Indonesia kini punya superhero sendiri. Diprediksi tak hanya satu superhero. Ke depannya banyak superhero lain yang ada di satu lingkaran "semesta" bumi langit bakal menghiasi bioskop-bioskop kesayangan kalian. Layaknya Marvel Cinematic Universe (MCU), Indonesia sangat berpotensi melahirkan cerita kawanan superhero yang beraksi dalam satu film. Bahkan bisa jadi juga akan bercabang ke mana-mana, menjadi satu film tersendiri yang masih terkait dengan semesta bumilangit.
Mimpi itu bukan atas dasar. Film Gundala telah memberi sinyal tentang hal itu. Seakan ingin memancing penonton supaya ngefan dulu sama Gundala. Sambil memberikan sedikit bocoran terkait superhero lain dan memberi rasa penasaran pada penonton terkait alur ceritanya. Sebab film Gundala secara plot cerita "mikro" memang sudah tuntas tapi secara global masih menyisakan rasa penasaran. Yakni, ada prolog lalu disusul kasus/masalah dan diakhiri dengan penuntasan/penyelesaian jangka pendek (bukan panjang).
Penonton berhasil dibuat penasaran oleh sutradara. Sebab ancaman jangka panjang dan diyakini lebih berbahaya ternyata belum ada gambaran untuk menuntaskan. Cara memancingnya hampir mirip dengan film-film di "semesta" Marvel. Tak hanya itu model alur cerita sepertinya juga mirip. Barangkali Gundala ini juga ingin menjadi pembuka bagi Bumilangati Cinematic Universe (BCU) layaknya Captain America di Marvel Cinematic Universe (MCU).
Lebih dari itu, tayangan awal film ini juga ada gambar kartun kumpulan superhero BCU. Hal itu juga selalu kita temukan saat menonton film MCU. Peristiwa lain yang tak kalah menariknya karena punya persamaan dengan MCU adalah di film ini juga ada post credit. Di mana tayangan isinya bukan hal yang remeh temeh yang tak punya arti. Meski pendek itu cukup untuk menggambarkan sedikit tentang bagiaman kelanjutan BCU. Serta mampu membuat penonton menjadi makin penasaran.
Banyak pelajaran moral yang dapat diambil dari film ini. Baik secara verbal maupun non verbal. Salah satu hal yang paling menonjol ialah banyak kata-kata bijak yang diucapkan oleh beberapa tokoh. Seperti "Karena kalau kita diam saja saat melihat ketidakadilan, itu tandanya kita bukan manusia lagi. Serta "Enggak ada gunanya hidup bila enggak peduli, cuma mikirin diri sendiri". Lalu "Musuh terbesar manusia yang paling berbahaya adalah kebenaran yang disembunyikan."
Saat kecil, Gundala yang bernama asli Sancaka hidup di tengah-tengah konflik orang dewasa. Ia hidup di zaman ekonomi, politik, dan sosial yang berada pada ambang kehancuran. Hampir mirip dengan film Foxtrot Six yang juga dibuat orang Indonesia. Ketegangan yang awalnya hanya sebatas adu mulut dan pendapat berubah menjadi gesekan fisik. Orang tuanya menjadi korban kerakusan ekonomi bos pabrik. Sancaka kecil akhirnya hidup merana sebatangkara. Cerita masa kecilnya itu ditayangkan dengan durasi cukup lama.
Sanca sejak kecil diceritakan takut pada petir. Uniknya, justru kelak saat dewasa petirlah yang bakal membangkitkan kekuatan si jagoan BCU itu. Sutradara berhasil membuat penonton menjadi terdiam, terharu, bahkan sangat mungkin sebagain meneteskan air mata. Bagiamana tidak, tanpa orang tua ia hidup dirundung kemalangan. Kelaparan, merana, dan menjadi incaran banyak anak berandalan. Untunglah ada Awang yang mendampinginya. Sosok yang diyakini bakal menjadi superhero BCU selanjutnya.
Sejak kecil Sancaka punya idealisme dan harga diri. Ia tak mau dikasih makanan oleh orang yang telah mengkhianati orang tuanya meski rasa lapar mendera. Ia juga punya prinsip untuk membela kaum lemah meski ia juga sedang menderita. Membantu orang lain yang sedang direcoki para gerombolan sampah masyarakat. Meski pada akhirnya ia sendiri juga akan menjadi korban berikutnya. Semuanya itu akan mampu membuat siapapun yang menonton akan menjadi sadar betapa berharganya hidup ini.
