Prolog film ini diceritakan oleh narator yang cerita dan suaranya begitu menggetarkan. Lalu disusul dengan kisah memilukan di masa lalu pada tahun 1997. Ditambah lagi suara backsound yang menggema membuat jantung sedikit berdegup kencang. Di sini sutradara film barangkali tidak mau terlalu panjang, lama, dan bertele-tele dalam mengangkat kisah masa lalu.
Pada 22 tahun kemudian, yaitu tahun 2019 sekarang ini, plot cerita berlokasi di negara meksiko. Para pemain film banyak berdialog menggunakan bahasa non inggris. Kalau tidak salah bahasa spanyol meksiko. Di negara inilah kekuatan dan kemampuan terminator yang super canggih sudah dipamerkan. Saking canggihnya, bukan hal berlebihan bila dikatakan menyamai kekuatan "iblis".
Sungguh teramat mengerikan kekuatan terminator antagonis, mereka memiliki kekuatan yang hampir mirip, tapi masih kalah jauh dengan robot sentinel di film X-Men: Days of Future Past. Kekuatan itu berupa kemampuan tangan yang dapat merubah menjadi memanjang dan lancip seperti pedang. Serta kekuatan yang mampu mengutuhkan badan kembali meski sudah diserang habis-habisan.
Seperti salah satu di serial film terminator sebelumnya, di film ini juga tidak langsung membocorkan mana tokoh jahat dan mana tokoh baik yang berasal dari masa depan. Namun, rasa penasaran penonton akan cepat terjawab. Sebab tak berselang lama salah satu "pengunjung" masa depan yang berasal dari tahun 2024 masehi pada akhirnya sedikit demi sedikit membocorkan jati dirinya.
|
poster film terminator dark fate |
Sayangnya, salah satu alur ceritanya hampir mirip dengan film terminator sebelumnya. Di mana, secara logika keilmuan terkini sebenarnya tidak lagi relevan. Yakni, upaya manusia dari masa depan yang datang ke masa kini untuk merubah masa depan. Ketidaklogisannya adalah film ini tidak sejalan dengan kaidah teori butterfly effect. Selain itu juga mengabaikan tentang logika dari efek buruk bila mesin waktu memang benar ada.
Sepertinya, untuk film terminator seri yang sekarang ini tidak terlalu menyoroti hubungan sebab-akibat dari peristiwa masa lalu ke masa depan atau sebaliknya. Film ini lebih menonjolkan pertarungan dan kejar-kejaran tiada henti sejak awal film hingga akhir. Lokasi ceritanya tidak hanya di atas darat tapi juga di udara dan di dalam air. Hal itulah yang membuat penonton menjadi senang sehingga bakal lupa atau mungkin tak peduli dengan logika alur cerita.
Tokoh utama film ini diceritakan sebagai seorang yang apes. Selain karena ia ditinggal mati oleh orang yang disayangi, juga karena ia akan mendapati situasi yang membuatnya selalu terpojok dan terus diteror oleh musuh. Menghadapi kenyataan itu tentu tokoh utama menjadi shock, frustasi, dan bingung. Untungnya setelah itu ia tidak menghadapi sendirian. Ia di-back up oleh kekuatan yang tak bisa dipandang remeh. Terbukti, mereka sering kedodoran saat menghadapi musuh kuat.
Seperti yang sedikit dijelaskan di atas, film ini menyimpan penuh banyak misteri. Di mana sang sutradara tidak langsung membuka tabir misteri dengan cara vulgar dan tergesa-gesa. Semua misteri yang jadi pertanyaan penonton diungkap sedikit demi sedikit. Termasuk mengungkap siapakah sebenarnya tokoh utama itu. Serta apa kaitannya tokoh utama dengan kehidupan masa depan sehingga ia menjadi target pembunuhan terminator.
Menjelang detik-detik berakhirnya film, adegan dramatis begitu menonjol. Sebuah pengorbanan telah dilakukan demi untuk menjaga kehidupan manusia di masa depan. Berkorban harus rela mencabut nyawa teman sendiri serta berkorban harus mati demi orang yang dikaguminya. Bahkan saking dramatisnya, happy ending film ini sebenarnya tidak memunculkan kebahagiaan. Kecuali kebahagian karena musuh utama telah berhasil dilenyapkan.
Terima kasih telah membaca tulisan kami berjudul "Ulasan Film Terminator: Dark Fate, Awal dan Akhir Cerita yang Dramatis"
Posting Komentar
Berkomentar dengan bijak adalah ciri manusia bermartabat. Terima kasih atas kunjungannya di *Banjir Embun*