Asal-usul Budidaya Kiwi
Meski sebenarnya kiwi asal-usulnya dari Tiongkok, banyak importir buah Indonesia yang mendatangkannya dari Selandia Baru. Hal itu wajar, sebab negeri Tanah Berawan alias New Zealand itu punya sejarah panjang dalam membudidayakan Kiwi. Tepatnya pada tahun 1904 ada seorang cendekiawan New Zealand yang berkunjung ke China. Ia pulang dengan membawa benih Kiwi lalu ia sebarkan kepada para petani di sana.
pohon buah kiwi (sumber gambar) |
Lambat laun sekitar tahun 1910 akhirnya buah kiwi berhasil dibudidayakan. Buah itu mampu berbuah untuk pertama kalinya di Selandia Baru. Sempat menjadi primadona berbagai negara, buah ini juga tak luput dari klaim beberapa negara sebagai produk andalan mereka. Kenyataannya, hasil tak akan mengkhianati usaha keras. Pada tahun 1959 New Zealand memenangkan persaingan itu. Kemudian mereka mendeklarasikan kiwi sebagai buah khas negaranya.
Sebenarnya nama asli buah kiwi adalah gosberi China. Lalu negeri Selandia Baru di tahun 1959 mengganti gosberi dengan sebutan kiwi. Di mana kiwi merupakan salah satu nama burung lokal endemik negeri itu. Nama itu ikut menyumbang perlonjakan minat dunia terhadap buah kiwi. Permintaan pasar dunia terhadap buah kiwi cukup besar dari negeri itu. Tak anyal bila masyarakat akhirnya latah menyatakan kiwi sebagai buah asli New Zealand.
Cara Memakan Buah Kiwi
Bagi kalian yang belum pernah makan buah kiwi sebaiknya jangan terlalu tergesa-gesa. Terlebih bila buah itu ternyata belum dikupas ataupun diiris. Buah kiwi nampak kokoh dan keras. Namun sebenarnya ia memiliki tekstur yang rapuh dan kaya kadar air. Dengan sekali gigitan buah ini bisa langsung lumer di mulut. Bila tak hati-hati air buah akan bikin blepotan ke mana-mana.
Sayangnya, seperti halnya sawo bahkan bisa jadi lebih dari itu, air yang terkandung dalam buah tersebut sangat pekat. Bila terkena tangan atau anggota tubuh lainnya akan menyebabkan jadi lengket. Susah sekali membersihkannya kalau tidak dengan air bersih. Oleh sebab itu untuk mengantisipasi hal-hal yang tak diinginkan kami akan memaparkan beberapa cara memakan buah kiwi. Di antaranya sebagai berikut:
Cara memakan seperti ini paling praktis tanpa harus ribet membersihkan tangan setelah makan. Belah buah kiwi menjadi dua, lalu makan dagingnya menggunakan sendok. Cara ini merupakan pilihan tepat untuk menangani buah kiwi yang kulitnya sangat mudah terkelupas.
2. Makan seluruh kiwi beserta kulitnya
Biji kiwi berwarna hitam yang berjumlah cukup banyak dapat langsung dimakan. Begitu pula kulitnya yang berwarna cokelat. Cara ini sangat tidak dianjurkan. Bukan karena kulitnya yang berbahaya. Namun, karena struktur buah kiwi yang lembek bikin cara makannya tak segampang makan apel.
Cara memakan seperti ini biasanya menjadi hidangan penutup di New Zealand yang sebut Pavlova. Ia dibuat dari kue yang dilumuri krim lalu ditaburi irisan kiwi di atasnya. Nama Pavlova diambil dari penari balet asal Uni Soviet bernama Anna Pavlova. Sensasi yang dirasakan oleh pemakannya ialah garing di luar tapi sangat lembut di dalam.
4. Bikin jus
Kiwi dijadikan jus merupakan cara cerdas untuk hemat. Buah kiwa tergolong buah mewah yang tak setiap orang mampu menjangkaunya. Membikin jus kiwi dicampur dengan buah lain dan sayuran merupakan cara bijak agar seluruh isi rumah bisa menikmatinya secara rata. Tentu sebaiknya sebelum itu mereka sudah mencicipinya buah segarnya meski hanya satu iris saja.
Setelah membaca tulisan ini diharapkan kalian tidak lagi penasaran terhadap buah kiwi. Sekali-kali tidaklah salah untuk membeli lalu mencicipinya. Tapi ingat sebelum memakan jangan lupa untuk mengetahui dulu bagaimana cara makan terbaik sesuai kondisi dan situasi kalian. Selamat menikmatinya.
Terima kasih telah membaca tulisan kami berjudul "Asal-usul Buah Kiwi dan Cara Terbaik dalam Memakannya"
Posting Komentar
Berkomentar dengan bijak adalah ciri manusia bermartabat. Terima kasih atas kunjungannya di *Banjir Embun*