya, para pencuri melebur menjadi satu dengan keramaian.
Bukannya memakai baju yang seadanya seperti kaos oblong dan celana pendek, para pencuri menggunakan busana rapi. Busana yang biasa digunakan dalam acara pernikahan. Bukannya berbicara kasar sambil memaksa, mereka bertutur dengan halus dan sopan sehingga lawan bicaranya jadi simpatik.
Secara menyeluruh tampilan mereka sungguh totalitas sehingga mampu meyakinkan calon korban. Mereka mampu memposisikan diri sebagai sosok yang bisa dipercaya. Dengan begitu hati korbannya akan luluh sehingga tidak akan mengatakan "tidak" jika ditawari sesuatu.
Momen saat mengajak bicara para korbannya ialah saat sedang makan atau sedang mengobrol dengan tamu lain. Salah satu pelaku meminjam kunci kendaraan (terutama mobil) dengan alasan ingin memindahkan posisi kendaraan agar tak menghalangi mobilitas kendaraan lain. Disertai janji akan mengembalikan secepatnya.
|
Ilustrasi mobil di acara pernikahan |
Dalam kondisi terjepit seperti di atas tentu calon korban merasa serba salah. Korban mengalami dilema. Lebih memilih tetap menikmati menu makanan yang sudah terlanjur diambil serta tetap mengobrol dengan teman atau mempercayakan kunci mobil pada orang yang tak dikenal. Perasaan sungkan pun bisa jadi ikut menerpa.
Akhirnya, karena tak memikirkan betapa berharganya kendaraan sendiri si korban menyerahkan kunci itu begitu saja. Ironisnya, karena asyik menikmati hidangan dan mengobrol, ia lupa telah menyerahkan kunci kendaraan itu. Hingga pada saat ia pamit pulang lalu menuju kendaraan tak mendapati kendaraannya di lokasi parkir. Lalu merogoh saku ternyata kuncinya juga ikut tak ada.
Ternyata, para pelaku pencurian itu menyamar sebagai tamu lain, keluarga penyelenggara resepsi, atau panitia (event organizer) pernikahan. Tentu, bukan sembarang resepsi pernikahan yang mereka jadikan target. Hanya lokasi pernikahan yang diadakan di gedung besar yang jauh dari perkampungan ramai. Serta pernikahan yang melibatkan orang "luar" untuk melancarkan acara.
Setelah membaca tulisan ini, diharapkan kalian mampu "mengendalikan diri" saat menghadapi situasi seperti di atas. Kalian harus tegas. Biarlah dikatakan pelit, perhitungan, atau semacamnya. Toh, kalau terjadi apa-apa seperti di atas past kalian sendiri yang menanggungnya. Orang yang mengatakan pelit dan perhitungan pasti cuci tangan atau bahkan senang kegirangan ketika tahu kalian sedang kehilangan kendaraan.
Terima kasih telah membaca tulisan kami berjudul "WASPADA! Modus Canggih Pencurian Mobil di Resepsi Pernikahan"
Posting Komentar
Berkomentar dengan bijak adalah ciri manusia bermartabat. Terima kasih atas kunjungannya di *Banjir Embun*