Marhaban ya Ramadan... Alhamdulillah bulan Ramadan telah datang lagi. Bulan yang dirindu-rindukan oleh seluruh umat Islam setelah lama berpisah dengannya. Sebab banyak keberkahan di dalamnya. Tak hanya keberkahan fisik (makan, minum, pakaian, dan sebagainya) tapi juga keberkahan batin. Di bulan inilah banyak manfaat yang bisa direguk hingga dahaga hilang oleh setiap muslim.
Pertama-tama tentu kita harus bersyukur dari hati terdalam sebab oleh Allah SWT kita masih dipertemukan lagi pada Ramadan 1440 Hijriah (2019 Masehi) ini. Banyak manusia yang telah meninggal di alam kubur menyesali diri karena ia tak memanfaatkan dengan baik-baik bulan Ramadan di masa hidupnya. Semoga kita kelak tak seperti itu. Aamiin.
Untuk menyambut bulan ramadan ini kami akan membuat beberapa tips supaya kalian bisa menyiapkan diri menjalani ibadah puasa dengan khusuk. Supaya di bulan Ramadan ini benar-benar memiliki makna tinggi di mata Allah SWT. Langsung saja, berikut ini beberapa persiapan diri menjelang Ramadan yang perlu dilakukan ialah:
1. Bertaubat
Memohon ampunan dari Allah SWT merupakan cara cerdas agar kalian semakin khusus dalam memanfaatkan momentum bulan Puasa. Pertaubatan merupakan wujud seseorang totalitas dalam mengarungi bulan Ramadan. Hal itu dilakukan supaya ia merasa ringan tanpa beban sehingga tak punya lagi ganjalan dalam menjalani bulan Suci. Tentu tobat yang dilakukan bukan sekedar dalam ucapan saja. Harus dilakukan dengan ketulasan hati terdalam.
Supaya taubat semakin mudah untuk diterima oleh Allah SWT maka hal-hal yang menjadi tanggungan seperti hutang, kesalahan pada orang lain, nazar pada Allah, hingga tanggungan puasa di tahun lalu sudah dipastikan tuntas. Jangan biarkan amalan di bulan Puasa tahun ini menjadi rusak karena hal-hal seperti itu. Khusus untuk tanggungan kesalahan pada orang lain maka bukan hanya sekedar mengucapkan "mohon maaf". Di dalam hati harus disertai niat benar-benar tidak akan menyakiti hati seseorang lagi.
2. Menata hati
Teguhkan niat dalam hati. Tak hanya sekadar di mulut saja. Tak hanya niat menahan lapar dan dahaga saja. Lebih dari itu luruskan niat. Jadikan Ramadan ini sebagai upaya kita mendekatkan diri pada Allah. Usaha untuk meningkatkan iman dan taqwa sehingga menjadi manusia yang lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya. Oleh sebab itu siapkan fisik dan batin untuk menegakkan amal-amal mulia di bulan Suci ini.
Niat saja tidak cukup. Niat harus disertai ilmu supaya amalan itu bisa diterima sepenuhnya oleh Allah SWT. Tentu ilmu itu harus dicari. Dengan mencari ilmu karena Allah SWT maka itu merupakan bentuk ibadah. Banyaklah membaca buku-buku fiqh shiyam (fikih puasa) serta bacaan lain yang terkait dengan amalan-amalan "khusus" maupun penunjang di bulan puasa. Terkait dengan keutamaan atau fadhilah apa saja di dalamnya. Dengan menggunakan ilmu yang benar maka hati kalian akan semakin mantap dalam menikmati Ramadan.
3. Menetapkan jadwal di bulan Puasa
Jadwal bulan Ramadan bukan hanya jadwal kapan sahur, menahan diri dari yang membatalkan puasa, dan kapan boleh buka puasa. Jadwal amalan sunah rutin juga harus ditetapkan. Misalnya seperti zikir, shadaqoh, mengaji, mengikuti kajian, sholat sunnah, iktikaf, dan amalan sholeh lainnya. Jadikan bulan ini sebagai tempat menyemai bibit kebaikan lalu menyiraminya hingga pada akhirnya mendapatkan buah berkualitas yang rimbun.
Hal-hal yang harus dikurangi dalam jadwal bulan Puasa ialah mengurangi untuk menonton TV yang tak bermanfaat. Tontonan yang hanya memberi hiburan bukan memberi tuntutan ke jalan kebaikan. Bukan pula jadwal yang dipenuhi untuk hal-hal yang terlalu menambah nikmat dunia secara berlebihan. Terlena untuk hanya memikirkan bahan belanjaan hingga menu masakan untuk "memeriahkan" bulan Ramadan. Bukankah cara memeriahkan bulan Ramadan ialah dengan banyak melakukan amal ibadah?
4. Persiapkan kesehatan badan dan anggaran khusus
Anggaran di sini bukan hanya bersangkut dengan makan, minum, peralatan ibadah, dan pengeluaran untuk "memeriahkan" bulan Ramadan lainnya. Persiapkan anggaran khusus untuk "menambal" pemasukan yang makin berkurang karena hari-hari untuk mencari nafkah diganti dengan bentuk ibadah selain ibadah kerja. Misalnya untuk fokus Iktikaf. Tentu juga ada anggaran khusus untuk bershodaqoh pada kaum dhuafa, untuk menu buka puasa di Masjid, dan bentuk shodaqoh lainnya.
Persiapan fisik yang sehat dan bugar di bulan Ramadan juga merupakan bentuk persiapan khusus lainnya. Kesehatan merupakan bekal utama untuk beribadah. Sebab dengan adanya gangguan kesehatan seseorang tak akan bisa optimal dan maksimal dalam menjalankan ibadahnya. Oleh sebab itu jagalah stamina selama bulan puasa ini dengan cara mengatur pola makan yang benar. Tentu juga harus bisa menjaga pola istirahat yang benar. Tidak terlalu banyak tidur dan kurang tidur saat puasa.
Itulah hal-hal yang mesti dipersiapkan menjelang Ramadan. Semoga kita semua bisa memetik keberkahan berlipat-lipat di bulan puasa tahun ini. Semoga pula kita masih diberi kesempatan untuk bertemu di bulan Ramadan berikutnya supaya kita bisa memperbanyak amal sholih yang dilipatgandakan lagi. Selamat "belajar" untuk meningkatkan kualitas diri di pesantren atau madrasah yang bernama "RAMADAN" ini. Terima kasih telah membaca. Semoga manfaat.
Tulisan milik *Banjir Embun* lainnya:
Terima kasih telah membaca tulisan kami berjudul "Persiapan Diri Menjelang Ramadan"
Posting Komentar
Berkomentar dengan bijak adalah ciri manusia bermartabat. Terima kasih atas kunjungannya di *Banjir Embun*