Menjelang hari raya Idul Fitri banyak orang yang mengambil kesempatan untuk melambungkan harga setinggi-tingginya. Baik itu tarif transportasi umum, makanan (kuliner), hingga biaya parkir inap kendaraan. Seringkali peningkatan biaya itu dilakukan tanpa pemberitahuan terlebih dahulu.
Dalam kondisi seperti di atas, pilihannya hanya "konsumen yang akan menyesal atau penyedia jasa/penjual yang akan menyesal karena telah mendapat konsumen tegas". Meski sebenarnya penyesalan penyedia jasa atau penjual tak akan separah penyesalan konsumen. Oleh sebab itu, sekali-kali jadi konsumen yang tega serta tegas tak jadi masalah.
Berikut ini beberapa hal yang bisa dilakukan agar tak menyesal karena kena tipu dikenai tarif selangit setelah menikmati jasa atau jualan:
1. Menjadi konsumen elegan
Jadilah konsumen yang bijaksana. Jangan terlihat "murahan" sehingga kesan sangat membutuhkan jasa atau jualan begitu nampak. Pun, jangan nampak "dungunya". Perilakunya menonjol sekali sebagai orang baru yang bisa dikerjain. Bahkan terlihat sedang kebingungan. Sebab itu akan menjadi sasaran empuk bagi penyedia jasa atau penjual untuk menarik tarif setinggi-tingginya.
Bila kalian sedang naik transportasi umum maka tegaslah untuk menolak tawaran makelar ataupun kondektur untuk menggunakan jasanya. Sediakan waktu bagi kalian untuk mencari informasi pada petugas resmi dinas berhubungan terkait tarif dan trayeknya. Lalu tanyakan pada kondektur kendaraan umum itu berapa tarifnya. Bila kenaikan harga wajar maka langsung bayari lalu minta tiketnya.
Ketegasan pada penjual dan penyedia jasa tak hanya dilakukan saat kalian sudah menikmati jasa atau sesuatu yang telah dibeli darinya. Ketegasan dimulai saat sebelum kalian memutuskan memilihnya atau tidak. Jangan sungkan untuk bertanya pada penjual makanan berapa harga menu yang dijajakan lalu pesan dan bayar langsung. Baik di makan di tempat maupun dibungkus bayarlah langsung.
Biarlah dianggap aneh atau dicemberuti oleh penjual. Asal bukan kalian yang cemberut karena menyesal sudah kena tipu dikenai tarif ugal-ugalan oleh pedagang makanan. Pada saat inilah kerapkali nyali kalian akan diuji. Apakah akan mampu menghadapi tekanan mental dari pedagang atau akan terjebak pada rasa malu atau rasa takut. Kenapa malu dan takut? para pedagang curang itu saja tidak takut dan malu berbuat licik sehingga menyakitkan hati konsumen.
Sebisa mungkin gunakan jasa atau beli sesuatu dari tempat langganan. Penyedia jasa atau penjual yang hafal atau bahkan kenal terhadap kalian maka mereka akan sungkan untuk tega menaikkan harga setinggi langit. Bila ternyata tak punya langganan maka pilihlah yang sudah memberikan jaminan kepastian. Baik kepastian dalam hal tarifnya maupun seberapa banyak kualitas maupun kuantitasnya.
Carilah warung atau rumah makan yang mencantumkan harga makanan di papan yang tertempel pada dinding. Bila perlu tanyakan lagi apakah ada kenaikan tarif menjelang Idul Fitri ini. Bila ternyata tak ada papan penunjuk harga makanan jangan sungkan-sungkan untuk bertanya kepastian harga. Bila enggan bertanya maka sebaiknya langsung saja caput sesegera mungkin sebelum kalian duduk di kursi dengan alasan tertentu.
Setelah membaca tulisan ini diharapkan kalian tidak akan kena tipu oleh ulah oknum nakal. Semoga kita semua bisa mengambil pelajaran dari setiap peristiwa menyakitkan yang pernah dialami. Semoga pula Allah SWT mengganti hal yang menyakitkan itu dengan kebahagiaan yang bertubi-tubi kelak. Aamiin.
Terima kasih telah membaca tulisan kami berjudul "Berikut 3 Tips Agar Tak Ketipu, Setelah Menikmati Jasa atau Jualan Kena Tarif Selangit"
Posting Komentar
Berkomentar dengan bijak adalah ciri manusia bermartabat. Terima kasih atas kunjungannya di *Banjir Embun*