Hawa panas saat malam sungguh tak mengenakkan. Apalagi saat badan sudah capek ingin istirahat tapi mata tak kunjung terpejam juga. Bila sudah tertidurpun nyatanya masih terasa tidak nyenyak. Sering mengigau sehingga terlihat resah meski saat tertidur.
Bagi orang yang ingin menghemat tentu akan memiliki kipas angin untuk mengatasi masalah di atas. Selain harga pendingin udara itu murah biaya listrik bulanan juga tak bikin kantong jebol. Bisa dikatakan alat penyejuk ruangan itu ialah milik sejuta umat.
Entah hembusan kipas itu sedingin apa atau udaranya mengandung apa orang yang tidur tak akan merasakan. Padahal angin yang dihembuskan oleh kipas angin bukanlah angin yang sudah disaring dulu. Namun angin "liar" yang entah dari mana asalnya tidak bisa ditebak.
Di mana saat terlelap manusia tentu tidak akan bergerak
kemana-mana sehingga akan tetap menerima hembusan angin dari kipas
angin. Bukannya waspada yang ada malah terlena. Ddari sini timbullah dugaan bahwa kipas angin sangat berbahaya ketika digunakan untuk tidur.
Hal-hal seperti itulah yang menjadi salah satu kekhawatiran pihak paranoid kipas angin mengasumsikan bahwa kipas angin itu berbahaya. Lantas apakah itu benar sepenuhnya?
Berikut ini beberapa pertimbangan yang patut diperhatikan seberapa bahaya terbiasa tidur di hadapan nyala kipas angin:
1. Kedinginan hingga masuk angin
Tidur dengan kipas angin tanpa kontrol apalagi hembusan kipas dihadapkan langsung ke tubuh ada yang menyatakan dapat menyebabkan hipotermia. Yakni, keadaan tubuh manusia yang suhunya di bawah 35 derajat celcius secara konstan. Bila itu terjadi maka dapat menyebabkan disfungsi organ tubuh hingga kematian.
Walau kemungkinan kejadian di atas sangat kecil di negara tropis seperti Indonesia tapi paling tidak risiko lain juga ada. Akibat udara dingin yang dihembuskan bisa menyebabkan "penyakit" masuk angin. Di mana tiupan udara dan hawa dingin yang dibuatnya menyebabkan tubuh terserang masuk angin. Dengan itu pula kondisi kekebalan tubuh juga akan ikut menurun.
2. Kepanasan hingga dehidrasi
Bahaya tidur dengan kipas angin salah satunya ialah terserang hipertermia. Yakni, keadaan ketika tubuh memiliki suhu lebih dari 40 derajat Celcius secara terus-menerus. Hal itu bisa terjadi disebabkan tubuh mengalami kehilangan suhu dingin dengan cepat. Sebaliknya tubuh juga lambat dalam mendinginkan tubuh.
Salah satu cara tubuh untuk mendinginkan diri saat kepanasan ialah akan mengeluarkan keringat. Dengan begitu maka suhu tubuh akan tetap normal. Namun bila ternyata suhu di luar tubuh atau lingkungan secara konstan lebih panas maka sistem "penjaga" suhu tubuh tidak akan mampu menanganinya. Akibatnya risiko terkena dehidrasi hingga kematian dapat terjadi.
Untuk menghindari kepanasan maka lebih baik jangan menyalakan kipas angin di ruangan tertutup tanpa ventilasi yang cukup. Bukalah jendela saat menyalakan kipas angin. Hal itu dilakukan juga agar sirkulasi udara bisa terjadi secara normal. Bila jendela dibuka maka tubuh akan mengeluarkan keringat sebagai tanda pendinginan tubuh terjadi.
3. Alergi debu
Dibandingkan dua pertimbangan sebelumnya, pertimbangan yang ketiga ini merupakan yang paling kuat argumentasinya. Hampir mayoritas sepakat bahwa kipas akan dapat menimbulkan kambuhnya asma atau alergi lainnya. Debu yang berada di sekitar ruangan kotor serta tentu debu yang menempel di kipas angin dapat menyebabkan alergi kambuh.
Tidak hanya debu, sirkulasi udara yang tidak baik juga dapat menyebabkan menyebarkan kuman, bakteri, hingga virus lewat udara. Solusi yang paling ampuh untuk mengatasi ini adalah menjaga kebersihan ruangan serta rutin membersihkan kipas angin. Serta memastikan sirkulasi udara ruangan cukup lebar untuk menopang sistem pernapasan secara normal.
Faktanya,
menurut kajian medis seberapa bahaya terbiasa tidur dengan nyala kipas angin saat tidur masih menjadi perdebatan. Tudingan tidur dengan kipas angin menjadi biang kerok masalah kesehatan hingga kematian masih butuh riset lebih lanjut. Secara statistik pun korban sakit kritis hingga meninggal akibat kipas angin dalam jangka pendek juga jarang sekali ditemukan.
Setelah membaca tulisan ini diharapkan kalian lebih bijak dalam menggunakan kipas angin. Memang sejauh ini belum ada temuan yang cukup berarti terkait bahayanya penggunaan kipas angin saat tidur. Sekedar jaga-jaga saja tidak masalah bukan?? Semoga tulisan ini bermanfaat bagi kalian.
Disclaimer: Tulisan ini hanya sekadar mengajak pembaca untuk waspada. Tulisan ini bukan pembenar bahkan solusi bagi kalian dalam menggunakan kipas angin. Apabila ada gangguan kesehatan atau pertanyaan terkait kipas angin segera hubungi dokter kesayangan kalian.
Tulisan milik *Banjir Embun* lainnya:
Terima kasih telah membaca tulisan kami berjudul "Seberapa Bahaya Terbiasa Tidur di Hadapan Nyala Kipas Angin? Berikut 3 Pertimbangannya"
Posting Komentar
Berkomentar dengan bijak adalah ciri manusia bermartabat. Terima kasih atas kunjungannya di *Banjir Embun*