Hidup ini misteri. Dikatakan misteri karena suatu saat pasti menghadapi hal yang tak terduga. Hal yang pahit maupun menyenangkan.
Awalnya mungkin alur kehidupan manusia mudah diprediksi. Akan tetapi, pada kelanjutannya seiring bertambahnya masalah hidup jadi makin sulit ditebak.
Orang boleh saja kaya. Namun dibalik kekayaan itu ada sisi kelam. Anak-anaknya tidak rukun, jadi penjudi, dan pemakai narkoba. Naasnya, itu semua baru disadari saat si anak tersandung kasus.
Orang boleh punya banyak teman. Sayangnya dibalik itu, ia tak mampu rukun dengan saudara kandungnya sendiri. Temannya banyak, tapi di sisi lain musuhnya juga banyak.
|
Ilustrasi misteri kehidupan (sumber gambar pixabay) |
Orang boleh menang dari orang yang tak disukai. Tapi ingat suatu saat pasti dia juga merasakan pedihnya kalah dari orang yang ia benci.
Manusia boleh menggenggam dan menguasai sesuatu yang ia mampu. Tapi ingat suatu saat ketika tangannnya sudah mulai layu menua, ia akan merasakan keperihan seperti apa yang ia lakukan dulu.
Manusia boleh berbuat semaunya yang ia mampu. Lalu setelah itu, rasakan sendiri akibat yang ia perbuat. Ia akan menuai hasilnya kelak tanpa kurang sedikitpun.
Manusia bisa berkata "perbuatanmu yang menyakitkan ini akan kena azab kelak". Manusia itu lupa bahwa "derita yang ia terima sekarang adalah sebagai azab dari perbuatan buruknya di masa lalu".
Bolehlah orang mengumbar tawa atas kemenangan yang ia terima sekarang ini. Lantas suatu saat rasakan sendiri tangisan pilu di kamar menyendiri. Sedang orang yang pernah ditertawai hidup bahagia.
Oleh sebab itu, tak perlu pesimis akan masa depan kalian. Teruslah berusaha, kreatif, berkarya, dan tetap bersama Tuhan. Abaikan usikan dan terpaan cacian yang dihembuskan orang tak disuka.
Hidup kalian terlalu berharga untuk meladeni sampah yang terkemas bungkus rapi. Sampah yang bermuka manis, bertampang melas, berduit, berdasi, dan berwujud manusia.
Tulisan milik *Banjir Embun* lainnya:
Terima kasih telah membaca tulisan kami berjudul "Misteri Kehidupan"
Posting Komentar
Berkomentar dengan bijak adalah ciri manusia bermartabat. Terima kasih atas kunjungannya di *Banjir Embun*