Istilah "durhaka" dan "kualat" merupakan senjata yang sering digunakan oleh sebagian orang tua, khususnya ibu, untuk menakut-nakuti ataupun mengancam anaknya. Di sisi lain, juga tak kalah sungguh teganya yaitu kerap mengungkit jasa orang tua saat membesarkan anaknya waktu masih kecil dulu sembari berkata "Kamu bisa lahir dan bisa besar dari kecil hingga sekarang gara-gara ada orang tua."
Dua senjata berupa kata-kata seperti di atas bikin sebagian anak merasa bersalah ketika mendengarnya langsung dari lisan ibunya. Padahal, semestinya ketika orang tua berhasil mendidik anak dengan benar tentu sikap anak akan tahu diri dan tahu balas budi. Tak perlu ditekan-tekan alias diintimidasi, kelak pada masanya anak bakal berbakti secara totalitas.
Baca juga: 5 Cara Berbakti pada Orang Tua yang Jahat Terhadap Anaknya
Dengan maksud lain, sebelum menuntut anak secara berlebihan sebaiknya orang tua juga introspeksi diri dulu, sudah benar belum dalam memberlakukan anaknya. Jangan-jangan telah terlanjur arogan menuduh buah hatinya sebagai anak durhaka, ternyata dirinya sendirilah yang sebenarnya pantas disebut "orang tua durhaka."
Lebih lanjut, selama ini istilah orang toxic atau manusia yang punya sifat merugikan (contohnya seperti jadi benalu serta lintah penghisap darat) hanya ditujukan pada teman bergaul, rekan kerja, tetangga, atau orang-orang di media sosial. Padahal, tak menutup kemungkinan perilaku toxic ditemukan pada lingkungan terdekat di rumah tempat keluarga bernaung bersama.
Memang diakui, dalam moralitas kehidupan sosial terutama ajaran agama tidak dikenal istilah orang tua durhaka. Sebab, sejahat dan setidak bertanggung jawab apapun orang tua, tidak membuat kewajiban anak untuk berbakti pada orang tua gugur sampai kapan pun. Tentu, sifat berbakti antara anak yang punya orang tua baik (umumnya orang tua) dengan anak yang punya orang tua buruk langkahnya berbeda.
Boleh dikatakan secara gamblang, tulisan ini dibuat salah satu tujuannya untuk membuka mata pembaca bahwa tidak semua orang tua itu akhlaknya dalam keadaan baik-baik saja. Ada kok tipe orang tua yang kurang ajar terhadap anaknya sehingga jika dibolehkan ada gelar "durhaka" terhadap orang tua maka menyandang sebutan tersebut teramat pantas diberikan pada orang tua jahat.
Berikut ini ciri-ciri orang tua yang durhaka pada anaknya:
1. Egois
Perilaku menangan sendiri, memikirkan kepentingan diri sendiri, tidak ada rasa peduli, ogah menerima masukan, suka menyalahkan orang lain, hingga sulit mengakui kesalahan diri merupakan ciri-ciri orang egois. Bagi yang memiliki orang tua "normal" pasti kaget disertai bertanya "Memang apa benar ada orang tua seperti itu?" Nyatanya, memang ada orang tua yang egois di dunia nyata.
2. Tidak Mau Mengarahkan Secara Benar
Ada loh orang tua yang menyesatkan jalan hidup anaknya. Entah apa tujuannya sehingga begitu enggan mendidik anaknya secara benar, nyatanya orang tua tidak menyukai tatkala salah satu anaknya jalan hidupnya lebih sukses dan bahagia dibanding anak lainnya yang paling disayangi. Masih mending ketika tidak mau mengarahkan tanpa disertai upaya menyesatkan. Nyatanya, begitu aktif ingin menghancurkan.
Tentunya, saat dimintai nasihat bukannya memberi solusi atau seenggaknya memberi motivasi untuk menguatkan, justru nyatanya menjatuhkan mental anak. Begitu pula, untuk informasi-informasi penting terkait rahasia keluarga maupun hal pokok semacamnya salah satu anaknya tidak diberikan secara benar.
3. Tak Memberi Nafkah Lahir dan Batin padahal Mampu
Kondisi ekonomi mampu dan aktivitas pekerjaan tidak terlalu menuntut pikiran maupun mengganggu kesehatan mental, tetapi salah satu anaknya tak diberi nafkah lahir dan batin secara pantas sesuai kepantasan. Alhasil, saat sekolah anaknya sering mengalami kelaparan serta peralatan sekolah pun seadanya. Dibanding anak lainnya yang perlengkapan sekolah lebih berkualitas.
4. Menuntut Melebihi Kemampuan Anak Tanpa Diimbangi Bantuan
Tuntutan orang tua terhadap anak bukan sekadar menyangkut sang anak harus memberi uang rutin dan banyak. Lebih dari itu, anak juga dibebani serta dipaksa untuk menjalani hidup sesuai arahan orang tua. Bahkan, untuk hal-hal sangat detail pun orang tua masih menentukan sesuai dengan keinginannya. Parahnya, orang tua tak memberikan solusi maupun bantuan saat anak memerlukannya.
Baca juga: 3 Hikmah Berbakti Kepada Orang Tua yang Tidak Diketahui Banyak Orang
5. Memperalat Anak
Mengakali atau mengelabui anak dengan tujuan hendak mengeksploitasi juga kerap dilakukan oleh orang tua yang durhaka. Salah satu caranya, memberi iming-iming atau janji-janji kepada anaknya agar mau menuruti apa yang dia kehendaki. Namun, setelah anak mengikuti arahan orang tua malah si anak tidak mendapatkan apa yang telah dijanjikan oleh orang tuanya.
Ilustrasi orang tua durhaka (sumber Pixabay.com/ Mohamed_hassan) |
Terima kasih telah membaca tulisan kami berjudul "Ciri-ciri Orang Tua Durhaka pada Anak"
Posting Komentar
Berkomentar dengan bijak adalah ciri manusia bermartabat. Terima kasih atas kunjungannya di *Banjir Embun*