Film ini sering bikin kaget penonton. Bahkan sebelum film dimulai, tayangan patung monalisa khas Colombia Pictures sebagai pendahulu film disajikan secara beda hingga bikin deg-degan. Kemudian, tak berselang lama dilanjutkan dengan narasi (narator) salah tokoh yang berbicara cepat dengan intonasi suara mengandung humor.
Sebagaimana pada film berbau zombi lainnya, pada film ini juga ditayangkan aksi pembantaian zombi. Tembakan, bacokan, hingga mengepruk kepala zombi menjadi salah satu pertunjukkan utama film ini. Bedanya pada film Zombieland: Double Tap ini penuh dengan unsur komedi dan dialog ringan. Serta ada selingan musik berjenis slow rock yang bikin penonton berbunga-bunga.
Film ini merupakan film jenis dewasa. Tidak cocok untuk ditonton oleh anak kecil. Selain karena syarat dengan kekerasan fisik dan unsur lawak yang sulit dipahami, di dalamnya juga sering menyuguhkan adegan sensual. Seperti adegan bermesraan bersama lawan jenis di ranjang hingga ciuman. Pun, ada durasi sangat lama mempertunjukkan dada bagian atas perempuan.
Film ini merupakan film yang aksi para tokohnya disajikan secara seimbang. Dialog monoton, dialog komedi, dan aksi berkelahi disajikan secara rata. Akibatnya kesan film ini kurang terasa. Unsur komedinya nanggung, unsur pemacu adrenalinnya kurang terasa, hingga unsur dramatisasi konflik batin antar tokoh kurang begitu greget. Namun, dengan itu semua film ini justru bisa diterima oleh semua jenis kalangan penonton.
Film ini tidak hanya ada satu plot twist (berubahnya alur cerita secara mendadak sehingga membuat film jadi tampak beda dari cerita sebelumnya). Film ini multi plot twist. Ada beberapa kejadian yang membuat penonton tak menyangka itu bisa terjadi. Serta ada sejumlah kejutan yang bikin penonton makin penasaran bagaimana kelanjutan alur ceritanya.
Tak seperti di jenis film zombie lain, pada kisah ini ceritanya bukan membasmi wabah dari virus zombi yang menjangkita sebagian manusia. Film ini hanya menyajikan bagaimana para tokoh utama mempertahankan diri serangan zombi. Bertahan dengan cara menyerang. Pada akhir cerita pun cara mengalahkan zombi juga sangat tak terduga. Cara membantai sekolompok zombil lokal dengan cara sederhana tapi mematikan.
Tulisan milik *Banjir Embun* lainnya:
Terima kasih telah membaca tulisan kami berjudul "Ulasan Film Zombieland: Double Tap, Film Komedi Berkategori Dewasa"
Posting Komentar
Berkomentar dengan bijak adalah ciri manusia bermartabat. Terima kasih atas kunjungannya di *Banjir Embun*