Setelah dewasa idealisme itu luntur. Ia lebih memilih untuk hidup di zona nyaman. Tak akan mencampuri urusan orang lain sebab itu bakal merugikan dirinya. Ia hidup datar-datar saja. Bekerja menjadi petugas keamanan. Hidup cuek yang hanya fokus untuk keamanan dirinya saja. Hingga pada akhirnya ada kejadian yang membuat dia sadar. Orang terdekatnya yang telah membuat ia berubah. Jati dirinya di masa kecil kembali lagi. Terlebih setelah Sancaka menyadari bahwa ia punya kekuatan super.
Pada awal tayangannya film ini memang berjalan datar seperti sinetron Indonesia sehingga mudah diprediksi. Akan tetapi setelah itu alur cerita mulai sulit untuk diprediksi. Tak hanya itu, bumbu humor juga begitu terasa saat di tengah film. Penonton mampu dibuat tertawa geli. Sayangnya, seperti film MCU, dalam film Gundala ini minim kisah cinta. Meski tokoh cantik teman Sancaka mampu memberi kesegaran tapi tidak terlalu diangkat bagaimana hubungan mereka sebenarnya.
Kualitas suara (backsound) film ini sangat luar biasa. Layakanya menonton film Holywood iringan suara sangat begitu berkualitas. Kualitas gerombolan "musuh" pun juga terasa kualitasnya. Bagaimana asal-usulnya dan apa visinya semuanya dijelaskan secara tuntas. Musuh yang dihadapi Gundala berhasil digambarkan sebagai musuh yang kejam (psikopat), licik, dan kuat. Sayangnya tidak semua musuh itu mati. Ini yang bakal membuat gemes para penonton sehingga bakal menonton kelanjutan film BCU.
Jangan berharap film ini benar-benar Happy Ending, atau setidaknya bakal menyajikan happy ending lama. Seperti MCU, di film BCU pertama ini juga tak menayangkan adegan Happy Ending. Kecuali hanya menunjukkan bahwa musuh telah berhasil dikalahkan sehingga misinya tidak sepenuhnya berhasil. Serta hanya sedikit adegan pendek yang menunjukkan bahwa Gundala memiliki kostum terbaru yang jauh lebih elegan dan terlihat modern.
Mengapa film ini dikatakan sebagai Pembuka dan diyakini bakal ada film-film berikutnya di BCU? Berikut ini 7 alasan sekaligus misteri yang ditemukan dari film Gundala:
1. Siapa bos pemilik pabrik tempat kerja ayah sancaka tidak ditunjukkan identitasnya.
2. Nasib Awang teman Sancaka saat kecil tidak diceritakan bagaiaman keadaannya setelah pindah kota.
3. Bagaimana nasib calon bayi dalam kandungan yang terkontaminasi serum berbahaya? Masih tanda tanya besar.
4. Ada satu anak buah yang berhasil melarikan diri saat gerombolan mereka bertarung dengan Sancaka. Bagaiamankah nasib dia selanjutnya? Akankah ia akan membalas dendam pada Sancaka?
5. Ada musuh yang misterius bangkit dari kematian. Ia sangat menyeramkan dan digambarkan memiliki pengaruh lebih kuat dari musuh yang sudah dikalahka Sancaka
6. Ada superhero cewek yang ditayangkan sebanyak dua kali dengan durasi sangat pendek. Siapakah dia? Apa perannya dalam film berikutnya?
7. Apakah orang sepuh teman kerja Sancaka selamat dari kematian?
Musuh mengatakan "musuh terbesar " ini cukup memancing penontot untuk bertanya "kebenaran apa yang disembunyikan?"
Dari idealis, zona nyaman, menjadi idealis lagi
Terima kasih telah membaca tulisan kami berjudul "Ulasan Film Gundala: Captain America-nya Indonesia si Jagoan Pembuka Bumilangit Cinematic Universe"
Posting Komentar
Berkomentar dengan bijak adalah ciri manusia bermartabat. Terima kasih atas kunjungannya di *Banjir Embun*