Teori konspirasi merupakan gagasan atau ide yang mengutarakan bahwa dibalik peristiwa, rahasia, dan lahirnya catatan sejarah tertentu terdapat persekongkolan orang yang punya kekuasaan atau pengaruh yang bertujuan membolak-balikan fakta. Komplotan orang penting itu merencanakan secara diam-diam sebuah kejadian tertentu untuk memperdaya masyarakat dunia. Merekalah yang bertanggung jawab untuk menjelaskan peristiwa di masa lalu secara pasti.
Dengan begitu, teori konspirasi mampu membuat orang yang biasanya "dingin" akan lebih bersemangat. Sebab teori konspirasi selain telah membuat penasaran juga biasanya mengandung nilai-nilai patriotisme, nasionalisme, rasisme, hingga agama. Nilai agama inilah yang biasanya sangat manjur sekali digunakan oleh para pendukung teori konspirasi untuk menyebarkan gagasan-gagasan mereka tentang "kebohongan" dunia.
Iluminasi, salah satu produk teori konspirasi (sumber gambar) |
Memang harus diakui, tidak semua teori konspirasi itu menyesatkan. Ada beberapa teori konspirasi yang ternyata benar adanya. Serta tak sedikit pula teori konspirasi yang gagal membuktikan tentang adanya persekongkolan rahasia atau jahat dibalik peristiwa. Sebab, kebanyakan teori konspirasi hanya mampu menjelaskan alasan berdasarkan logika (asumsi) yang tercemari egoisme dan fanatisme. Argumen yang dibangun bukan berdasar bukti-bukti nyata yang dapat dipertanggungjawabkan.
Mengapa Seseorang Menggandrungi Teori Konspirasi?
Bagaimana tidak akan membuat sebagian orang gandrung terhadap teori konspirasi, tema yang diangkat dan argumen yang dibangun sangat meyakinkan. Sebut saja teori konspirasi yang paling terkenal seperti "Manusia tidak pernah mendarat di bulan", "John F. Kennedy sengaja dihabisi CIA karena mengancam keamanan Amerika", "Antartika adalah tembok terluar dari dunia datar", "Alam ini adalah hanya sebuah hologram yang tampak nyata", dll.
Tidak semua orang tahu tentang gagasan yang dibangun oleh pendukung teori konspirasi. Hanya orang-orang tertentu yang dianggap punya wawasan luas yang mampu membaca "makna" di balik peristiwa. Sebab peredaran teori konspirasi sendiri juga tak begitu terbuka. Tak banyak media mainstream (arus utama) yang mendukung teori konspirasi. Begitu pula para penggandrungnya biasanya juga dari kelompok eksklusif (tertutup atau terkucil).
Orang yang menyukai teori konspirasi akan cenderung menganggap dirinya sebagai orang spesial. Sebab, tidak semua orang punya keistimewaan untuk bisa mengakses atau bahkan sekadar tahu tentang konspirasi di sekitarnya. Walau sebenarnya teori konspirasi yang diyakini kebenarannya itu belum tentu bisa dipercaya. Sebab, orang yang terlanjur suka teori konspirasi akan mekesampingkan dulu bukti dan akal sehatnya. Bagi mereka teori konspirasi adalah "bahan" untuk menggosip sesama penyuka teori konspirasi.
Orang yang menggemari teori konspirasi biasanya punya pola pikir yang beda dengan kebanyakan. Cara berpikir mereka cenderung bertolak belakang dengan keumuman. Bila orang umumnya akan berangkat dari kenyataan lalu menyimpulkan maka pendukung teori konspirasi berangkat dari asumsi tanpa bukti lalu menyimpulkan. Memang benar tak selamanya asumsi itu salah. Namun, biasanya kebanyakan asumsi tanpa bukti akan menghasilkan kesimpulan yang salah.
Teori konspirasi dapat menjadi argumen pembenar bagi para kaum eksklusif (tertutup), lemah, tersakiti, dan pendukung teori "khusus". Teori konspirasi akan menjadi senjata bagi mereka untuk bertahan sekaligus menyerang gagasan pihak yang insklusif (terbuka), kuat, dan pendukung teori yang ditentangnya. Teori konspirasi bisa menjadi "penyemangat" bagi para pendukungnya untuk tetap solid (bersatu). Serta bisa menjadi alat untuk melemahkan pihak lawan yang sulit untuk dikalahkan secara "nyata".
Terima kasih telah membaca tulisan kami berjudul "Mengapa Seseorang Bisa Menggandrungi Teori Konspirasi? Berikut 3 Alasannya"
Posting Komentar
Berkomentar dengan bijak adalah ciri manusia bermartabat. Terima kasih atas kunjungannya di *Banjir Embun*