Film ini menceritakan tentang kehidupan manusia di masa depan. Di mana manusia sudah memiliki teknologi yang mampu membuat mereka berkoloni di bulan maupun planet Mars. Bahkan, ada salah satu tokoh dewasa yang tempat lahirnya di Mars.
Di film itu agak nampak digambarkan bahwa manusia itu merupakan makhluk yang serakah. Di mana pun tempatnya termasuk di luar bumi mereka terus berambisi untuk menguasai sumber daya sekitar. Tak hanya itu, manusia juga diceritakan sebagai makhluk yang punya kejiwaan (psikis) yang tak labil.
Jangan mengharap banyak adegan film yang menimbulkan ketegangan. Film ini lebih banyak dialog daripada menunjukkan aksi para tokoh. Jika kalian dalam keadaan capek dan agak ngantuk saat menonton film ini kemungkinan besar kalian mudah untuk tertidur sekejap.
Dapat dikatakan film ini murni film fiksi ilmiah (sci-fi). Bukan film aksi. Ada beberapa istilah fisika dan bidang ilmu lainnya yang digunakan oleh beberapa tokoh. Alasan lainnya film ini banyak menyuguhkan peralatan berteknologi canggih yang tidak ditemukan di zaman sekarang. Misalnya seperti penerbangan komersial menuju ke bulan.
Daripada film aksi, film ini lebih cocok disebut film petualangan ke luar angkasa. Tentu yang namanya petualangan pasti ada kendalanya. Sayangnya kendala yang dihadapi tokoh utama meski ada beberapa yang terlihat sulit nyatanya begitu mudah diatasi oleh tokoh utama.
|
Salah satu adegan tokoh utama di dalam film Ad Astra |
Tokoh utama dijadikan sebagai sosok yang terbaik di antara orang-orang yang di sekitarnya. Ia punya jiwa yang luar biasa. Tetap tenang meski keadaan gawat sedang mendera. Dengan ketenangan seperti itulah tokoh utama terlihat begitu mudah dalam menghadapi rintangan.
Masalah terberat yang dihadapi tokoh utama adalah diri sendiri. Ia diuji untuk memisahkan antara urusan pribadi dengan pekerjaan. Sutradara barangkali ingin lebih menunjukkan adegan yang bisa membangkitkan sisi emosional penonton.
Dengan durasi yang cukup lama, sekitar satu setengah jam lebih, film ini cocok ditonton oleh anak kecil. Di dalamnya tidak ada adegan pacaran maupun ciuman. Hanya saja ada adegan yang cukup ekstrim. Itupun tidak lama.
Alur cerita film ini dari pertengahan hingga menjelang akhir cukup bagus. Namun sayangnya, ending cerita film ini tak begitu sempurna. Film ini terlalu menonjolkan sisi kesempurnaan tokoh utama yang bisa memgendalikan rasa takutnya.
Film ini ternyata hanya mengisahkan tentang kehidupan pribadi pemeran utama. Cerita misi penyelamatan kehidupan seluruh umat manusia hanya sebagai selingan alias bumbu. Oleh sebab itu ketika misi pribadi tokoh utama selesai maka selesai pula film ini.
Tulisan milik *Banjir Embun* lainnya:
Terima kasih telah membaca tulisan kami berjudul "Mengkritik Alur Cerita Film Ad Astra: Misi Pribadi Menemukan Kehidupan Cerdas di Angkasa Luar"
Posting Komentar
Berkomentar dengan bijak adalah ciri manusia bermartabat. Terima kasih atas kunjungannya di *Banjir Embun*