Siapa sih di dunia ini yang tak kenal Pinokio. Siapapun yang masa kecilnya dipenuhi dengan dunia hiburan televisi dapat dipastikan mengetahuinya. Dongeng tentang boneka buatan paman Geppetto itu penuh dengan nilai moral. Siapapun yang mengikuti alur kisahnya akan terbawa suasana. Mulai dari sedih, kecewa, gemes, kasihan, harapan, bahkan diwarnai tangisan sendu.
Salah satu hal yang menjadi titik penting dalam film ini adalah hidung si Pinokio. Apalagi kalau bukan hidungnya bakal memanjang bila ia berbohong. Kondisi hidung yang bisa memanjang secara "otomatis" itu berlaku ketika Pinokio berbohong dalam hal apapun. Baik itu masalah sepele hingga masalah rahasia besar yang harus ia simpan. Syaratnya kebohongan itu harus ia ucapkan secara lisan tidak bisa hanya diutarakan dalam hati.
Saking menariknya hal di atas, tak diduga orang tua ikutan latah memberi ancaman pada anaknya dengan ucapan "Jangan bohong nanti hidungnya panjang seperti Pinokio!". Padahal secara logika bohong atau tidak bohong dalam masalah tertentu sangat sulit untuk diketahui. Bohong atau tidak bohong secara pasti juga tak ada kaitan hukum sebab-akibat dengan sesuatu benda yang lain. Termasuk ucapan "jangan berbohong kalau tidak ibumu mati!".
Ungkapan "Jangan bohong, kalau tidak hidungmu memanjang" atau "kalau tidak ibumu mati" serta "kalau tidak" yang lainnya itu semua hanyalah ancaman saja. Ancaman yang tak mungkin bisa terjadi dengan sendirinya alias otomatis. Bila pun ternyata hidup memanjang maupun nyatanya ibu mati itu semua bukan karena disebabkan kebohongan. Bisa jadi memang secara gen hidungnya panjang atau karena memang ibunya sudah waktunya untuk mati.
Intinya, logika hidung memanjang pada Pinokio merupakan logika yang baik secara biologis hingga filosofis memiliki kecacatan. Secara biologis tak mungkin organ tubuh manusia bisa memanjang dengan cepat apalagi pertumbuhan itu disebabkan karena ucapan bohong. Begitu pula secara filosofis logika sebab-akibat hidung Pinokio yang bakal memanjang dengan kebohongan yang diucapkan mengandung paradoks.
Paradoks Logika Hidung Memanjang Pinokio
Paradoks adalah sebuah kondisi yang muncul karena sejumlah kesimpulan yang secara umum dianggap benar lalu ditemukan kontradiksi dengan pernyataan baru yang mampu menggoyahkan bahkan mematahkan kebenaran lama. Bisa dikatakan paradoks merupakan logika yang seolah-olah berlawanan dengan kesimpulan umum yang sudah dianggap benar tapi kenyataan memiliki "kemungkinan" benar sangat besar.
Dalam kasus Pinokio ini ialah ketika ia tiba-tiba mengatakan "Hidung saya memanjang sekarang". Padahal saat ia sedang ucapkan itu hidungnya dalam kondisi normal. Lalu apakah hidungnya Pinokio akan memanjang? Kalau memanjang berarti Pinokio tidak berbohong karena kenyataannya hidungnya "sudah" memanjang. Kalau tidak memanjang berarti ia telah berbohong. Di mana, seharusnya dalam logika kisah Pinokio kalau ia berbohong hidungnya akan memanjang.
Berbeda bila ketika Pinokio mengatakan "Saya beragama Islam" maka itu bisa menghasilkan jawaban "salah" maupun "benar" dengan jelas. Bila hidungnya tetap tak memanjang berarti itu pernyataan benar. Ketika hidungnya memanjang berarti itu adalah sebuah kebohongan alias pernyataan Pinokio salah. Hal itu juga berlaku bila Pinokio mengatakan "Hidung saya tidak memanjang" saat hidungnya normal. Dari situ jelas hidung Pinokio tidak akan memanjang karena ia tak berbohong.
Lalu menurut kalian bagaimana? Apakah hidung Pinokio akan memanjang atau tetap normal ketika ia ucapkan "Hidung saya memanjang sekarang" dalam kondisi normal. Pertanyaan tersebut TIDAK ditegaskan lagi "tidak" berlaku ketika Pinokio mengucapkan "Hidung saya tidak memanjang" padahal baru saja hidungnya memanjang karena ia baru saja berbohong. Bila ia menyatakan itu saat hidungnya memanjang maka hidungnya akan bertambah makin panjang.
Bisa dikatakan tidak ada kepastian apa yang akan terjadi dengan Hidung Pinokio bila ia menyatakan "Hidung saya memanjang sekarang" dalam keadaan hidung normal. Ada dua kemungkinan yang sama-sama benar yakni bisa memanjang dan bisa tetap. Memanjang sebagai tanda ia bohong. Tidak memanjang sebagai bukti bahwa ia telah berbohong. Sebab bila hidung memanjang maka ucapan Pinokio berarti benar. Yakni, hidungnya telah memanjang.
Lantas kalian pilih yang mana hidungnya bakal memanjang atau tetap? Apapun jawabannya semua punya hubungan sebab-akibat yang saling terkait seperti lingkaran tanpa ujung. Bila terus ditelusuri maka ujung-ujungnya juga bakal kembali pada keadaan awal atau pertama. Semoga setelah membaca tulisan ini kalian jadi lebih kritis lagi terhadap sebuah logika yang ada. Jangan sampai logika kita mudah ditaklukan dengan sebuah pernyataan menyesatkan.
Terima kasih telah membaca tulisan kami berjudul "Seharusnya Hidung Pinokio Tak Memanjang Bila Bohong Khusus Masalah Ini"
Posting Komentar
Berkomentar dengan bijak adalah ciri manusia bermartabat. Terima kasih atas kunjungannya di *Banjir Embun*