Lima tahun kemudian tepatnya sekitar tahun 1990, adegan film mulai menampilkan Anna sebagai pemeran utamanya. Ia saat itu sedang diceritakan sebagai penjual boneka di sebuah pasar daerah Rusia. Lalu di sanalah awal mula kisahnya menjadi foto model yang "sadis" dimulai. Ia yang cakap bahasa Cina, Jepang, Inggris, Paris, dan tentunya Rusia menjadi nilai tambah bagi perekrut model untuk memboyongnya ke Paris. Anna dijadikan ladang emas.
Poster film Anna (sumber gambar) |
Sosok Anna adalah cewek berambut pirang. Hal itu sangat berbeda dengan yang telah ditampilkan dalam poster film Anna yang digambarkan berambut hitam. Ia diceritakan sebagai perempuan yang punya masa kecil cerah lalu tiba-tiba semuanya musnah ketika orang tuanya meninggal. Hidupnya jadi hancur terlantar di jalanan hingga pada akhirnya ada lelaki brengsek yang mau memungutnya. Namun, ia tak betah hidup bersamanya. Ia ingin lepas.
Kehidupannya bersama lelaki bajingan yang memberi Anna tumpangan tinggal itu dipenuhi dengan kegelapan. Seks menyimpang, narkoba, rokok, dan kehidupan yang tak teratur menjadi makanan sehari-hari. Tampilan tubuhnya begitu tampak kurus tak terurus. Dalam menghadapi keadaan itu ia bak jadi sapi yang dicokok hidungnya. Tak berdaya dan mau diperlakukan apapun oleh si pria bejat itu. Bahkan setelah mengetahui si pria itu tewas, Anna tak tahu lagi harus bagaimana. Akhirnya ia mencoba bunuh diri.
Bisa dikatakan kisah hidup Anna baik sebelum jadi mata-mata hingga sesudahnya sungguh teramat rumit. Pada dasarnya ia memang punya minat dan bakat dalam dunia militer. Ia juga pernah mengenyam sekolah militer saat usia 17-an tahun. Hal itu wajar sebab orang tuanya dulu adalah seorang perwira angkatan laut. Ia ingin mengikuti jejak ayahnya itu. Salah satu cara yang ditempuh ialah dengan melamar jadi anggota angkatan laut via internet. Namun, nyatanya bukan pihak militer yang merespon lamaran itu tapi KGB.
Saat menjadi menjadi model ia bisa kenal dengan berbagai jenis, asal, jabatan, dan karakter orang. Hanya cukup dengan waktu 6 bulan saja karir modelnya melejit. Ia dipercaya berbagai studio foto model untuk diambil gambarnya. Melalui jalur foto model inilah anak menyembunyikan diri dari fakta yang sebenarnya bahwa ia adalah seorang agen spionase. Agar penyamarannya semakin rapat ia bahkan mau berhubungan sesama jenis (lesbi) dengan temannya sesama model.
Anna adalah sosok yang digadang-gadang oleh perekrutnya menjadi pembuka dari segela jenis pintu. Ia bisa menjadi wanita licik yang mampu membunuh pria model apapun yang rencana akan berkencan dengannya. Di bunuh di hotel, apartemen, restoran, atau di manapun itu. Sudah banyak lelaki yang mati di tangannya, hingga pada akhirnya dia mencapai titik puncak. Ia mulai menuntut untuk keluar dari dunia intelijen lalu diberi kebebasan dan perlindungan.
Untuk memenuhi keinginannya di atas, Anna dihadapkan pada berbagai bentuk tantangan. Apapun ia lakukan untuk mencapai tujuan hidupnya itu. Termasuk ia mau bekerja sama dengan CIA. Di mana, pada akhirnya ia tidak hanya berhubungan rumit dengan perekrutnya di KGB tapi juga dengan salah satu agen senior CIA. Dari dua hubungan spesial itulah Anna ingin memanfaatkan mereka dengan sebaiknya agar apa yang ia inginkan bisa terwujud.
Film ini tidak cocok ditonton oleh anak kecil. Selain banyak pertumpahan darah, cabikan garpu ke dada, hingga potongan jari di dalamnya juga beberapa kali menyajikan adegan erotis. Bahkan ini merupakan film Bioskop yang tayang di Indonesia yang menyajikan banyak adegan syur begitu vulgarnya. Selain itu film ini juga minim kandungan humornya. Namun demikian jangan khawatir, film ini akan memberikan alur cerita yang bagus. Tidak seperti film lainnya yang seringkali alurnya berjalan linier.
Alur cerita dalam film Anna ini maju-mundur. Maju lima tahun kemdian, lalu mundur tiga tahun sebelumnya. Balik lagi ke tiga tahun kemudian. Lantas mundur lagi ke 6 bulan yang di masa lalu. Di mana alur cerita maju-mundur itu sering kali terjadi untuk menjawab atau menjelaskan kenapa Anna bisa jadi agen intelijen, bagaimana latar belakang masa lalu Anna, serta untuk mengungkap hal-hal penting lain dalam film. Jangan Khawatir, semua itu tak mengganggu jalannya cerita.
Oh iya, dalam film ini tidak ada tokoh antagonis yang diceritakan "menganggu" atau melawan tokoh utama. Tokoh utamanya sendirilah yang melawan dirinya sendiri lalu membuat siasat bagaimana agar dirinya bisa hidup bebas. Cerita yang disuguhkan pada film Anna dari awal hingga akhir begitu rumit. Bukan hanya karena alurnya yang bolak-balik tapi juga karena kisah dunia intelijen juga dinampakkan begitu rumit. Tak perlu kesal, ending atau akhir film ini sangat happy.
Ada win-win solution antara Anna dengan pihak KGB maupun CIA. Sebab Anna punya kartu As yang berupa file atau data terkait rahasia gelap KGB dan CIA. Silakan kalian lihat sendiri bagaimana keseruan Anna dalam "melawan" atau lebih tepatnya "mengerjai" dua lembaga intelijen milik negara kuat itu. Mengetahui kenyataan itu, sungguh bukan suatu yang berlebihan bila film ini juga dapat mengangkat citra kaum hawa. Sebab tampak jelas dalam film ini posisi kaum hawa nampak lebih "penting" dari lelakinya.
Bagi kalian penyuka film aksi apalagi film bertema mata-mata dijamin bakal menyukai film ini. Secara keseluruhan saya merasa senang dan puas telah menonton film ini. Ini barangkali juga karena saya sudah lama sekali tidak menonton film yang bertema mata-mata. Apapun itu, saya merasa Anna telah merubah image bahwa agen mata-mata hebat tidak hanya melekat pada laki-laki. Perempuan bisa menjadi agen yang bahkan nampak lebih jago dalam bidang apapun terutama dalam "menggoda" pria. Selamat menonton.
Terima kasih telah membaca tulisan kami berjudul "Ulasan Film Anna: Si Pemegang Kartu As Milik KGB Maupun CIA"
Posting Komentar
Berkomentar dengan bijak adalah ciri manusia bermartabat. Terima kasih atas kunjungannya di *Banjir Embun*